MotoGP

Pengakuan Valentino Rossi, Kariernya di MotoGP Direbut Pembalap Akademinya Sendiri

Valentino Rossi membuat pengakuan mengejutkan jelang bergulirnya MotoGP 2023, mengenai kariernya yang direbut para muridnya sendiri.

instagram/valeyellow46
Legenda MotoGP, Valentino Rossi. Terbaru, The Doctor menceritakan mengenai sepak terjang para muridnya di MotoGP. 

Rossi juga tidak menyangka bahwa anak didiknya justru menjadi pembalap yang mengalahkannya di atas lintasan.

Baca juga: Jadwal MotoGP Indonesia 2023, Bagnaia dkk Adu Cepat di Sirkuit Mandalika pada Paruh Kedua Kalender

"Pada titik tertentu, tibalah saatnya masalah muncul, karena para pembalap menjadi begitu kuat sehingga tiba-tiba menjadi lawan saya," ucap Rossi.

"Saya tidak pernah berharap seperti itu, saya meremehkannya dan itu terlepas dari tangan saya."

Rossi memutuskan untuk pensiun pada akhir musim 2021 yang lalu sehingga Rossi pernah merasakan bertarung dengan Bagnaia dan Morbidelli.

Valentino Rossi: Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo Terkuat

Sementara itu, jelang bergulirnya MotoGP 2023, Valentino Rossi, mengakui bahwa saat ini Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) adalah yang terbaik.

MotoGP 2022 merupakan ajang pertunjukan untuk dua pembalap muda, Bagnaia dan Quartararo.

Fabio Quartararo pada paruh pertama bisa dibilang lebih unggul, jika dibandingkan dengan Bagnaia yang mengalami beberapa masalah.

Pembalap asal Prancis tersebut sempat dibuat pede sekaligus di atas angin, karena pada pertengahan musim unggul cukup jauh dari Bagnaia.

Baca juga: Punya Hubungan Spesial dengan Yamaha, Valentino Rossi Akui Prihatin Nasib Quartararo di MotoGP 2023

Akan tetapi, Quartararo seperti terlena pada paruh kedua, disaat Bagnaia mulai merangkak naik untuk mengejar ketertinggalan dia justru perlahan turun performanya.

Setelah kemenangan yang diciptakan Bagnaia pada MotoGP Belanda, dia berhasil menjaga konsistensi penampilannya.

Penampilan cemerlangnya berhasil membuat Bagnaia meraih empat kemenangan secara beruntun, yang pastinya membuat jarak poin dengan Quartararo semakin menipis.

Apa yang ditunjukkan oleh Bagnaia membuat tekanan tersendiri bagi Quartararo.

Meski begitu Quartararo bukanlah tipe pembalap yang mudah menyerah, dan memberikan gelar juara dunia begitu saja.

Sebenarnya Bagnaia bisa saja merayakan gelar juara dunianya lebih awal yaitu di Malaysia, andai Quartararo tidak finis ketiga.

Halaman
1234
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved