Berita Balikpapan Terkini

Djeni, Warga Balikpapan yang Gemar Koleksi Gimbot untuk Merawat Kenangan

Anak tahun 80 hingga 90an pasti familiar dengan permainan bernama Game Watch atau yang kerap disebut Gimbot.

Penulis: Ardiana | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Deretan Koleksi Gimbot milik Djeni yang ia simpan di kediamannya. Tepatnya dikawasan perumahan Balikpapan Regency. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Anak tahun 80 hingga 90an pasti familiar dengan permainan bernama Game Watch atau yang kerap disebut Gimbot.

Untuk mempertahankan kenangannya, Djeni, salah satu warga kota Balikpapan memilih untuk mengoleksi permainan tersebut, Jumat (20/1/2023).

Bertahun-tahun ia mencari barang-barang vintage atau jadul seperti pakaian, kaset pita, termasuk permainan legend yang saat ini jarang ditemui.

Hingga tahun 2017, ia mendapatkan salah satu perangkat permainan bernama Game watch atau Gimbot, dari temannya.

Baca juga: Jelang HUT Kota Balikpapan, Komunitas Pushbike Gelar Wali Kota Pushbike Race 2023

Negosiasi penjualan yang cukup sulit ia lalui, hingga akhirnya mereka sepakat untuk melakukan transaksi perangkat tersebut dengan harga yang tak sampai Rp 1 juta.

"Dapat game watch pertama itu, waktu ada temen yang udah gak bisa merawat, dan ada kesulitan, dan kebetulan saya juga mencintai barang jadul, jadi dia menjualnya ke saya. Game watch pertama harganya gak sampai jutaan. Tapi perjuangan negosiasinya yang susah," jelasnya.

Sampai akhirnya, Gimbot permainan Smurf itu ia dapatkan, koleksi, serta rawat hingga sekarang bersama Gimbot lainnya.

Djeni mengaku, saat ini ia sudah punya 6 Gimbot dengan permainan yang berbeda-beda.

Baca juga: Sasar Lebih Banyak Pekerja, BPjamsostek Balikpapan Komitmen Kampanyekan Kerja Keras Bebas Cemas

Baginya, permainan jadul seperti Gimbot sangat merawat kenangan. Djeni mengaku, saat ia masih kecil, tak mampu memiliki perangkat tersebut.

Namun saat ia dewasa, ia memilih 'balas dendam' dengan mengoleksinya.

"Main Game watch ini karena jaman dulu ketidakmampuan kita memilikinya tidak tercapai. Kenangan itu masih melekat. Dan sekarang punya kesempatan, dan kebetulan itu menjadi barang yang sangat langka dan berharga," tuturnya.

Menurut Djeni, asyikannya bermain Gimbot mulai terasa dari audio dan visual yang khas dan terasa beda. Juga bentuk perangkatnya yang unik, memberikan keseruan tersendiri untuk anak-anak di zaman 80 hingga 90an.

Baca juga: Balikpapan-KIPP IKN Nusantara Hanya 30 Menit, Intip Progres Pembangunan Jalan Tol

Terlebih, Gimbot yang tak mengeluarkan radiasi seperti handphone sangat aman dimainkan dan tak mengganggu kesehatan mata.

"Waktu itu juga game watch ini gak mengeluarkan radiasi seperti zaman sekarang yang bisa mengganggu kesehatan penglihatan. Sangat artistik dari sisi layarnya yang beraneka ragam," kenangnya.

Djeni menambahkan, hal yang membuat Gimbot berbeda dengan perangkat permainan lainnya adalah game atau permainan yang disediakam hanya satu dalam setiap gimbot.

"Uniknya, satu game itu satu game watch. Kalau mau main permainan yang lain, ya harus punya game watch yang lain," katanya.

Baca juga: Gaungkan Pentingnya Keselamatan Berkendara, Astra Motor Kaltim 1 Edukasi Pelajar SMAN 5 Balikpapan

Kesulitannya ada barangnya, tapi udah gak bisa berfungsi.

Meski begitu, Djeni membeberkan, perawatan Gimbot tidaklah mudah. Yang ia tau, Perangkat permainan jadul itu tak punya spare part seperti tamia. Juga hanya membutuhkan baterai koin yang cukup jarang ditemui untuk menyalakannya.

Maka untuk ke-6 permainan legend itu, tak jarang Djeni sering menyalakan dan memainkannya hingga selalu membersihkan tempat penyimpanan perangkat game legend tersebut. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved