Mata Lokal Memilih

Survei LSN: Elektabilitas Ridwan Kamil sebagai Cawapres Ungguli Sandiaga Uno dan AHY, Moeldoko Naik

Hasil survei LSN menyebutkan elektabilitas Ridwan Kamil sebagai cawapres ungguli Sandiaga Uno dan AHY. Sementara Moeldoko naik ke 4 besar.

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Hasil survei LSN menyebutkan elektabilitas Ridwan Kamil sebagai cawapres ungguli Sandiaga Uno dan AHY. Sementara Moeldoko naik ke 4 besar. 

“Seperti pernah terjadi pada Pilpres 2009 (Boediono) dan Pilpres 2019 (Ma’ruf Amin).

Bahkan Jusuf Kalla (JK) pun ketika maju sebagai cawapres pada 2004 dan 2009 juga tidak masuk hitungan dalam rilis survei berbagai lembaga riset mainstream,” kata Bakry seperti dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id.

Ridwan Kamil Disarankan tak Gabung Partai Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyarankan agar Ridwan Kamil tidak bergabung dengan partai politik (parpol) jika ingin maju sebagai cawapres 2024.

Hingga saat ini, Ridwan Kamil memang belum mengumumkan bergabung dengan parpol tertentu meski terlihat sejumlah kedekatan pria yang akrab disapa Kang Emil dengan petinggi parpol.

Baca juga: Ridwan Kamil Dikabarkan Bergabung dengan Partai Golkar, Lodewijk F Paulus akan Cek KTA

Sebelumnya, Ridwan Kamil menyatakan akan mengumumkan bergabung dengan parpol di akhir tahun ini.

Namun menurut Yunarto Wijaya, Ridwan Kamil sebaiknya tidak bergabung dengan parpol.

Lantaran menurut Direktur Eksekutif Charta Politika ini, dengan tidak bergabung ke satu partai, maka Ridwan Kamil bisa mendapat dukungan dari banyak partai.

Rabu (30/11/2022), Yunarto Wijaya mengatakan, "Saya malah melihat RK (Ridwan Kamil) lebih baik tidak berpartai.

Sehingga kemudian peluangnya untuk mendapatkan dukungan dari beberapa partai bisa terjadi." 

Yunarto Wijaya menjelaskan, partai politik lain yang ikut mengusung akan merasa dirugikan jika ternyata Ridwan Kamil sudah menjadi kader partai lain.

Selanjutnya, ia mencontohkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Golkar, PAN, dan PPP.

Apabila Ridwan Kamil bergabung ke dalam 1 dari 3 partai itu, kata Yunarto Wijaya, maka 2 partai sisanya akan dirugikan.

"Karena efek ekor jasnya itu hanya didapatkan oleh partai itu. Nah itu yang menurut saya harus dilihat secara lebih jeli," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com. 

Lebih jauh, Yunarto mengatakan peluang Ridwan Kamil untuk menjadi cawapres sangat besar.

Baca juga: Asal Usul Nama Desa Maroko di Garut, Viral Gara-gara Piala Dunia 2022, Ridwan Kamil Ikut Promosikan

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved