Ibu Kota Negara

Koridor Satwa Perlu Ada pada Bagian Tol IKN Nusantara

Diketahui masih ada tersisa satu koridor satwa yang masih berlokasi di di sisi utara Hutan Kariangau, di atas Pulau Balang

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ilustrasi proyek di kawasan IKN Nusantara. Koordinator Program POKJA Pesisir, Husein berpendapat bahwa pembangunan Tol IKN Nusantara perlu mempertimbangkan eksistensi koridor satwa liar. 

Dia menerangkan, eksistensi koridor satwa menjadi penting. Pasalnya seekor satwa terkadang tidak cukup makan di satu tempat, namun perlu menjelajahi kawasan yang lebih luas.

"Jika koridor satwa terputus, itu juga berarti akan mengancam kelangsungan hidup satwa karena akan kekurangan makanan akibat terisolasi dari hutan daratan," jelasnya.

IUSTRASI Konsep pembangunan IKN Nusantara. Lokasi Ibu Kota Negara telah dipilih di Kalimantan Timur yakni Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara. 
IUSTRASI Konsep pembangunan IKN Nusantara. Lokasi Ibu Kota Negara telah dipilih di Kalimantan Timur yakni Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara.  (twitter @ikn_id/TribunKaltim.co)

Husein mengutip pernyataan Akademisi Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Institut Pertanian Bogor, Hadi Alikodra, bahwa koridor satwa membantu restorasi dan proteksi keanekaragaman hayati, serta pertukaran bahan genetik di antara habitat utama.

Kualitas yang ditemukan di alam, termasuk kayu, air bersih, kehidupan liar, keanekaragaman spesies, dan lanskap indah.

"Dapat dianggap sumber daya alam untuk kesejahteraan umat manusia dalam jangka panjang," tandas Husein. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved