Berita Berau Terkini
Astuti Orangutan yang Berhasil Selamat Mulai Rehabilitasi di COP Berau
Seekor orangutan bernama Astuti berusia dua tahun nyaris diselundupkan ke Filipina melalui Manado, Sulawesi Utara
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,TANJUNG REDEB- Seekor orangutan bernama Astuti berusia dua tahun nyaris diselundupkan ke Filipina melalui Manado, Sulawesi Utara.
Kendati begitu, Astuti orangutan bernama latin Pongo pygmaeus morio berhasil diselamatkan dari Manado ke Balikpapan selanjutnya menuju ke Berau.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Kaltim, Dheny Mardiono menjelaskan, paling tidak Astuti akan sampai di Berau tepatnya di kawasan Labanan pukul 18.00 Wita, debgan perjalanan darat.
"Dari Balikpapan terus lanjut lewat perjalanan darat ke Berau,” jelasnya kepada Tribunkaltim.co, Rabu (25/1/2023).
Sepanjang perjalanan dari Manado ke Makassar dan kemudian Balikpapan hingga Berau, Astuti didampingi dokter hewan.
Baca juga: Astuti Tiba di Balikpapan, Orangutan Betina Khas Kalimantan yang Dikirim dari Manado
Baca juga: KPC dan BKSDA Selamatkan Lagi Satu Individu Orangutan di Lokasi Tambang Kutim
Nantinya di Berau, Astuti tinggal di pusat rehabilitasi orangutan yang dikelola Center for Orangutan Protection (COP) di Labanan, lebih kurang 20 km di selatan Kota Tanjung Redeb.
Sebelumnya Dheny menjelaskan Astuti yang baru berusia 2 tahun itu dibawa naik pesawat dari Manado ke Makassar selama lebih kurang 2 jam. Setelah transit di Makassar selama 5 jam.
"Jadi sebagai kargo. Dia dimasukkan kandang transportasi," katanya.
Selama perjalanan, kondisi Astuti tetap stabil dan sehat. Sebab Astuti sudah terlebih dahulu selama 5 bulan di rehab sebelum bisa terbang menuju Berau.
Apalagi, ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi, seperti aturan bebas rabies.
Astusi yang berusia 2 tahun, akan direhab kembali di COP, bersama beberapa satwa lainnya.
Penentuan penempatan di Berau juga telah melalui arahan dan rekomendasi Pusat.
Jadi sikapnya, negara menitipkan Astuti pada COP, hingga layak dilepas di hutan.
Sebelum berangkat dari Manado, kondisi Astuti sebelumnya tidak sehat, perutnya kembung dan hidup dikotak kecil. Tetapi sudah sempat dirawat terlebih dahulu.
Karena Astuti masih tergolong bayi, Ia setidaknya memerlukan waktu rehabilitasi hingga 5 tahun. Itu estimasi paling lama.
Pemasangan Lampu Penerangan Jalan Tenaga Surya di Berau Sasar Kawasan Perkotaan |
![]() |
---|
Skor Pola Pangan Harapan Berau di Bawah Rata-rata Nasional, Dinas Pangan Dorong Diversifikasi Pangan |
![]() |
---|
Bupati Berau Harap Kehadiran Air Asia bisa Dongkrak Pariwisata dan Ekonomi |
![]() |
---|
Polres Berau Amankan 1,4 Kg Sabu dan 10 Tersangka |
![]() |
---|
Disdik Berau Pastikan Guru Honorer Non-Database Jadi PJLP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.