Berita Samarinda Terkini
Pemilik Ruko di Sungai Pinang Samarinda Dapat Teror Molotov, Diduga Dilakukan Orang Dekat
Sebuah rumah toko (ruko) sembako di Jalan Gerilya RT 98, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sebuah rumah toko (ruko) sembako di Jalan Gerilya RT 98, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda menjadi sasaran teror sejumlah orang tidak dikenal pada Selasa (13/12/2022).
Aksi teror tersebut pun viral di media sosial dengan kata-kata "teror bom molotov".
Ardion, anak pemilik toko menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Pukul 03.00 Wita saat sang ibu tengah membersihkan sekitar ruko.
Tidak lama berselang terdengar suara seperti barang dilempar dari arah pagar depan.
Baca juga: Total Kerugian Material dalam Kebakaran di Sengkotek Samarinda yang Hanguskan 15 Ruko
Pemilik toko itu pun keluar dan mendapati dua orang pria tak dikenal yang berboncengan dan terburu-buru meninggalkan ruko tersebut.
Curiga, mereka akhirnya memeriksa arah suara lemparan tadi.
Alangkah terkejutnya mereka karena mendapati ceceran bahan bakar minyak (BBM) di sekitar pagar.
Tidak hanya itu, didapati juga dua bungkus plastik bening berisi BBM jenis pertalite di bawah motor yang terparkir di dalam toko.
"Ada juga obat nyamuk dan korek api. Mungkin niatnya mau bakar obat nyamuk itu supaya tersulut dan terjadi kebakaran," ungkapnya.
Pihaknya menduga aksi teror tersebut dilakukan oleh orang terdekat mereka.
Sebab, lanjutnya, belakangan diketahui ada permasalah keluarga antar kedua orangtuanya yang telah berpisah.
Baca juga: Bawa Bom Molotov dan Badik Saat Demo, Kades di Konawe Selatan Ditangkap Polisi
"Permasalahan keluarga yang memang belum terselesaikan antara ayah dan ibu saya," imbuhnya.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kapolsek Sungai Pinang AKP Noor Dhianto mengatakan pihaknya telah mendapatkan laporan tersebut dan mengamankan bungkusan berisi BBM tersebut.
"Kalau motifnya masih dalam penyelidikan. Nanti akan kami mintai keterangan dari pemilik rumah, kerabatnya dan Ketua RT setempat," singkat AKP Noor Dhianto. (*)