MotoGP
Update Berita MotoGP: Aprilia Tolak Penggunaan Teknologi Formula 1 di Motor Pembalapnya
Aprilia menjadi salh satu tim yang menolak penggunaan teknologi mobil Formula 1 diterapkan pada pembalapnya.
KTM menjadi salah satu pabrikan yang serius mengembangkan aerodinamika.
Sumber daya mereka bertambah setelah mendapat tenaga baru dari sister team mereka di Formula 1 yaitu Red Bull Racing.
Baca juga: Bos Ducati Tetap Merendah di MotoGP 2023, Anggap Marc Marquez dan Fabio Quartararo Pesaing Utama
Pembatasan bujet di Formula 1 menyebabkan perpindahan sejumlah teknisi dari Red Bull Racing ke Red Bull Advanced Technologies.
Manajer Tim KTM MotoGP, Francesco Guidotti, menantikan hasil dari pengembangan aerodinamika untuk menatap musim depan.
"Ini adalah kemitraan bisnis dan kami mungkin berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat," ucap Guidotti, dikutip BolaSport.com dari Crash.net.
"Kami harus sedikit meningkatkan sisi aerodinamika motor. Ini salah satu aspek yang belum dieksplorasi dunia motor hingga beberapa tahun yang lalu."
Baca juga: Update Berita MotoGP: Pol Espargaro Akui Sulit Jadi Rekan Marc Marquez, Bagaimana dengan Joan Mir?
"Jadi tentunya ada ruang untuk peningkatan di sana dan kesepakatan dengan Red Bull Technologies bisa membantu kami."
Guidotti berharap purwarupa dari aerodinamika baru akan siap untuk diuji coba saat tes pramusim digelar pada Februari 2023 di Sepang, Malaysia.
Sebagai informasi, setiap pembalap hanya bisa melakukan pergantian aerodinamika sebanyak satu kali saja selama satu musim.
Tentunya, konsep aerodinamika di Formula 1 dan MotoGP memiliki perbedaan.
Motor MotoGP bergerak lebih dinamis sehingga ada perbedaan antara ketika motor berada dalam posisi tegak dengan saat dimiringkan di tikungan.
Baca juga: Bos Ducati Tetap Merendah di MotoGP 2023, Anggap Marc Marquez dan Fabio Quartararo Pesaing Utama
Selain itu ride-height device, peranti yang mengubah ketinggian motor untuk mencegah wheelie (terangkatnya roda depan saat berakselerasi), menghadirkan variabel lain untuk dipertimbangkan.
"Bukan hanya untuk mencegah wheelie, aerodinamika memengaruhi segalanya sekarang," ucap Guidotti lagi.
"Apalagi dengan adanya perangkat pengatur ketinggian dan efisiensi dari aerodinamika saat ketinggian motor berubah."
KTM bukan pabrikan pertama yang mengambil pengetahuan aerodinamika dari Formula 1.
Baca juga: Lengkap Jadwal MotoGP 2023 dan Line Up Pembalap, MotoGP Indonesia Digelar Oktober
Aprilia lebih dahulu melakukannya sejak CEO mereka sekarang, Massimo Rivola, eks direktur olahraga Ferrari, bergabung pada 2019.
Rivola membawa beberapa teknisi dengan latar belakang ajang balap jet darat tersebut.
Salah satu eksperimen Aprilia yang berhasil mencuri perhatian adalah sayap pada bagian buritan dan pemanfaatan ground effect melalui fairing samping. (*)