Mata Najwa

Bersama Host Mata Najwa, Ari Lasso Sebut Alasan yang Membuat Karakter Lagu Dewa 19 Lebih Maskulin

Najwa Shihab melakukan liputan eksklusif Dewa 19 dengan tema '30 Tahun Dewa 19: Mendekati Keabadian' di acara Mata Najwa.

YouTube/Najwa Shihab
potret Ari Lasso dan Najwa Shihab berbincang soal Dewa 19 saat acara Mata Najwa. 

TRIBUNKALTIM.CO Najwa Shihab melakukan liputan eksklusif Dewa 19 dengan tema '30 Tahun Dewa 19: Mendekati Keabadian' di acara Mata Najwa.

Dalam liputan Najwa Shihab tersebut, host Mata Najwa juga berkesempatan dengan figur-figur penting Dewa 19 seperti Ahmad Dhani dan Ari Lasso.

Lagu-lagu Dewa 19 tentu ada dalam bagian sejarah musik dan dapat dikatakan salah satu band terbaik Indonesia sepanjang masa.

Bagi para penikmat lagu Dewa 19, tentu juga merasa lagu-lagu mereka terdengar lebih maskulin dan host Mata Najwa menanyakannya kepada para figur penting apa penyebab lagu mereka terdengar lebih maskulin.

Seperti yang diketahui, maskulin kerap identik dengan perilaku dan peran laki-laki (kejantanan).

"Tapi nggak setuju? Karakter lagu-lagu Dewa 19 itu cenderung lebih maskulin?

Karena itu diperlukan penyanyinya itu rock, gondrong dulu Mas Ari," tanya Najwa Shihab penasaran, diunggah dalam YouTubenya, Minggu (12/2/23).

Baca juga: Diunggah Mata Najwa, Ari Lasso Keceplosan soal Rahasia Ahmad Dhani di Penjara

"Kalau dibandingkan Kahitna ya kita mungkin lebih maskulin," jawab Ahmad Dhani.

"Tapi Kahitna juga lagu cinta?" balas sang host Mata Najwa.

"Dibandingkan Sheila on 7 pun kita lebih maskulin," sambung Ahmad Dhani lagi.

Najwa Shihab kembali melempar pertanyaan, "Itu dipengaruhi apa? Dipengaruhi sosok?"

Menurut Ari Lasso, lagu Dewa 19 ini lebih maskulin dikarenakan karakter penciptanya, yaitu Ahmad Dhani.

"Ya karakter penciptanya tentunya, dari pilihan notasi," jawab Ari Lasso.

"Misalkan nih lagu saya, atau lagu Dhani diaransemen mohon maaf misalnya dengan Mas Erwin dan satunya lagi Mas Andi Rianto pasti kan beda dengan lagu yang sama, bunyinya arahnya, satunya lebih maskulin

"Mungkin memang beda karena basic kehidupan hari-harinya, kalau kita memang hidupnya di jalan, jadi lebih maskulin," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved