Berita Nasional Terkini

Baliho Erick Thohir di Harlah 1 Abad NU, Rocky Gerung: NU Tidak di Desain untuk Persaingan Politik

Pengamat politik Rocky Gerung soroti baliho wajah Erick Thohir jelang peringatan Harlah 1 Abad NU atau Muktamar Nahdlatul Ulama.

Penulis: Amilia Lusintha | Editor: Amilia Lusintha
Kolase TribunKaltim
Pengamat politik Rocky Gerung soroti baliho wajah Erick Thohir jelang peringatan Harlah 1 Abad NU atau Muktamar Nahdlatul Ulama. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pengamat politik Rocky Gerung soroti baliho wajah Erick Thohir jelang peringatan Harlah 1 Abad NU atau Muktamar Nahdlatul Ulama.

Terkait adanya baliho Erick Thohir, Rocky Gerung mengatakan, "Kita lihat bagaimana kedangkalan politik itu masuk ke wilayah kebudayaan".

"Mesti dicari nama banser bersertifikat," lanjut Rocky Gerung dalam tayangan Forum News Network, Sabtu, (4/2/2023).

Dalam hal ini, Rocky Gerung sebut seolah-olah publik tak paham akan berkembangnya organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

"Jadi seolah-olah dengan menyebutkan banser bersertifikat, lalu sah lah pendangkalan politik," ujar Rocky Gerung.

Rocky Gerung mengatakan bahwa dirinya memahami culture atau kebudayaan organisasi Nahdlatul Ulama.

Berdasarkan keterangan Rocky Gerung, hal yang ingin dilihat ialah kejujuran di dalam organisasi itu.

"Kalau ketuanya bilang gak mau berpolitik, ya sudah pakai aja itu sebagai doktrin kan," komentar Rocky Gerung.

Baca juga: Daftar Tokoh yang Dukung Anies Baswedan: Mantan Menteri, Eks Pimpinan KPK hingga Rocky Gerung

Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan, "Mengatakan banser bersertifikat itu istilah yang politis".

Lantas jika begitu, Rocky Gerung menyebutkan artinya ada banser yang tidak bersertifikat.

"Kita tanya, siapa banser yang tidak bersertifikat?" kata Rocky Gerung.

Atas dasar itu, Rocky Gerung menyebutkan bahwa hanya demi dapat 'asuransi' untuk masuk dalam putaran politik, Erick Thohir memanfaatkan itu.

Begitupun dengan anggota di dalam organisasi Nahdlatul Ulama.

"Teman-teman di NU tergiur dengan aktivitas pendangkalan itu,"

"Padahal kita ingin bangsa ini tumbuh melalui NU dan Muhammadiyah yang bermutu," komentar Rocky Gerung.

Baca juga: Rocky Gerung Soroti Indonesia Masuk Daftar Negara Terkorup di Dunia, Ini Prestasi Jokowi

Selanjutnya, Rocky Gerung sebut Erick Thohir memiliki hak sebagai warga negara Indonesia.

Namun bagi pengamat politik Rocky Gerung, terlihat sekali ambisi dan kerakusan Erick Thohir dalam politik.

"Dituangkan dalam segala macam sosmed, dan itu yang memuakkan sebenarnya,"

"Karena kita ingin dia (Erick) bersaing dengan bermutu, bukan dengan captive market di organisasi kebudayaan," lanjut Rocky Gerung.

Rocky Gerung mengatakan hal serupa juga berlaku untuk semua orang.

"Demikian dengan yang lain, Anies Baswedan juga begitu, jangan sampai melakukan hal yang sama, main di captive market misalnya," ujar Rocky Gerung.

Baca juga: Rocky Gerung Sebut Politik Airlangga Hartarto dan Surya Paloh Lebih Matang dari Presiden Jokowi

Menurut Rocky Gerung, publik ingin melihat persaingan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan lainnya.

Sebut nama Gubernur Jawa Tengah, Rocky Gerung mengatakan Ganjar Pranowo bermain di captive marketnya Presiden Jokowi.

"Jadi ngapain kalau gak percaya diri, seharusnya minta diasuh,"

"Ganjar minta diasuh Jokowi, Erick Thohir oleh NU, Anies oleh fraksi Islam," ujar Rocky Gerung.

Bagi Rocky Gerung, hal tersebut yang ingin dipangkas dan membiarkan politik berlangsung dengan fasilitas relawan yang murni.

"Yang sekarang terlihat dari relawan Anies Baswedan,"

"Dan jangan sampai relawan Anies Baswedan masuk ke dalam jebakan tadi, kalau gak ada uang, gak mau turun," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung sebut ikuti pola Ganjar Pranowo dan Erick Thohir, dimana hanya dengan uang seseorang bisa menampilkan elektabilitasnya.

Lebih lanjut, Rocky Gerung sebut dirinya menegur teman-teman di NU maupun Erick Thohir, kita ingin menegakkan Indonesia yang ber-etika di dalam politik. (*)

Berita Rocky Gerung

Berita Erick Thohir

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved