Berita Samarinda Terkini

4 Strategi Dinas Perdagangan Samarinda Tekan Inflasi 2023

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda, Marnabas menyebutkan beberapa strategi Disdag dalam menekan inflasi di 2023

Penulis: Sarikatunnisa | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN
Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Marnabas menyebutkan 4 strategi Disdag dalam menekan inflasi di 2023. 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA- Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda, Marnabas menyebutkan beberapa strategi Disdag dalam menekan inflasi di 2023.

Sama seperti tahun sebelumnya ia mengatakan bahwa pihaknya tetap akan melakukan pemantauan harga setiap hari.

"Strategi itu akan kita lakukan, pertama adalah kita akan memantau harga tiap hari, sehingga pergerakannya kita tahu," ujarnya.

Hal ini dilakukan agar pergerakan harga di pasar dapat diketahui, sehingga Pemerintah bisa mengambil langkah bilamana dibutuhkan intervensi.

Kemudian, ia katakan bahwa mendorong PT Varia Niaga untuk terus melakukan kerja sama dengan daerah penghasil.

Baca juga: Mega Proyek Terowongan Gunung Manggah Samarinda Bakal Memasuki Ground Breaking

Baca juga: Satlantas Polresta Samarinda Pastikan tak Ada Korban Jiwa Truk Molen Terbalik

Sebagaimana diketahui bahwa Kota Samarinda bukan termasuk daerah penghasil, sehingga pemenuhan Bahan Pokok Penting (Bapokting) sangat bergantung dengan daerah lain.

Selain itu, Disdag juga menjalin komunikasi dengan distributor.

"Karena Samarinda inikan distributornya melayani Samarinda, Kukar, Kutim, juga Bontang, sehingga stok itu harus betul-betul kita amankan," ungkapnya.

Kemudian, salah satu jurus jitu yang masih akan tetap diterapkan adalah melakukan intervensi melalui operasi pasar.

Namun, terkait hal itu ia sampaikan pihaknya tidak ingin terlalu dalam melakukan intervensi.

Baca juga: Komisi II DPRD Samarinda Minta Pembayaran Parkir Non Tunai di Mall Diberi Jalur Khusus

Sebab itu akan berakibat pada matinya usaha pedagang.

"Saya itu melihatnya dari, inflasi itu ada 3 di bawah 10 persen inflasinya biasa, kalau sudah di bawah 30 persen sedang, di atas 30 persen berat bahaya kita haru turun," ucapnya. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved