Gerindra Gerah Utang Anies Baswedan Rp50 Miliar Terus Dibahas, Sufmi Dasco: Bukan Konsumsi Publik

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Anies Baswedan dalam bursa capres Pilpres 2024.

Parta Gerindra gerah utang Anies Baswedan Rp50 Miliar terus dibahas.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco sebut hal itu bukan konsumsi publik

Soal hutang Rp 50 miliar Anies Baswedan ke Sandiaga Uno terus menjadi sorotan.

Bahkan, harta kekayaan Anies Baswedan dikatakan sebesar Rp 10,9 miliar.

Dengan adanya kasus itu, pihak Gerindra meminta untuk tidak terus mengungkitnya.

Baca juga: Anies Baswedan-AHY Nobar Pesta Rakyat Dewa 19 di JIS, Pasangan di Pilpres 2024?

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan utang piutang Rp 50 miliar antara Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno bukan untuk konsumsi publik.

Dasco menyebut masalah utang piutang tersebut biarkan Anies dan Sandi yang menyelesaikannya.

"Menurut saya juga ya hal yang bukan buat konsumsi publik sebenernya. Karena kan itu kan perjanjian antara mereka ya biarin aja mereka yang selesaikan," kata Dasco saat ditemui di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2023)

Terkait utang piutang Rp 50 miliar yang mulanya diungkapkan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa, Dasco mengaku tak mengetahuinya.

"Kalau saya enggak tahu," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa mengatakan Anies masih memiliki utang sekitar Rp 50 miliar kepada Sandi terkait Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Karena waktu itu kan putaran pertama kan ya namanya juga lagi tertatih-tatih juga kan," kata Erwin dalam podcast Akbar Faizal Uncensored yang ditayangkan, Sabtu (4/2/2023).

Ia menyebut jika saat ini Sandi memiliki logistik cukup sehingga memberikan pinjaman ke Anies.

"Karena yang punya likuiditas itu Pak Sandi, kemudian memberikan pinjaman kepada Pak Anies," ujar Erwin.

Baca juga: Alasan Sandiaga Uno Relakan Utang Rp 50 Miliar Anies Baswedan: Tatap Pilpres 2024 dengan Suka Cita