Berita Nasional Terkini

Sampai Kepalkan Tangan! Terkuak Harapan Yosef untuk Penuntasan Kasus Subang: Kalau Bisa Dihukum Mati

Sebuah video berisi pernyataan Yosef Hidayah terkait penuntasan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang  disorot

Editor: Doan Pardede
Capture YouTube Subang Hijau
Sebuah video berisi pernyataan Yosef Hidayah terkait penuntasan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang  menjadi sorotan.  

TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah video berisi pernyataan Yosef Hidayah terkait penuntasan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang  menjadi sorotan. 

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenali dengan kasus Subang sudah berjalan lebih dari 1 tahun.

Namun, siapa siapa pembunuh Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika ratu (23) yang ditemukan tewas mengenaskan di bagasi mobil Alphard pada 18 Agustus 2021 lalu masih menjadi misteri.

Yosef Hidayah sendiri adalah suami dari Tuti Suhartini dan ayah dari Amalia Mustika Ratu.

Baca juga: Kasus Subang Terbaru, Profesi Sosok Misterius yang Hilang Terkuak, Bisa jadi Kunci Ungkap Pelaku?

Dalam video yang diunggah di akun YouTube Subang Hijau pada 7 Januari 2023, Yosef Hidayah terlihat sangat geram.

Yosef berharap agar pelaku segera bisa ditangkap dan kalau bisa dihukum mati. 

"Cepat ditetapkan, cepat tertangkap, itu. Dan ingin, dihukum seberat-beratnya, tidak ada toleransi karena telah memberikan sesuatu yang menyulitkan terhadap penyidik dan dia tidak mau secepatnya untuk menyerahkan diri, dan tidak mau bertanggungjawab. Semoga, sekali lagi dihukum seberat-beratnya, tidak ada toleransi. Kalau bisa dihukum mati," kata Yosef. 

Selengkapnya bisa dilihat di SINI

Nasib Yosef dan Yoris Bila Kasus Subang Tak Kunjung Terungkap

Nasib Yosef dan Yoris bila kasus Subang tak kunjung bisa diungkap ini pernah diulas YouTuber Anjas di Thailand pada Maret 2022 lalu.

Dalam video berjudul 'Jangan Kaget Kalau diluar Dugaan!!' di kanal Youtube @Anjas di Thailand, Anjas menyebutkan bahwa semakin lama kasus ini belum bisa diungkap semakin banyak persepsi liar di masyarakat.

Menurut Anjas, jika pembunuhan Tuti dan Amel tidak terungkap sangat membahayakan bagi orang-orang yang dekat dengan kedua korban.

"Seperti Yosef (suami Tuti Suhartini sekaligus ayah dari Amalia), Yoris (anak dari Yosef dan Tuti sekaligus kakak dari Amalia), Danu, Bu Mimin dan anak-anaknya," kata Anjas

Karena menurut Anjas, jika kasus ini tidak terungkap opini masyarakat suka tidak suka walaupun menggunakan istilah praduga tak bersalah mencurigai mereka.

Hal ini terlihat dari beberapa komentar di kanal Youtube, dan media ada orang yang mencurigai Danu, Yosef, dan Yoris diduga sebagai pelaku.

"Kalau kasus ini tidak terungkap, akan membuat hidup mereka bahagia dan tidak tenang," sambung Anjas.

Karena ada orang-orang yang berpikiran negatif terhadap mereka. Dan hal itu akan berlangsung terus.

"Sudah banyak artikel, video yang membahas tentang mereka. Kalau pelakunya tidak terungkap, justru merekalah (Yosef, Danu, Yoris, Mimin) yang akan dirugikan," lanjut Anjas.

Untuk itu Anjas menyarankan kepada mereka untuk membahas, mengklarifikasi pemberitaan yang salah, melalui kanal Youtube pribadi mereka.

Selengkapnya bisa dilihat di SINI

Baca juga: Kasus Subang Terbaru, Amel dan Tuti Bukan Dibunuh di Rumah TKP? Kabar Jok Yaris yang Basah Disorot

Jam berapa sebenarnya Yosef datang ke TKP?

Waktu kedatangan Yosef Hidayah ke tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan ibu dan anak di Subang jadi sorotan.

Yosef Hidayah salah seorang saksi Kasus Subang, sekaligus ayah dan suami dari kedua korban, Tuti Suhartini (55) dan Amelia Mustika (23).

Kasus pembunuhan ibu dan anak hingga saat ini masih belum terungkap.

Kepolisian hingga kini masih berupaya menyelidiki pembunuhan yang terjadi di Jalancagak, Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus 2021 tersebut.

Berdasarkan informasi yang beredar, Yosef juga adalah orang yang terakhir kali meninggalkan rumah sebelum pembunuhan ibu dan anak terjadi.

Yosef juga adalah orang yang pertama kali mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) setelah pembunuhan terjadi.

Saszena, seorang YouTuber yang cukup sering mengulas kasus Subang menyoroti waktu kedatangan Yosef ke TKP.

Dalam video berjudul KASUS SUBANG ! JAM BERAPA SEBENARNYA PAK YOSEF TIBA DI TKP PAGI ITU?! yang diunggah di akun YouTube Saszena Channel, dia awalnya mengulas foto yang memperlihat Yosef sedang berada di TKP bersama seorang pria.

Informasi yang beredar, kata Saszena, Yosef selaku orang pertama yang datang ke TKP mengaku datang pukul 07.15 dan menemui saksi Pak Ujang jam 07.30. 

Namun, kata Saszena, informasi seputar adanya penemuan jasad kedua korban sudah beredar di publik ada sebelum jam 07.00. 

"Sebenarnya awal kejadian itu, pak Yosef mengetahui itu jam berapa. Bukan bermaksud menyudutkan pak Yosef, tapi paling tidak mencari sebuah kebenaran atau kesesuaian dari apa yang ditampilkan di media-media, yang diberitakan," katanya 

Selengkapnya bisa dilihat di SINI

Kabar terbaru, unggahan Instagram (IG) terbaru ahli forensik Polri, Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti pada 1 Desember 2022 diserbu warganet.

Awalnya, Dokter Hastry mengunggah aktvitasnya melakukan otopsi di kasus anak kandung berusaha membunuh orangtuanya. 

Baca juga: Kasus Subang Terbaru, Ini 2 Hal yang Diyakini Bisa jadi Petunjuk Mengungkap Pembunuh Ibu dan Anak.

:Cerita ttg kasus homecide…yg berfikir kok bisa?anak kandung nya sendiri berusaha menghilangkan nyawa kedua ortu juga kakaknya..kita tetap bekerja fokus .profesional ,berusaha membuat terang tindak pidana dg mencari waktu..cara dan sebab kematian…tetap jangan berasumsi sblm ada bukti..dari kami tim@kedokteran forensik," kata Dokter Hastry di akun Instagramnya @hastry_forensik.

Terkait unggahannya ini, beragam komentar disampaikan warganet. 

Selain memberikan semangat dan doa, sejumlah warganet juga menanyakan perkembangan kasus Subang terbaru kepada Dokter Hastry.

anitha_djafar: Bu, bgm dgn kasus Subang yg belum terungkap

atik.yati.37: Kasus subang dan sambo ,,, ungkap tuntas

kumahaeciw: Semangat buuu, aku mau nitip kasus subang yg lama2 lenyap

reni3817: Bisa Bu..kasus Subang contohnya... orang terdekat berpotensi punya sakit hati yg tinggi

menikwidiyati: Bgmn dg kasus subang bu @hastry_forensik kok spe sekarang ga kedengeran lg ya ? Dan apakah ibu ikut juga dg membedah kasus pembunuhan brig. Yoshua ??

khenyks.id: Semangat ibuuu...titip2 kasus subang bu, dikawal trus buuu...sehat2 y bu

madu_deka: Kasus subang pantau terussss... sehat2 slalu mommi dokter dan tim

Komentar Terdahulu Dokter Hastry soal Kasus Subang

Bulan Juni 2022 lalu, Dokter Sumy Hastry Purwanti mengungkap bahwa pelaku diduga punya kelainan.

Dalam video yang diunggah di kanal Youtube miliknya, tepatnya Selasa (28/6/2022), Dokter Hastry juga mengungkapkan bahwa bukti alat yang digunakan untuk membunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, telah ditemukan polisi.

Tak sekadar ketemu, alat bukti tersebut telah dicocokkan oleh tim forensik dengan luka pada tubuh dua korban.

Baca juga: Pembunuh Amel Tak Akan Pernah Bisa Diungkap Polisi? Kuasa Hukum Danu Soroti Kondisi TKP Kasus Subang

Dikatakan dr Hastry, ketika dalam kasus ada dua otopsi, biasanya yang dipakai paling banyak adalah otopsi pertama.

Kabiddokkes Polda Jateng, Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti berikan keterangan awak media terkait kejanggalan jenazah pria yang ditemukan di sungai Serayu.
Kabiddokkes Polda Jateng, Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti. Kasus Subang terbaru hari ini 2022, Yosef beber alasan dirinya tak patut dicurigai sebagai pembunuh ibu dan anak, desak Danu untuk jujur saja(TRIBUNJATENG.COM/RAHDYAN TRIJOKO)

Otopsi kedua hanya akan melengkapi dan memenuhi permintaan jaksa penuntut umum dan tim pembela terdakwa.

"Apakah cukup visum pertama atau butuh visum kedua. Kalau kurang, kita juga bisa dipanggil untuk memberikan keterangan ahli," katanya.

Di kasus subang ini, dia sudah menyebutkan kriteria alatnya seperti apa dilihat dari kondisi lukanya. "Kalau dicocokkan cocok ya pakai visum saya," katanya.

Disinggung apakah dia sudah menemukan jenis alat yang dipakai untuk menghabisi Tuti dan Amel, dr Hastry membenarkan.

"Saya tahu, tapi gak mau ngomong," ujarnya.

Dokter Hastry beralasan statusnya yang seorang polisi mengharuskan mematuhi undang-undang.

"Sesuai undang-undang yang berlaku, saya hanya bicara ke penyidik. Hasilnya kita serahkan ke penyidik," tegasnya.
Ahli Forensik Sumy Hastry Purwanti untuk kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, sebut pelaku lebih dari satu orang.

Baca juga: Kasus Subang Terbaru! Terjawab Sudah Dalang dan Pembunuh Ibu dan Anak? Status WA Yoris Bikin Geger

Sebelumnya, dr Hastri menyebut pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat diduga seorang psikopat.

Bukan tanpa alasan dr Hastry menyebut pelaku seorang psikopat karena jelas sekali luka-luka yang dibuat ke korban.

"Itu sesuatu yang memang mempengaruhi dia secara kepribadian," kata Hastry dalam podcast yang dipandu pemilik akun youtube Anjas di Thailand.

Dijelaskan Hastry, seorang psikopat kerap melakukan sesuatu yang diluar nalar serta tidak pandang bulu, apakah saudara, ibu, adik, anaknya atau sahabatnya.

Seorang psikopat ini secara penampakan terlihat baik-baik saja. Berbeda dengan orang yang kesannya seperti preman, tapi justru hatinya baik.

"Karena ada gangguan di organ otaknya yang tidak terbentuk secara sempurna," katanya.

Di kasus Subang ini Hastry melihat kekesalan mendalam dari pelaku.

Hal ini dibuktikan dengan adanya luka biru-biru di mata Amel serta luka lainnya.

"Yang saya yakin orangnya sangat membenci sekali ke bu Tuti karena lukanya begitu parah di bagian wajah," terang dokter Hastry.

"Apa yang membuat orang begitu membenci?," tanya Anjas.

Baca juga: Terjawab Sudah? Mirip Kata AKBP Sumarni, Yosef Akhirnya Ungkap Sosok Pembunuh Ibu dan Anak di Subang

Menurut Hastry, ada seseorang yang memang dilahirkan dengan tidak jelas atau salah asuh dan mekanisme pertahanan jiwanya rapuh.

"Kalau dia menginginkan sesuatu tidak bisa. Dia melihat hal-hal di luar kendali, sehingga begitu marah dan emosi meluapkan dengan menyakiti orang atau membunuhnya," ujarnya.

Diakui Hastry, di kasus subang ini, penyidik sudah melakukan tes kesehatan, tes kebohongan dan tes kesehatan jiwa terhadap sejumlah saksi. Dan memang ada dugaan ke arah psikopat.

Dokter Hastry menolak disebut penyelidikan kasus subang ini lemah karena menurutnya penyidik menginginkan hasil yang benar-benar ilmiah.

Dia sendiri juga berjuang dengan caranya dan memang banyak hal-hal yang mentok.

"Saya stres lho karena kasus subang ini , karena masyarkaat dan keluarga korban berharap ke saya. Saya belum memberikan yang terbaik. Tapi tugas saya sudah selesai. (meski) Selesainya belum terungkap," ujarnya.

Hastry mengaku sampai sekarang terus memberikan masukan kepada pimpinan terkait kasus subang.

Dia pun meminta masyarakat untuk tidak berhenti berharap.

"Jangan berhenti berharap, berdoa. Semoga kemudahan-kemudahan bisa turun sehingga bisa mengungkap kasus ini," tandasnya.

Berita Nasional Terkini Lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved