Berita Kaltara Terkini
Basarnas Siapkan 72 Personel untuk di SAR Tarakan dan Nunukan untuk Pengamanan Nataru
Apel dilaksanakan serentak seluruh Indonesia termasuk di Basarnas Kota Tarakan, Kalimantan Utara
TRIBUNKALTIM.CO- Kepala Kantor Basarnas Tarakan, Syahril memimpin Apel Pembukaan Siaga SAR Khusus Natal dan Tahun Baru, Senin (19/12/2022) pagi dirangkai dengan parade keliling tiga unit mobil SAR Tarakan
Apel dilaksanakan serentak seluruh Indonesia termasuk di Basarnas Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Syahril menyampaikan amanat Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan ( Basarnas ) Marsdya TNI Henri Alfiandi.
Mengutip amanat Kepala Basarnas, menyambut libur Natal dan Tahun Baru, diperkirakan akan ada pergerakan atau mobilitas masyarakat hingga 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau 44,17 juta orang.
Masyarakat akan mudik libur Nataru menggunakan moda transportasi darat, laut maupun udara.
Baca juga: Basarnas Balikpapan Terjunkan 82 Personel untuk Kesiapan Saat Natal dan Tahun Baru
Baca juga: 70 Kecelakaan Air Terjadi Selama 2022, Basarnas Kaltim Sebut 95 Persen Berlokasi di Samarinda
Peningkatan jumlah masyarakat yang mudik libur Nataru karena bersamaan dengan libur sekolah.
Selain itu tidak adanya pembatasan mobilitas warga meskipun pemerintah masih memperpanjang perlakuan PPKM Covid-19.
“Mempertimbangkan kondisi faktual tersebut maka penyelenggaraan Siaga SAR Khusus Nataru harus tetap mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan,” ungkap Syahril seperti yang disampaikan Kepala Basarnas RI.
Siaga SAR Khusus Natal dan Tahun Baru dilaksanakan selama 16 hari, 19 Desember 2022 sampai 3 Januari 2023.
“Puncak arus mudik Natal diperkirakan pada 23 sampai 24 Desember 2022 dan puncak arus balik tanggal 25 sampai 26 Desember 2022,” paparnya.
Sedangkan puncak arus mudik Tahun Baru diperkirakan mulai 30 hingg 31 Desember 2022, dan puncak arus balik mulai 1 sampai 2 Januari 2023.
Adapun potensi ancaman yang perlu diwaspadai dalam pelaksanaan Siaga SAR Khusus Nataru tahun ini adalah bencana hidrometeorologi, yaitu banjir, gelombang tinggi, longsor, banjir bandang dan angin puting beliung.
“Bencana geologi, yaitu gempa bumi, tsunami, erupsi gunung berapi. Kemudian kecelakaan transportasi, yaitu kecelakaan kapal, pesawat dan jalan raya atau ruas jalan tol dan kondisi membahayakan manusia di antaranya kedaruratan di tempat-tempat wisata,” urainya.
Mengingat potensi kedaruratan di atas, agar para Basarnas Tarakan menyiagakan personel, alutsista dan peralatan untuk melaksanakan pemantauan jalur mudik di tempat-tempat yang rawan kecelakaan atau bencana.
“Seperti di pelabuhan, bandara, pelabuhan penyeberangan, ruas jalan tol atau arteri, terminal bus, dan tempat-tempat wisata ataupun tempat-tempat keramaian,” ungkapnya.
Syahril menambahkan, untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang akan mudik, Siaga SAR Khusus tetap melaksanakan prinsip-prinsip Quick Response of SAR.
Prinsi dalam merespons setiap bentuk kedaruratan secara professional, sinergi dan millitan.
Tak terkecuali pemeliharaan dan tingkatkan kesiapan personel, alut dan peralatan agar kecepatan waktu tanggap (response time) dan waktu tempuh (deployment time) dapat tercapai dengan maksimal sehingga semakin banyak korban yang bisa diselamatkan apabila dibutuhkan operasi SAR.
Termasuk dari sisi performance petugas siaga dan alut, kenakan seragam dan gunakan peralatan yang sesuai dengan medan tugas.
Baca juga: 2 Penyelam Basarnas Lakukan Pencarian Korban Tenggelam di Dekat Intake PDAM Bengkuring Samarinda
“Kami diinstruksikan memelihara kesiapan serta kebersihan kendaraan sebagai cerminan profesionalisme dalam tugas sehingga menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pelayanan SAR Basarnas,” kata Syahril.
Untuk mengurangi potensi terjadinya kecelakaan, agar ditingkatkan koordinasi dan sinergitas siaga dengan seluruh potensi SAR yang ada di wilayah masing.
Kerjasama melibatkan unsur kementerian/lembaga, TNI/Polri, pemerintah daerah, relawan dan media demi terwujudnya pelayanan Siaga SAR yang optimal dan terpadu.
“Koordinasi tersebut termasuk sosialisasi SAR dan keselamatan kepada pada operator transportasi maupun masyarakat, khususnya pengguna transportasi laut. ,” paparnya.
Syahril yang diwawancarai TribunKaltara.com, usai apel mengungkapkan, Basarnas Tarakan menyiapkan 72 orang personel dibagi di SAR Tarakan dan Posa SAR Nunukan.
Adapun objek yang ditugaskan kepada personel disebar di Bandara Juwata Tarakan, Pelabuhan Malundung, Pelabuhan Tengkayu Satu dan Pelabuhan Tengkayu II, Pelabuhan Feri Kota Tarakan.
“Personel juga nanti akan mobile ke tempat wisata,” ujarnya.
Alut yang sudah disiagakan satu unit KN SAR Seta 252 milik Basarnas Tarakan, dua unit RIB, satu unit Sea Rider, dan 5 unit Landing Craft Rubber Boat
“Alut darat kami siagakan ada empat unit rescue truck, ada rescue car tiga unit, rescue kompartemen 2 unit, rescue carrier dua unit dan motor trail dua unit.
Itu juga kami mobile buka secara bersama untuk konvoi kendaraan dan kami Basarnas Tarakan dalam pelaksanaan mudik Nataru, siap memberikan rasa aman dalam bidang keselamatan, atau bidang transportasi dari Tarakan, Nunukan, Tana Tidung, Malinau dan Tanjung Selor,” paparnya.
Syahril menambahkan, dari sisi kecakapan dan kemampuan SDM personel di Basarnas Tarakan juga sudah disiapkan tim selam yang sudah kompeten.
Ada tim juga dari CSSR yang menangani reruntuhan gedung atau kejadian berkaitan gempa bumi.
“Termasuk tim operator komunikasi dan tim rescuer yang siap siaga 24 jam nonstop memberikan pelayanan SAR,” pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Apel Siaga SAR Khusus Natal dan Tahun Baru, Basarnas Siapkan 70 Personel Jaga di Tarakan dan Nunukan, https://kaltara.tribunnews.com/2022/12/19/apel-siaga-sar-khusus-natal-dan-tahun-baru-basarnas-siapkan-70-personel-jaga-di-tarakan-dan-nunukan?page=all.