IKN Nusantara
Perumahan ASN Hingga IPAL di IKN Nusantara Jadi Proyek Andalan Waskita Karya
Perumahan ASN hingga IPAL di IKN Nusantara jadi proyek andalan Waskita Karya di tahun politik
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio
TRIBUNKALTIM.CO - Proyek-proyek di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara Kalimantan Timur, jadi andalan Waskita Karya untuk mendulang kontrak.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk membidik kontrak baru senilai Rp 30 triliun pada tahun 2023.
Angka itu naik 20 persen dibandingkan target tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp 25 triliun.
Dilansir dari Kontan, Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono, menjelaskan, penetapan target sebesar Rp 30 triliun memang berat.
Namun, potensi dan peluang untuk mencapai target cukup terbuka.
Dia mengatakan, ada alasan mengapa target kontrak baru yang ditetapkan Waskita cukup besar.
Salah satunya, untuk mengantisipasi penurunan proyek di 2024 yang merupakan tahun politik di Indonesia.
Pasalnya, pada tahun politik nanti, anggaran pemerintah untuk sektor market konstruksi akan dipangkas.
Baca juga: 16 Tower Rusun Hunian Pekerja Konstruksi IKN Nusantara Sudah Terbangun
Baca juga: Respon Polres PPU, Tak Ingin Kasus 13 Pekerja IKN Nusantara Pulang Kampung Terulang
"Itu sebabnya, tahun depan (2023), kontrak baru yang kami peroleh harus besar," jelas Destiawan dalam keterangan pers di Singapura, Jumat (16/12/2022).
Destiawan menjelaskan, di tahun politik, Waskita akan menggarap kontrak multiyears atau menyelesaikan proyek-proyek yang didapat pada 2022 dan 2023.
Salah satunya adalah proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Destiawan bilang, saat ini, Waskita sudah mengantongi sejumlah proyek IKN.
"Artinya, Kementerian PUPR masih mempercayai Waskita untuk mengerjakan IKN," tambahnya.
Adapun sejumlah proyek IKN yang bakal digarap Waskita Karya antara lain:
Pertama, pembangunan menggarap Gedung Sekretariat Negara dengan nilai kontrak Rp 1,3 triliun.
"Untuk proyek gedung Sekretariat Negara, Waskita menanganinya sendiri," jelas Destiawan.
Kedua, pembangunan proyek jalan tol sepanjang 40 kilometer di IKN dengan nilai kontrak Rp 2,6 triliun. Proyek ini dikerjakan secara konsorsium antara Waskita bersama Modern Group dan PT Nindya Karya.
Selain itu, Waskita juga akan mengerjakan proyek jalan non-tol di kawasan IKN dengan kisaran nilai kontrak Rp 400 miliar.
Ada pula proyek instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di kawasan IKN senilai Rp 638 miliar.
"Proyek IPAL masih baru masuk dalam tahap akhir proses penetapan," jelasnya.
Waskita juga memiliki target penambahan proyek IKN, seperti perumahan menteri, mesjid, ada lima perumahan menko, dan dormitory atau perumahan untuk ASN.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Waskita Karya, Destiawan Soewardjono menargetkan, posisi keuangan perusahaan bisa membaik di 2023.
Yakni dengan memprediksi tingkat kerugian perusahaan turun sebesar 20 persen dari kerugian yang dialami di 2022.
"Kerugian Waskita trennya semakin menurun.
Saya memang berharap 2023 (kinerja) sudah ke atas lagi, sudah take off, sudah terbang, atau sudah mulai rebound," jelas Destiawan saat menggelar konferensi pers di Singapura, Jumat (16/12/2022), dilansir dari Kontan.
Untuk mencapai target tersebut, Waskita memang sudah mendapatkan sejumlah proyek, baik itu proyek internasional maupun proyek domestik.
Salah satu proyek domestik andalan Waskita adalah proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Untuk tahun depan, Waskita akan menggarap Gedung Sekretariat Negara dengan nilai kontrak Rp 1,3 triliun.
"Untuk proyek gedung Sekretariat Negara, Waskita menanganinya sendiri," jelas Destiawan.
Selain itu, ada juga proyek jalan tol di IKN dengan nilai kontrak Rp 2,6 triliun. Proyek ini dikerjakan secara konsorsium antara Waskita bersama Modern dan India Karya. (*)