Fenomena Alam
Apa Itu Fenomena Solstis? Akan Terjadi Besok 22 Desember 2022, Ini Penyebab dan Dampaknya
Apa itu fenomena Solstis? Akan Terjadi Besok 22 Desember 2022, ini penyebab dan dampaknya.
"Fenomena-fenomena tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan solstis dikarenakan solstis merupakan fenomena murni astronomis yang juga dapat memengaruhi iklim dan musim di Bumi," kata dia.
"Sedangkan fenomena-fenomena tersebut disebabkan oleh masing-masing dari aktivitas vulkanologis, seismik, oseanik dan hidrometeorologi," tambahnya.
Baca juga: Malam Ini Terjadi Fenomena Langit Gerhana Bulan Total, Ini Doa Ketika Melihat Gerhana Bulan Total
Secara umum, fenomena solstis berdampak pada gerak semu harian Matahari saat terbit, berkulminasi, dan terbenam.
Solstis juga berdampak pada intensitas radiasi Matahari yang diterima permukaan Bumi, panjang siang dan malam, serta pergantian musim.
Berikut sejumlah dampak solstis yang akan terjadi pada 22 Desember 2022:
- Matahari akan berkulminasi paling selatan saat tengah hari. Kecuali di wilayah yang terletak di Garis Balik Selatan, Matahari akan berkulminasi tepat di zenit.
- Intensitas radiasi Matahari akan maksimum untuk lintang sedang belahan Bumi selatan (lebih dari 23,44 derajat). Sementara untuk lintang sedang belahan Bumi utara (lebih dari 23,44 derajat), intensitas radiasi Matahari akan minimum.
- Matahari akan terbit di arah antara timur dan tenggara untuk lintang kurang dari 56 derajat baik utara dan sekatan, tepat di tenggara untuk lintang 56 derajat, serta di antara tenggara dan selatan untuk lintang lebih dari 56 derajat baik utara maupun selatan.
- Matahari akan terbenam di arah antara barat dan barat daya untuk lintang kurang dari 56 derajat baik utara atau selatan, tepat di barat daya untuk lintang 56 derajat, di antara barat daya dan selatan untuk lintang lebih dari 56 derajat baik utara atau selatan.
- Panjang siang (dihitung dari Matahari terbit ke terbenam) akan lebih panjang daripada panjang malam (dari Matahari terbenam ke terbit) untuk belahan Bumi selatan. Sementara di belahan Bumi utara, panjang siang akan lebih pendek dibandingkan dengan panjang malam.
- Terjadi fenomena Matahari Tengah Malam atau Midnight Sun di wilayah kutub selatan. Hal ini terjadi karena kutub selatan condong ke Matahari, sehingga seluruh bagian kutub disinari Matahari. Panjang siang di wilayah kutub selatan menjadi 24 jam.
- Di wilayah kutub utara akan terjadi fenomena Malam Kutub atau Polar Night. Hal ini karena kutub utara menjauhi Matahari, sehingga seluruh bagian kutub tidak disinari Matahari. Panjang malam di wilayah kutub utara menjadi 24 jam.
- Terjadi puncak musim panas di lintang sedang belahan Bumi selatan, sedangkan di lintang sedang belahan Bumi utara terjadi puncak musim dingin.
- Untuk lintang rendah atau kurang dari 23,44 derajat, baik di belahan Bumi utara maupun belahan Bumi selatan, terjadi puncak musim penghujan. (*)