Mata Lokal Memilih
Keras! Demokrat Tolak Sandiaga Uno Jadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024, Bukan Tanpa Alasan
Partai Demokrat tolak Sandiaga Uno jadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024. Bukan tanpa alasan.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Anies Baswedan dalam bursa Pilpres 2024.
Siapa pendamping Anies Baswedan masih jadi teka-teki besar.
Baik Demokrat maupun PKS yang tergabung dalam koalisi dengan NasDem, belum mendeklarasikan cawapres di Pilpres 2024.
Nah, nama Sandiaga Uno mencuat mendampingi Anies Baswedan kembali di konteastasi politik.
Namun hal itu direspon cepat oleh Partai Demokrat.
Ya, Partai Demokrat secara tegas menolak Sandiaga Uno jadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Bukan tanpa alasan, Partai Demokrat menolak sosok Sandiaga Uno.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Pengamat Bongkar Dibalik Alasan Anies Baswedan Setuju Lanjutkan Proyek IKN Nusantara
Partai Demokrat menolak wacana Sandiaga Uno menjadi bakal calon wakil presiden, untuk mendampingi Anies Baswedan di Pemilihan Presiden 2024.
Sebab, Sandiaga Uno dinilai Partai Demokrat tidak merepresentasikan sosok perubahan. Sandiaga disebut merupakan bagian dari rezim saat ini.
Demikian disampaikan Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (6/3/2023).
"Jika kemudian ada yang mengajukan nama Mas Sandiaga tinggal di uji saja apakah merupakan figur perubahan atau lanjutkan bagian dari rezim sekarang. Bagi kami dia bagian dari rezim sekarang," kata Kamhar.
Lantas, Kamhar memaparkan sosok kriteria perubahan yang menjadi syarat bagi bakal cawapres pendamping Anies Baswedan.
Pertama, memiliki kontribusi signifikan pada pemenangan. Kedua, memperkuat barisan koalisi perubahan. Ketiga, bisa membantu menjalankan pemerintahan dengan efektif.
Baca juga: Anies Baswedan jadi Sorotan Imbas Depo Plumpang Terbakar, Terbitkan Izin Mendirikan Bangunan
Keempat, memiliki platform perjuangan yang sama sebagai pasangan yang menawarkan perubahan dan perbaikan. Kelima, memiliki pemahaman yang pas sehingga mewujud menjadi dwi tunggal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.