IKN Nusantara
Ditinggal Softbank Bahlil Sebut IKN Nusantara Masih Diminanti Investor UEA dan China
Ditinggal Softbank Bahlil Lahadalia sebut IKN Nusantara masih diminanti investor UEA dan China
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra
Jadi kita mencari model investasi yang fair. Artinya yang investornya juga hidup tapi negara juga jangan dibuat berat.
Win win," ujarnya.
Bahlil menekankan, Indonesia sebagai negara yang berdaulat, tentunya tidak boleh diatur oleh pihak lain dan bebas menentukan sikap dan kebijaksanaannya.
"Itu yang dalam bahasa saya, enggak boleh pengusaha itu mengatur negara.
Negara yang mengatur pengusaha, tapi juga negara enggak boleh semena-mena ke pengusaha.
Enggak boleh, karena kita saling membutuhkan," lanjut dia.
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Kemenkeu Brahmantio Isdijoso mengungkapkan, dengan adanya partisipasi swasta pada pembangunan IKN Nusantara, diharapkan tidak mengganggu jalannya pembangunan proyek IKN saat ini.
"Kalau kemungkinan adanya resesi itu kan harus kita upayakan supaya kegiatan ekonominya bisa lebih banyak.
Kami upayakan aktivitas bisnis ini bertambah, salah satunya dengan menjaga supaya pembangunan infrastruktur terus diupayakan," kata Brahmantio di Jakarta, Kamis (8/12/2022).
Brahmantio mengungkapkan, pembiayaan kreatif dengan partisipasi swasta bisa mendorong keberlanjutan pembangunan infrastruktur IKN.
"Kalau nanti terjadi resesi, semoga resesinya tidak parah-parah banget. Karena, swastanya terus kami ajak untuk membangun infrastruktur," kata dia.
Brahmantio mengungkapkan, saat ini sudah banyak sektor swasta yang tertarik untuk investasi dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Saat ini, beberapa investor swasta sedang dalam proses due diligence.
"Sudah banyak investor yang tertarik dengan skema pembiayaan kreatif tersebut.
Ada banyak penawaran yang datang, dan sekarang laggi proses dan nanti akan dibuat sistematis supaya target 2024 infrastruktur yang dibutuhkan bisa dihadirkan," lanjut dia. (*)