MotoGP
Update Berita MotoGP: Aprilia Tolak Penggunaan Teknologi Formula 1 di Motor Pembalapnya
Aprilia menjadi salh satu tim yang menolak penggunaan teknologi mobil Formula 1 diterapkan pada pembalapnya.
TRIBUNKALTIM.CO - Update berita MotoGP hari ini, di mana terdapat pro dan kontra terkait teknologi Formula 1 / F1 diterapkan pada motor MotoGP.
Sejumlah pihak menganggap dimasukannya teknologi mobil Formula 1 ke motor MotoGP, menjadi sebuah kemajuan besar di dunia balap roda dua.
Namun, tak sedikit yang menganggap hal itu berlebihan mengingat saat ini sudah banyak komponen baru yang disematkan di motor MotoGP.
Direkur Teknik Aprilia di MotoGP, Romano Albesiano merasa berlebihan jika motor MotoGP terapkan sistem aerodinamika yang dimiliki mobil Formula 1.
Dalam beberapa tahun terakhir, perlombaan balap motor terbaik di dunia yaitu MotoGP terus mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Para pabrikan yang bertarung di MotoGP, berlomba-lomba untuk menciptakan motor yang memiliki kecepatan dan menjadi juara.
Pabrikan tak segan menggelontorkan dana besar guna melakukan riset untuk mengembangkan motor, baik dari segi mesin maupun aerodinamika dan perangkat pendukung lainnya.
Terbaru ada beberapa pabrikan yang telah merekrut mantan mekanik dari Formula 1, untuk mengembangkan sistem aerodinamika yang terbaik pada motor-motor mereka.
Baca juga: Lama Diam, Akhirnya Suzuki Ungkap Alasan Keluar dari MotoGP, Ternyata Ada Misi Mulia
Aerodinamika saat ini jadi salah satu bagian penting bagi motor para pembalap MotoGP, pasalnya dengan paket aerodinamika yang baik bisa meningkatkan kecepatan motor.
Ducati menjadi salah satu pabrikan yang gencar dalam mengembangkan paket aerodinamika untuk motor mereka.
Yamaha yang tahun ini harus puas menjadi runner-up juara dunia, juga mengambil langkah yang cukup berani.
Mereka mendatangkan Luca Marmorini yang merupakan mantan teknisi Formula 1 di Ferrari dan Toyota.
Baca juga: Inilah Penyebab Juara Dunia MotoGP Tak Meyakinkan Seperti di Era Valentino Rossi dan Marc Marquez
Marmorini didapuk Yamaha untuk membantu mengembangkan YZR-M1 yang memiliki banyak kekurangan pada MotoGP 2022.
Terbaru ada pabrikan KTM yang membuka peluang bekerjasama dengan tim Formula 1, untuk mengembangkan paket aerodinamika pada motor mereka.
Salah satu pabrikan yang belum mengambil langkah dengan merekrut mantan mekanik Formula 1 untuk dipekerjakan di MotoGP adalah pabrikan Aprilia.
Mereka menilai bahwa pengembangan motor terutama pada bagian aerodinamika dengan meniru Formula 1 adalah langkah yang sangat baik.
Baca juga: Terbaru! Jadwal MotoGP 2023 dan Daftar Lengkap Pembalap, Aragon Dicoret dari Kalender
Akan tetapi Romano Albesiano menilai bahwa itu adalah salah satu hal yang berlebihan untuk saat ini mengingat sudah banyak perangkat perangkat yang digunakan untuk memaksimalkan motor pada bagian ini.
"Saya melihat balap motor era 1990-an dengan 500cc. Ketika saya melihat motor sekarang, ini adalah dunia yang sama sekali berbeda," ucap Albesiano dikutip BolaSport.com dari Motorsport-total.
"Teknologi telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir."
"Kami belum berada di level Formula 1, tetapi sedang menuju ke arah itu. Mungkin ini sedikit berlebihan. Sebagai seorang insinyur, ini menarik."
Baca juga: Menanti Kejutan KTM di MotoGP 2023, Jack Miller dkk Gunakan Motor Hybrid Formula 1
"Tapi sebagai penggemar, saya pikir akan menyenangkan untuk mundur beberapa langkah."
"Mungkin Anda harus mengubah pekerjaan untuk balapan dan lebih mengorientasikan diri Anda pada pengembangan untuk motor produksi."
Sementara itu, perpaduan mobil Formula 1 dan MotoGP akan hadir dalam motor KTM pada MotoGP 2023 mendatang.
Pengembangan motor KTM ini menjadi sorotan karena memadukan teknologi Formula 1 dengan MotoGP.
Baca juga: Lengkap Jadwal MotoGP 2023 dan Line Up Pembalap, MotoGP Indonesia Digelar Oktober
Dengan kombinasi ini, KTM diprediksi bakal menjadi penantang serius bagi Ducati maupun Yamaha di MotoGP 2023.
Dalam pengembangan motor MotoGP nya, KTM melibatkan juru aerodinamika dari Formula 1.
Sebagaimana diketahui, aerodinamika telah menjadi salah satu aspek yang krusial pada MotoGP.
Sejak Ducati membawa teknologi winglet pada 2015, pengembangan aerodinamika menjadi makin krusial di MotoGP.
Baca juga: Update Berita MotoGP: Joan Mir dan Alex Rins Bisa Selamatkan Honda, Beban Marc Marquez Lebih Ringan
Dengan aerodinamika, pabrikan bisa melakukan eksperimen dengan geometri dari motor mereka untuk mendapatkan peningkatan dalam akselerasi, kecepatan, hingga grip.
Tampilan motor MotoGP yang tadinya "polos" menjadi rumit layaknya mobil Formula 1 dengan komponen-komponen ekstra di segala sisi.
KTM menjadi salah satu pabrikan yang serius mengembangkan aerodinamika.
Sumber daya mereka bertambah setelah mendapat tenaga baru dari sister team mereka di Formula 1 yaitu Red Bull Racing.
Baca juga: Bos Ducati Tetap Merendah di MotoGP 2023, Anggap Marc Marquez dan Fabio Quartararo Pesaing Utama
Pembatasan bujet di Formula 1 menyebabkan perpindahan sejumlah teknisi dari Red Bull Racing ke Red Bull Advanced Technologies.
Manajer Tim KTM MotoGP, Francesco Guidotti, menantikan hasil dari pengembangan aerodinamika untuk menatap musim depan.
"Ini adalah kemitraan bisnis dan kami mungkin berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat," ucap Guidotti, dikutip BolaSport.com dari Crash.net.
"Kami harus sedikit meningkatkan sisi aerodinamika motor. Ini salah satu aspek yang belum dieksplorasi dunia motor hingga beberapa tahun yang lalu."
Baca juga: Update Berita MotoGP: Pol Espargaro Akui Sulit Jadi Rekan Marc Marquez, Bagaimana dengan Joan Mir?
"Jadi tentunya ada ruang untuk peningkatan di sana dan kesepakatan dengan Red Bull Technologies bisa membantu kami."
Guidotti berharap purwarupa dari aerodinamika baru akan siap untuk diuji coba saat tes pramusim digelar pada Februari 2023 di Sepang, Malaysia.
Sebagai informasi, setiap pembalap hanya bisa melakukan pergantian aerodinamika sebanyak satu kali saja selama satu musim.
Tentunya, konsep aerodinamika di Formula 1 dan MotoGP memiliki perbedaan.
Motor MotoGP bergerak lebih dinamis sehingga ada perbedaan antara ketika motor berada dalam posisi tegak dengan saat dimiringkan di tikungan.
Baca juga: Bos Ducati Tetap Merendah di MotoGP 2023, Anggap Marc Marquez dan Fabio Quartararo Pesaing Utama
Selain itu ride-height device, peranti yang mengubah ketinggian motor untuk mencegah wheelie (terangkatnya roda depan saat berakselerasi), menghadirkan variabel lain untuk dipertimbangkan.
"Bukan hanya untuk mencegah wheelie, aerodinamika memengaruhi segalanya sekarang," ucap Guidotti lagi.
"Apalagi dengan adanya perangkat pengatur ketinggian dan efisiensi dari aerodinamika saat ketinggian motor berubah."
KTM bukan pabrikan pertama yang mengambil pengetahuan aerodinamika dari Formula 1.
Baca juga: Lengkap Jadwal MotoGP 2023 dan Line Up Pembalap, MotoGP Indonesia Digelar Oktober
Aprilia lebih dahulu melakukannya sejak CEO mereka sekarang, Massimo Rivola, eks direktur olahraga Ferrari, bergabung pada 2019.
Rivola membawa beberapa teknisi dengan latar belakang ajang balap jet darat tersebut.
Salah satu eksperimen Aprilia yang berhasil mencuri perhatian adalah sayap pada bagian buritan dan pemanfaatan ground effect melalui fairing samping. (*)