Berita Balikpapan Terkini

Wakil Kepala SKK Migas Beri Apresiasi Upaya Pertamina Hulu Mahakam Tekan Decline Rate

Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf memberi apresiasi pada upaya yang dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dalam menjaga dan menahan

Penulis: Ardiana |
HO/PERTAMINA
Wakil Kepala SKKMigas, Nanang Abdul Manaf, memberi apresiasi kepada PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dalam menjaga dan menahan laju penurunan alamiah (decline rate). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf memberi apresiasi pada upaya yang dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dalam menjaga dan menahan laju penurunan alamiah (decline rate).

Melalui siaran pers yang diterima TribunKaltim.co, Minggu (1/12/2022), hal itu disampaikan setelah melakukan kunjungan untuk meninjau fasilitas operasi PHM di Rig Raisis yang dilanjutkan ke area North Processing Unit (NPU).

"Saya bermaksud untuk memastikan proses lifting akhir tahun 2022 di PHM karena saya mendapati data achievement yang bagus, diantaranya pengelolaan gas dengan optimum, dimana inovasi tersebut mampu menambah produksi 1000 barel per hari dan memberikan nilai produktifitas dan revenue," ujarnya.

Selain itu, ia juga memberikan apresiasi atas upaya zero LTI (Lost Time Incident) kehilangan waktu tanpa kecelakaan kerja selama 8 tahun, dimana safety golden rules, Corporate Life Saving Rules (CLSR) diterapkan dan diikuti oleh seluruh pekerja sehingga dapat bekerja secara aman.

Dalam melaksanakan kegiatan operasinya, lanjut Nanang, PHM menerapkan pengelolaan lingkungan sejalan dengan nilai-nilai ESG. Diantaranya, air terproduksi yang dikembalikan ke alam telah melewati baku mutu.

Baca juga: PT PHM Tambah Produksi Minyak 1.000 BOPD Lewat Sumur TN-N62 di WK Mahakam

Selain itu, PHM berkomitmen memberdayakan masyarakat di sekitar wilayah operasi melalui program pengembangan masyarakat.

"Terkait dengan operasi produksi PHM, saat ini mampu menyumbang 10 persen dari produksi gas nasional atau sebesar 585 MMSCFD dan akan ditingkatkan terus. Dan untuk target 2023 sebesar 550 MMMSCFD dan kondensat 30.000 Condensat Per Hari", jelasnya.

Nanang memprediksi di tahun 2023 nanti tantangannya akan semakin berat karena decline rate mencapai 50 persen. Sehingga menurutnya, jika tidak melakukan aktifitas apapun, maka pasti turun.

Meski begitu, ia melihat PHM tidak diam. Dengan terus melakukan beragam upaya, seperti well intervention, work over, reperforasi sumur dan reaktifasi sumur.

Baca juga: Dukung Kebutuhan Energi Nasional, PHM Dorong Peningkatan Produksi Migas di Wilayah Kerja Mahakam

Selebihnya PHM juga melakukan eksplorasi, dimana lapangan Sisi Nubi dan Manpatu, yang mana nantinya akan lebih mendongkrak produksi dari PHM.

Dari sisi inovasi, PHM membuat pemboran menjadi semakin efisien dan efektif, seperti pemboran shallow water yang semula 17 hari menjadi 2 hari.

Hal tersebut membuat biaya pemboran menjadi lebih ekonomis, yang semula mencapai 15 juta Dollar, kini menjadi 2 juta Dollar.

"Tahun 2022 telah dibor 96 sumur pengembangan ditambah 2 sumur eksplorasi dan di 2023 target di 103 pemboran sumur dangkal dan 2 sumur eksplorasi. Total sumur aktif PHM sebanyak 1000 sumur," kata Raam Krisna, General Manager PHM Zona 8 Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina.

Baca juga: Lapangan Bekapai Milik PHM Capai 11 Tahun Tanpa Kecelakaan Kerja

Krisna membeberkan, nilai investasi yang dianggarkan oleh PHM di tahun 2023 mencapai 600 juta dollar.

"Untuk lapangan Manpatu, fasilitas produksinya sudah ada tinggal dikembangkan lebih lanjut. Tentunya kita akan melihat dari banyak aspek melalui Plan on Development (PoD) baik dari keekonomiannya, dan aspek commercial seperti apa," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved