Kepala DKK Sebut Satu Sehat Mobile Belum Bisa Diterapkan di Balikpapan

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty membeberkan Satu Sehat mobile belum bisa diterapkan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Diketahui, bahwa Kementerian Kesehatan resmi mentransformasikan PeduliLindungi, menjadi aplikasi kesehatan masyarakat yakni Satu Sehat Mobile, yang berlaku mulai 1 Maret 2023.

Meski begitu, diungkapkan oleh Andi Sri atau yang akrab disapa Dio bahwa, saat ini masih menunggu proses perubahan aplikasi kesehatan masyarakat Satu Sehat Mobile, sehingga aplikasi ini belum diterapkan di Kota Balikpapan.

"Kita berharap (aplikasi Satu Sehat Mobile) bisa cepat (proses perubahannya)," ujarnya, saat dijumpai TribunKaltim.co, Sabtu (4/2/2023).

Baca juga: Per 1 Maret PeduliLindungi Bertransformasi Jadi Satu Sehat Mobile, Apa Beda dan Fungsinya?

Baca juga: Berikut Jadwal Keberangkatan Kapal Pelni Balikpapan, Hari ini KM Bukit Siguntang Tujuan Tarakan

"Karena nanti kontennya bisa lebih banyak, bukan hanya vaksin. Tetapi riwayat kesehatan kita ada disitu," imbuhnya.

Lebih lanjut, kata Dio, aplikasi tersebut juga dilengkapi dengan fitur kesehatan.

"Jadi sudah ada rekam medisnya," pungkasnya.

Terkait perubahan aplikasi tersebut, menyeret dampak pada penginputan vaksinasi. Sehingga DKK Balikpapan melakukan secara manual, dalam menginput vaksinasi.

Sekedar informasi, PeduliLindungi terdapat fitur vaksinasi Covid 19, hasil tes antigen dan PCR dan pindai QR code saat check-in.

Kemudian, adanya aplikasi Satu SehatT Mobile akan menambah fitur seperti pengukuran tinggi badan dan berat badan, tekanan darah, gula darah termasuk detak jantung.

Selain itu, akan muncul berbagai informasi seperti kurva kesehatan, analisis serta rekomendasi untuk tindakan lebih lanjut.

Baca juga: Syarat Naik Pesawat dan Aturan Penerbangan Domestik, Cek Prokes Baru dan Wajib Vaksin Booster Kedua

Satu Sehat Mobile juga akan mengakses dan mengintegrasikan seperti imunisasi anak, antre ke rumah sakit, hasil pemeriksaan hingga data pembelian obat. (*)