Berita Nasional Terkini

Rocky Gerung: Indonesia Ribut Mobil Listrik Esemka, Jepang dan Kanada Sudah Bikin Kereta Hidrogen

Pengamat politik Rocky Gerung soroti perkembangan transportasi negara lain yang semakin canggih dibandingkan di Indonesia.

Penulis: Amilia Lusintha | Editor: Amilia Lusintha
Pinterest
Kereta Hidrogen - Pengamat politik Rocky Gerung soroti perkembangan transportasi negara lain yang semakin canggih dibandingkan di Indonesia. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pengamat politik Rocky Gerung soroti perkembangan transportasi negara lain yang semakin canggih dibandingkan di Indonesia.

Dalam tayangan Rocky Gerung menyinggung kereta hidrogen yang kini tengah dibuat oleh Jepang dan Kanada.

Rocky Gerung menyebutkan komentarnya melalui tayangan FNN, Senin (6/1/2023) dengan judul "Kita Masih Ribut Mobil Listrik Esemka. Jepang dan Kanada Sudah Bikin Mobil dan Kereta Hidrogen".

"Semua negara maju paham bahwa di ujung orang akhirnya akan tuntut energi yang betul-betul sumber asalnya bersih," ujar Rocky Gerung.

Melanjuti komentarnya, Rocky Gerung mengatakan, "Kalau mobil listrik kan bersihnya di mobil itu, tapi setelah mobilnya rusak, baterainya jadi sampah".

Lebih lanjut Rocky Gerung menerangkan sebelum mobil listrik dijalankan, maka perlunya beterai diisi ulang oleh jaringan listrik yang berbasis batu bara.

Torsi yang dimiliki mobil listrik bisa mengimbangi bahkan melebihi mobil mesin turbo.
mobil listrik. (kompas.com/Ruly)

"Jadi palsu juga kalau di bilang itu mobil listrik ramah lingkungan," ujar Rocky Gerung.

Melanjuti komentarnya, Rocky Gerung sebut bahwa kita harus melihat seluruh riset energi alternatif yang memang bersih.

Berkaitan dengan kereta hidrogen, Rocky Gerung mengatakan bahwa hidrogen telah di riset bertahun-tahun.

"Karena kalau kita pelajari, dunia ini setiap 8 jam ada penemuan jenis material baru, jadi riset 8 jam itu," kata Rocky Gerung.

Baca juga: Waspada, Inilah Efek yang Ditimbulkan jika Baterai Mobil Listrik Panas Berlebihan

Terkait kereta hidrogen, Rocky Gerung membandingkannya dengan eksistensi mobil listrik di Indonesia.

"Bicara tentang misalnya tiba-tiba Jokowi pamerin mobil listrik, produk dari Esemka, ya orang akan tertawa karena itu sudah energi lama," kritik Rocky Gerung.

Untuk diketahui, kendaraan hidrogen merupakan kendaraan yang menggunakan gas hidrogen sebagai bahan bakarnya.

Kendaraan hidrogen tidak terbatas, artinya tidak hanya mobil saja yang bisa menggunakan.

Melainkan kendaraan hidrogen bisa digunakan baik kereta maupun pesawat terbang.

Selanjutnya, Rocky Gerung menyampaikan adanya pembuatan mobil dan kereta hidrogen menjadi keinginan Jepang untuk melakukan lompatan dari mobil fosil ke hidrogen.

Baca juga: BJ Habibie Tak Ditampilkan di Lini Masa IPTEK RI, Rocky Gerung: BRIN Sudah Jadi Lembaga Politik

"Dia (Jepang) tahu siklus mobil listrik ini sebentar lagi selesai, begitu riset hidrogen selesai" kata Rocky Gerung.

Bagi Rocky Gerung, hal tersebut perlu difikirkan Indonesia untuk melakukan hal serupa oleh Jepang.

Yakni melakukan lompatan kendaraan sebelumnya menjadi bahan bakar hidrogen.

Rocky Gerung mengatakan, "Kalau kita mau bikin lompatan itu, BRIN harus riset itu".

Namun, menurut Rocky Gerung saat ini Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) masih sibuk dengan yang lainnya.

Rocky Gerung menuturkan adanya grup ekonomi besar dengan pemimpin dunia yang menginginkan ekonomi ke depan.

Baca juga: Teknologi Canggih, Jalanan IKN Nusantara Didesain Bisa Isi Baterai Mobil Listrik

"Ekonomi kedepan ada dua hal yang harus diperhatikan, keadilan rakyat dan ekologi," kata Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, jika kabinet atau komentator Indonesia gak membaca hasil dan riset pertemuan dunia, maka jangan asal mengoceh saja.

"Pamer-pamer mobil listrik, kamu gak tahu ekonomi dan teknologi itu tumbuh bersamaan," kritik Rocky Gerung.

Ekonomi dan teknologi tumbuh bersamaan yang dimaksud oleh Rocky Gerung yakni ekonomi menghitung efisiensi teknologi.

"Sedangkan teknologi menghitung potensi untuk menghasilkan masa depan," lanjut Rocky Gerung.

Diperjelas oleh Rocky gerung, bahwa dirinya tidak hanya mengkritik secara satire, tetapi juga memberi data, akademis.

"Jangan dianggap FNN hanya mengkritik saja, justru kita kasih perbandingan," kata Rocky Gerung. (*)

Berita Rocky Gerung

Berita Mobil Listrik

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved