HUT Kota Samarinda

HUT Kota Samarinda 2023: Terungkap Latar Belakang Tanggal 21 Januari Ditetapkan sebagai Hari Jadi

Banyak yang belum mengetahui kenapa tanggal 21 Januari ditetapkan sebagai HUT Kota Samarinda, ibu kota Provinsi Kalimantan Timur.

Editor: Syaiful Syafar
wikimedia.org
Lambang Kota Samarinda. Banyak yang belum mengetahui kenapa tanggal 21 Januari ditetapkan sebagai hari jadi atau HUT Kota Samarinda, ibu kota Provinsi Kalimantan Timur. 

Penetapan tanggal 21 Januari 1668 ini kemudian mendapat legitimasi politis pada saat kepemimpinan Walikota Samarinda Drs. H. Andi Waris Husain dengan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Samarinda Nomor 1 tahun 1988 pasal 1 yang berbunyi:

"Hari Jadi Kota Samarinda ditetapkan pada tanggal 21 Januari 1668 M, bertepatan dengan tanggal 5 Sya'ban 1078 Hijriyah".

Versi Lain

Terdapat beberapa versi terkait sejarah perantauan orang Bugis Wajo ke wilayah Samarinda, Kalimantan Timur.

Versi kedua menurut catatan Kesultanan Kutai Kartanegara, waktu kedatangan rombongan Bugis Wajo di Samarinda pertama kali terjadi pada tahun 1708, pada masa Raja Adji Pangeran Anum Panji Mendapa.

Versi ketiga menurut berita lisan atau cerita rakyat, rombongan Bugis Wajo merantau ke Samarinda pada masa pemerintahan Raja Kutai Aji Pangeran Dipati Anom Panji Mendapa ing Martadipura (1730–1732).

Latar belakang hijrahnya La Mohang Daeng Mangkona ke Samarinda Seberang disebabkan kepadatan permukiman para pendatang Bugis Wajo di Muara Sungai Kendilo, daerah Paser.

Sebelumnya, mereka migrasi dari Wajo di bawah pimpinan La Maddukkelleng karena negeri kelahirannya dikuasai oleh Kerajaan Bone akibat serangan Bone setelah kasus penikaman seorang bangsawan Bone oleh La Maddukkelleng pada sebuah acara pesta sabung ayam.

Baca juga: 25 Link Twibbon HUT Samarinda 2023, Rayakan dan Pasang Foto dengan Desain Menarik

Versi keempat menurut kutipan C.A. Mees, permintaan izin orang Bugis dengan Raja Kutai berlangsung di Jembayan, yang berarti pertemuan ini terjadi minimal pada tahun 1732, sesuai dengan catatan sejarah bahwa pusat kerajaan dari Kutai Lama dipindahkan ke Jembayan pada tahun 1732–1782.

Kemudian, pemimpin orang Bugis yang disetujui sebagai Pua Ado adalah Anakoda Tujing, bukan La Mohang Daeng Mangkona.

Asal usul nama Samarinda

Ada beraneka versi mengenai latar belakang terciptanya nama Samarinda.

Versi pertama, berdasarkan persamaan ukuran tinggi rumah-rumah rakit/terapung penduduk Bugis Wajo di Samarinda Seberang yang tidak ada yang lebih tinggi antara satu dengan yang lain, sehingga disebut "sama-rendah", yang juga bermakna tatanan kemasyarakatan yang egaliter.

Versi kedua, berdasarkan persamaan ukuran tinggi Sungai Mahakam dengan daratan di tepiannya yang sama-sama rendah.

Sampai awal dasawarsa tahun 1950-an setiap air Sungai Mahakam pasang naik, sebagian besar jalan-jalan di Samarinda selalu terendam air.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved