Berita Internasional Terkini
10 Hari Terjebak Reruntuhan, 3 Korban Gempa Turki Ditemukan Selamat, Kondisinya Bikin Dokter Takjub
10 hari terjebak reruntuhan, 3 korban gempa Turki ditemukan selamat, kondisinya bikin dokter takjub.
TRIBUNKALTIM.CO - 10 hari terjebak di bawah reruntuhan, 3 korban gempa Turki ditemukan selamat, kondisinya bikin dokter takjub.
Pencarian korban gempa Turki dan Suriah terus dilakukan pemerintah hingga sukarelawan.
Korban jiwa saat ini sudah mencapai lebih 40 ribu jiwa.
Di antara kabar duka, masih ada harapan korban-korban yang masih bisa diselamatkan di bawah reruntuhan bangunan.
Hari ke-10 pencarian korban gempa di Turki dan Suriah relawan terus berjibaku hingga menemukan keajaiban di antara reruntuhan bangunan akibat guncangan M 7,8 pada Senin (6/2/2023).
Baca juga: Prediksi PBB, Korban Tewas Gempa Turki Lebih 50 Ribu Orang, Indonesia Kirim Dokter
Dilaporkan CNN pada Kamis (16/2/2023) sore, sedikitnya 43.885 orang tewas di Turki dan Suriah setelah gempa, menurut pihak berwenang.
Terbaru, keajaiban terjadi ketika tiga korban berhasil ditemukan dalam keadaan hidup setelah bertahan selama 248 jam di bawah puing-puing gedung di Kahramanmaras.
Dua korban adalah anak di bawah umur dan satu lainnya perempuan berusia 30 tahun.
Mulanya gadis berusia 17 tahun bernama Aleyna Olmez berhasil diselamatkan pada Kamis (16/2/2023).
Kemudian Neslihan Kilic berusia 30 tahun dan disusul bocah laki-laki berusia 12 tahun bernama Osman.
Kedua anak di bawah umur itu dalam kondisi baik, sedangkan Neslihan Kilic tengah berjuang dengan kesehatannya.
Bahkan dokter dibuat takjub dengan kondisi Aleyna Olmez yang masih sehat meskipun tidak makan dan minum selama 10 hari.
Baca juga: Update Gempa Turki: Kabar Terbaru Terapis SPA Asal Indonesia yang Belum Ditemukan di Diyarbakir
Hal itu terungkap saat kru saluran berita negara Turki, TRT Haber berkesempatan mengunjungi Aleyna Olmez di kamar perawatan rumah sakit.
Beruntung Aleyna Olmez didampingi bibi dan neneknya saat dirawat.
Dokter yang menangani Aleyna, Prof Dilber mengatakan, ia sangat terkejut dengan kondisi kesehatan Aleyna yang baik-baik saja.
"Dia tidak bisa makan apapun dan tidak minum apapun sepanjang waktu (ketika terjebak di bawah reruntuhan), tapi dia masih dalam kondisi baik," kata Dilber, dikutip Tribunnews dari CNN, Jumat (17/2/2023).
Saat Aleyna dibawa ke rumah sakit, dia sadar dan berbicara dengan dokter.
“Kami telah melakukan intervensi yang diperlukan. Pencitraan tubuh dilakukan, dan tes darah diambil. Dia dalam kondisi sangat baik,” kata Dilber.
Baca juga: Lahir di Reruntuhan Gempa Turki-Suriah, Bayi Ini Dinamai Aya, Artinya Keajaiban
Bahkan tidak ada kondisi yang mengkhawatirkan setelah berbagai proses cek kesehatan dilakukan kepada Aleyna.
“Tidak ada hipotermia. Tes darah juga menunjukkan fungsi ginjal yang sangat baik."
"Enzim otot tidak terlalu tinggi. Terapi cairan segera dimulai. Setelah terapi cairan, Aleyna masih berbicara dengan kami dengan sangat baik,” tambahnya.

Anggota tim SAR, Hacer Atlas yang menyelamatkan korban gempa mengatakan bahwa mereka dapat menemukan Aleyna setelah upaya yang panjang dan melelahkan.
“Pertama kami memegang tangannya, lalu kami membawanya keluar. Dia dalam kondisi sangat baik, dan dia bisa berkomunikasi."
"Saya berharap kami akan terus menerima kabar baik tentang dia, ”kata Atlas tentang momen ketika mereka menemukan Aleyna.
TRT Haber kemudian melaporkan bahwa Aleyna dibawa ke ibu kota Turki, Ankara dengan pesawat.
Kemudian Neslihan Kilic, berhasil ditemukan di Kahramanmaras dalam keadaan hidup pada 258 jam setelah gempa.
Saat itu Neslihan Kilic dapat berbicara dan memberi tahu penyelamat namanya ketika mereka menariknya keluar dari puing-puing, kata kerabat Neslihan Kilic, Gazi Yildirim.
Yildirim mulai menangis ketika mengatakan bahwa mereka telah menyiapkan kuburan Neslihan Kilic karena kondisinya yang buruk.
“Semoga Allah menyelamatkan orang lain. Dia memiliki dua anak dan seorang suami yang masih berada di bawah reruntuhan,” kata Yildirim.
Baca juga: Kisah Tragis Nia, WNI Jadi Korban Tewas Bersama Keluarga Saat Gempa Turki, Tak Dikubur di Indonesia
Beberapa jam kemudian, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun bernama Osman juga diselamatkan di selatan provinsi Hatay.
Menurut CNN Turk, Osman juga tampak dalam kondisi relatif baik, dan ditemukan dalam posisi duduk di dalam lubang yang dikelilingi balok dan puing-puing.
Dia dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis.
Osman memberi tahu tim penyelamat bahwa ada orang lain di lokasi yang sama.
Polisi menggeledah daerah itu dengan anjing pemandu setelah Osman diselamatkan dan mereka fokus pada operasi mencari orang kedua. (*)
Berita Internasional Terkini Lainnya
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah 3 Korban Gempa Turki Ditemukan Selamat setelah 10 Hari, Dokter Takjub Kondisi Tubuh Masih Fit
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.