Cuaca Ekstrem
Liburan Tahun Baru, Warga Diimbau Tak ke Gunung dan Laut, BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Akhir Tahun
Liburan Tahun Baru, warga diimbau tak berwisata ke gunung dan laut, BMKG peringatkan cuaca ekstrem di akhir tahun.
TRIBUNKALTIM.CO - Liburan Tahun Baru, warga diimbau tak berwisata ke gunung dan laut, BMKG peringatkan cuaca ekstrem di akhir tahun.
Cuaca ekstrem diprediksi masih akan terjadi hingga akhir tahun 2022 ini.
Peringatan dini cuaca ekstrem ini juga berlaku hingga awal tahun 2023.
Beberapa wilayah di Indonesia diimbau untuk waspada terkait potensi cuaca ekstrem selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Ada beberapa wilayah yang wajib waspada dengan risiko ini cuaca ekstrem di penghujung tahun, daftarnya ada di akhir artikel ini.
Baca juga: BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Hingga Awal Tahun 2023 Terjadi di Kaltim
Hal tersebut disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait potensi bencana hidrometeorologi di pengujung tahun ini.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab menyampaikan, cuaca ekstrem kali ini salah satunya ditandai dengan tingginya curah hujan.
Curah hujan dapat mengalami peningkatan dengan intensitas sedang hingga lebat hingga tanggal 30 Desember 2022.
"BMKG mengimbau masyarakat agar mewaspadai dampak dari potensi cuaca ekstrem ini yaitu adanya potensi bencana hidrometeorologis," kata Fachri dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (28/12/2022).
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Semarang memprediksi wilayah Jawa Tengah, khususnya wilayah pesisir bakal mengalami cuaca ekstrem hingga pekan pertama Januari 2023.
Kepala BMKG Maritim Semarang, Retno Widyaningsih menjelaskan, cuaca ekstrem itu dipicu tiga fenomena alam yang terjadi sekaligus.
Baca juga: BMKG Perkirakan Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi di Balikpapan pada Pergantian Tahun
Di antaranya gelombang tinggi mencapai 3,5 meter, fase pasang tinggi sampai (8/1/2023), dan curah hujan tinggi.
“Jadi ini kan kondisi ekstrem di akhir tahun. Jadi tolong tidak berwisata di pegunungan yang rawan longsor, rawan banjir. Kayak arum jeram dan sebagainya, mohon dihindari untuk sore hari. Kalau pagi masih aman,” kata Retno kepada Kompas.com, Rabu (28/12/2022).
Mulai 29-31 Desember 2022 tinggi gelombang air laut diperkirakan mencapai 3,5 meter di seluruh laut Jawa dari pesisir utara Jawa Tengah.
Mulai dari Brebes sampai Rembang, Karimunjawa, laut Jawa bagian tengah sampai selatan Kalimantan Tengah.
Belum lagi curah hujan lebat di sejumlah daerah yang menambah debit air.
“Kemudian untuk wisata di pantai, jangan berenang di pantai. Jangan naik kapal yang gross tonnya kecil. Kemudian untuk wisata yang berbau air mungkin dihindari dulu,” kata Retno, dilansir dari Kompas.com.
Imbauan untuk menghindari wisata alam baik di gunung maupun lautan untuk mencegah kejadian atau bencana yang tidak diinginkan.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, KSOP Samarinda Tunda Sejumlah Penerbitan Persetujuan Berlayar ke Pulau Jawa
“Sebaiknya masyarakat berjalan-jalan di taman yang aman. Di taman kota yang dimiliki yang memang aman atau diarahkan bisa berwisata di tempat UMKM dan sebagainya,” imbuhnya.
Selain itu, sejumlah daerah di pesisir disebut terancam banjir rob hingga awal tahun 2023.
Untuk itu, warga pesisir yang biasa terkena rob dan juga diminta untuk menyiapkan pertahanan lebih baik.
Begitu pula pihak terkait diminta untuk menyiapkan infrastruktur sumber daya air agar dapat mengelola potensi banjir yang disertai hujan lebat nantinya.

Wilayah yang Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem hingga 30 Desember 2022
Beberapa wilayah di Indonesia diimbau untuk waspada terkait potensi cuaca ekstrem selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Hal tersebut disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi bencana hidrometeorologi di pengujung tahun ini.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab menyampaikan, cuaca ekstrem kali ini salah satunya ditandai dengan tingginya curah hujan.
Curah hujan dapat mengalami peningkatan dengan intensitas sedang hingga lebat hingga tanggal 30 Desember 2022.
"BMKG mengimbau masyarakat agar mewaspadai dampak dari potensi cuaca ekstrem ini yaitu adanya potensi bencana hidrometeorologis," kata Fachri dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (28/12/2022).
Ia juga mengatakan, peningkatan curah hujan di akhir Desember 2022 diperkirakan berlanjut hingga awal Januari 2023.
Pantauan cuaca ekstrem
Di sisi lain, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa Indonesia berpotensi dilanda cuaca esktrem pada hingga 30 Desember 2022.
Hal tersebut memungkinkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, dan tanah longsor terjadi di beberapa wilayah.
Prakiraan cuaca ekstrem yang diterbitkan BMKG adalah hasil dari prakiraan berbasis dampak Impact-Based Forecast (IBF).
Dari pemantauan tersebut, beberapa wilayah seperti Banten, Jawa Barat, DKI, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT masuk dalam status siaga.
Baca juga: BMKG Beber Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia akan Terjadi hingga 2 Januari 2023
"Wilayah tersebut diprakirakan dapat mengalami hujan lebat yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi," jelas Dwikorita, Rabu (28/12/2022).
Dia menerangkan, cuaca ekstrem yang melanda Indonesia berisiko menyebabkan peningkatan volume aliran sungai.
Hal tersebut tidak boleh disepelekan lantaran potensi banjir maupun banjir bandang dapat terjadi.
Di sisi lain, cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat berisiko memicu guguran bebatuan, erosi tanah, dan tanah longsor.
"Jika tidak ada keperluan mendesak, maka sebaiknya di rumah saja menunggu cuaca kembali normal," imbau dia.
Wilayah yang wajib waspada cuaca ekstrem.
Ada beberapa wilayah yang wajib waspada dengan risiko ini cuaca ekstrem di penghujung tahun.
Potensi hujan
1. Intensitas lebat hingga sangat lebat:
Banten
Jawa Barat
DKI Jakarta
Jawa Tengah
Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
NTB
NTT
2. Hujan sedang hingga lebat:
Aceh
Bengkulu
Sumatera Barat
Lampung
Sumatera Selatan
Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku Tenggara
Papua Barat
Papua
Potensi hujan lebat hingga sangat lebat dapat terjadi pada 27 Desember 2022 - 2 Januri 2023.
Potensi awan cumulonimbus
Awan cumulonimbus dapat mengalami pertumbuhan pada 27 Desember 2022 - 02 Januari 2023.
* Tanggal 30 Desember 2022:
Jalur penerbangan di atas Pesisir Barat Sumatera, Bengkulu, Sumatera Selatan, Selat Sunda, Perairan selatan P. Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Flores, Laut Banda, dan Laut Sulawesi.
* Tanggal 31 Desember 2022
Jalur penerbangan di atas Perairan Bengkulu, Bengkulu, Sumatera Selatan, Selat Sunda, Perairan selatan P. Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Flores, Laut Arafuru dan Papua.
* Tanggal 1 Januari 2023
Jalur penerbangan di atas Perairan Bengkulu, Bengkulu, Selat Sunda, Perairan selatan P. Jawa, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Flores, Laut Banda dan Laut Arafuru.
* Tanggal 2 Januari 2023
Jalur penerbangan di atas Perairan Bengkulu, Bengkulu, Perairan selatan Jawa Tengah hingga NTB, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Flores, Laut Banda dan Laut Arafuru.
Baca juga: Potensi Badai 28 Desember 2022, Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Besar di Wilayah Jabodetabek
Potensi gelombang laut
Gelombang laut dapat meningkat selama 27 Desember 2022 - 2 Januari 2023.
Berikut beberapa wilayah yang wajib waspada.
Kategori tinggi Gelombang 4,0 – 6,0 meter:
* Samudera Hindia selatan Banten
* Samudera Hindia selatan Jawa Barat
* Samudera Hindia selatan Jawa Tengah
* Samudera Hindia selatan Jawa Timur
* Samudera Hindia selatan Bali
* Samudra Hindia selatan NTB
* Perairan P. Sumba, Perairan Kupang – P. Rote
* Perairan P. Flores Perairan Kep. Anambas – Kep Natun Laut Sumbawa
* Selat Makassar bagian selatan Laut Flores
* Laut Banda Laut Arafuru
Baca juga: Potensi Badai 28 Desember 2022, Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Besar di Wilayah Jabodetabek
Kategori Tinggi Gelombang 2,5 – 4,0 meter:
* Samudera Hindia barat
* Kep. Mentawai Samudra hindia barat Bengkulu
* Samudra Hindia barat Lampung
* Laut Natuna,
* Selat Karimata
* Laut Jawa
* Laut Bali
* Selat Sunda
* Perairan selatan Banten
* Perairan selatan Jawa
* Perairan selatan Bali
* Perairan selatan Lombok
* Perairan selatan Sumbawa
* Perairan utara Halmahera.
Nah, itu lah daftar wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem menurut prediksi BMKG. (*)
Berita Nasional Terkini Lainnya