Pemkab Kukar Kucurkan Rp500 Miliar untuk Pengembangan 5 Kawasan Pertanian

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Anggaran Rp500 miliar dikucurkan Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur untuk pengembangan 5 kawasan pertanian.

Pengembangan kawasan seluas 8 ribu hektar tersebut diwujudkan demi cita-cita Kukar sebagai lumbung pangan dan pemasok kebutuhan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara.

Ke-lima kawasan pertanian tersebut adalah Kecamatan Sebulu-Muara Kaman, Kecamatan Tenggarong-Loa Kulu.

Kemudian, Kecamatan Marang Kayu, Kecamatan Tenggarong Seberang I, dan Kecamatan Tenggarong Seberang II.

Baca juga: KPU Kutai Kartanegara Lantik 100 PPK untuk Pemilu 2024

Hal ini terangkum dalam visi misi Kukar Idaman dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar 2021-2206.

Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mengatakan, hal ini sebagai bentuk dukungan dan mendongkrak sektor pertanian di 5 kawasan.

“Ini demi mewujudkan Kutai Kartanegara sebagai lumbung pangan di Kaltim,” ujarnya, Kamis (5/1/2023).

Menurut Edi, menetapkan 5 kawasan pertanian merupakan langkah untuk meningkatkan daya saing komoditas pertanian yang berkelanjutan ke ketahanan pangan secara nasional.

Baca juga: Cuaca Kutai Kartanegara Hari Ini, Tenggarong Berpotensi Hujan Lebat di Malam Hari

Hal tersebut juga memperkuat sistem usaha tani dan sistem manajemennya, sekaligus memperkuat kelembagaan petani.

Terutama, dalam mengakses informasi, teknologi, prasarana dan sarana publik, permodalan serta pengolahan dan pemasaran.

Termasuk mendorong peran dan fungsi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dalam membina kelompok tani, hingga tujuan akhirnya meningkatkan produksi pertanian Kukar.

“Penyuluh sebagai fasilitator, senantiasa memberikan jalan keluar atau kemudahan, baik dalam menyuluh maupun fasilitas dalam memajukan usaha tani,” imbuhnya.

Baca juga: 2 Tahanan Polresta Balikpapan Ditangkap di Kutai Kartanegara, Polisi Masih Dalami Alasan Kabur

Adapun, anggaran ratusan miliar yang digelontorkan Pemkab Kukar digunakan untuk membangun beberapa penunjang sektor pertanian.

Mulai dari pembangunan 120 unit embung skala kecil, pembangunan dan perbaikan jalan usaha tani sepanjang 120 kilometer, perluasan areal tanam jagung seluas 30 ribu hektare.

Kemudian, memfasilitasi sarana dan prasarana bagi 25 ribu nelayan dan pembudidaya perikanan, serta pembangunan sentra Industri Kecil Menengah (IKM).

Termasuk, membentuk unit usaha pertanian pada perusda, mendorong pembentukan unit usaha pertanian pada BUMDesa dan Koperasi Petani (Badan Usaha Milik Petani). (*)