Mata Lokal Memilih

Anies Baswedan Hanya Lempar Senyum Saat Ditanya Soal Kontrak Politik dengan Prabowo dan Sandiaga Uno

Anies Baswedan hanya lempar senyum saat ditanya soal kontrak politik dengan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Instagram @aniesbaswedan
Kolase Anies Baswedan - Anies Baswedan hanya lempar senyum saat ditanya soal kontrak politik dengan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Anies Baswedan dalam bursa capres di Pilpres 2024.

Capres Nasdem, Anies Baswedan hanya lempar senyum saat ditanya soal kontrak politik dengan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Hal itu ditunjukkan Anies Baswedan saat berada di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, Selasa (31/1/2023).

Sejumlah wartawan yang menemui Anies Baswedan menanyakan perihal kontrak politik tersebut.

Kala itu Anies Baswedan usai menemui warga di Kota Bima.

Dan Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan mengenai perjanjian yang dilakukan dengan Prabowo Subianto.

Saat ditanya soal perjanjian dengan Prabowo, Anies yang mengenakan baju tenun Bima, hanya menebar senyuman.

Kemudian ia melayani pengunjung di bandara, yang ingin berfoto bersama.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Gagalnya Reshuffle Kabinet Jokowi Bisa Jadi Sinyal NasDem Urung Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024

Setelah itu, Anies Baswedan tetap tidak menjawab pertanyaan wartawan terkait perjanjian tersebut.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut memilih menjawab pertanyaan lain, yang dilempar lagi oleh wartawan lain.

Seperti diwartakan TribunLombok.com sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno menjelaskan soal perjanjian politik antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Isu soal perjanjian itu terungkap dalam siaran YouTube Akbar Faizal Uncensored pada Sabtu 27 Januari 2023. Saat itu, Sandiaga Uno yang menjadi bintang tamu podcast ditanya Akbar Faizal soal perjanjian tersebut.

"Oh yang di podcast. Menurut saya, karena itu perjanjiannya, saya mengarahkan sih supaya ada dari podcast itu, ada podcast lanjutan," ujar Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Sandiaga mengungkapkan, perjanjian itu melibatkan tiga pihak, yakni dirinya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Menurutnya, ketiga pihak itu pula yang meneken perjanjian.

"Saya, Pak Prabowo, dan Pak Anies. Dan saat itu yang nge-draft dan ditulis tangan sendiri oleh Pak Fadli Zon dan setau saya sekarang (perjanjian) juga dipegang oleh Pak Dasco," kata Sandiaga Uno.

"Jadi, nanti mungkin Pak Dasco atau Pak Fadli yang mungkin bisa memberikan keterangan karena itu juga menyangkut ada sisi Pak Prabowo dan Pak Anies," ujarnya lagi.

Baca juga: Misteri Perjanjian Bermaterai dan Janji Anies Baswedan Tak Salip Prabowo di Pilpres

Sandiaga Uno mengungkapkan, perjanjian yang dilakukan mereka bertiga terkait dengan pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017.

Perjanjian ditandatangani sebelum Anies dan Sandi mendaftar ke KPU DKI Jakarta sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur pada September 2016. Meski demikian, Sandiaga Uno tidak ingin merinci isi dari perjanjian.

Sebab, menurutnya, yang saat ini memegang lembaran perjanjian itu yang akan menyampaikannya.

Saat ditanya apakah perjanjian juga berisi soal pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Sandiaga Uno kembali menolak menjawab.

"Silakan itu ditanyakan. Menurut saya, nanti lebih baik diterangkan oleh yang memegang perjanjiannya. Tapi memang perjanjian itu waktu itu dibutuhkan karena harus ada kesepakatan bagaimana kita melangkah ke depan," kata Sandiaga.

Baca juga: DPW PKS Kaltim Powerfull Usai Majelis Syura Putuskan Dukungan Bacapres ke Anies Baswedan

Sementara perwakilan Anies Baswedan dalam tim kecil penjajakan Koalisi Perubahan, Sudirman Said menegaskan Anies Baswedan tidak terikat perjanjian dengan Ketua Umum Partai Prabowo Subianto terkait pemilihan presiden (pilpres).

Sebaliknya Anies Baswedan pernah ditawari untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo dalam Pilpres 2019.

“Yang ada adalah, saya ini (sempat) membantu Pak Prabowo, ikut membicarakan kepada Pak Anies kemungkinan Pak Anies bersedia menjadi cawapres atau tidak,” ujar Sudirman saat ditemui, Senin (30/1/2023).

Sudirman mengaku saat itu berulang kali menanyakan sikap Anies soal tawaran Prabowo untuk menjadi cawapres.

Namun, menurutnya, Anies saat itu menolak dan memilih untuk tetap menjadi Gubernur DKI Jakarta.

“Itu sudah ditunaikan. Jadi, saya tidak tahu perjanjian yang dimaksud Pak Sandi, mudah-mudahan beliau salah,” kata Sudirman Said. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved