Berita Samarinda Terkini
Profil Sape Player Samarinda Abiroye, Kirim Sape Buatannya Hingga Belanda
Kecintaan Abiroye terhadap sape membuatnya memiliki kreatifitas tinggi dalam membuat instrumen musik etnik
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA- Kecintaan Abiroye terhadap sape membuatnya memiliki kreatifitas tinggi dalam membuat instrumen musik etnik.
Ditambah dengan telingaan Aruu (tradisi telinga panjang suku Dayak) membuat penampilannya menjadi kental akan etnik masyarakat Dayak di Kalimantan.
Pria kelahiran Samarinda, 24 Agustus 1991 ini juga merupakan keturunan Dayak Kalteng.
Sebelum mengenal sape, sejak kecil Abiroye mengaku bahwa ia menyukai musik.
“Aku hobi di musik. Dari kecil suka bunyi-bunyian”. Saat duduk di bangku sekolah dasar ia pun sempat menjadi penari tradisional.
“Dulu sempat nari. Kemudian saat SMP, aku berhenti menari dan beralih kembali ke musik”, tambahnya.
Baca juga: Link Download Video TikTok Tanpa Watermark di Savefrom, Bisa Unduh Musik Gratis No Limit
Baca juga: Disdamkartan Bontang Gelar Kompetisi Petugas hingga Musik dan Expo UMKM
“Awalnya aku main band genre metal. Nama grupnya Articulomortis dan aku gitarisnya”, ujar pria kelahiran 1991 ini.
Articulomortis merupakan band aliran death metal yang ia geluti saat ia di bangku sekolah menengah atas.
Lagu-lagunya antara lain ‘Doktrin Pembunuh’, ‘Deklarasi Dunia Baru’, dan ‘Follow The Light’. Namun setelah menikah, ia berfokus pada rumah tangganya.
Abiroye mengaku bahwa awalnya bermain sape hanyalah selingan. Ia bermain sape sejak tahun 2011.
“Belajar sape sudah dua belas tahun yang lalu. Karena suka bunyi-bunyian, dan juga sering lihat salah satu pengurus Lamin di Desa Pampang lagi main sape. Aku terinspirasi dari beliau, panggilannya Palaing. Akhirnya aku tertarik dan belajar deh”, ujarnya saat ditemui Tribunkaltim di UPTD Taman Budaya, Jl Kemakmuran Kecamatan Sungai Pinang Samarinda, Minggu (5/3/2023) sore.
Pemain sape ini mengaku sempat merasa ragu untuk tampil di keramaian.
“Beberapa bulan belajar sape, aku belum berani main ke panggung. Jadi mainnya di teras depan rumah aja. Aku belajar kurang lebih satu tahun, setelah itu baru berani nampil langsung”, ujarnya.
Mantan gitaris metal ini menceritakan awal mula pembuatan sape pertamanya.
“Pertama kali main sape itu coba-coba dulu. Kemudian ada rasa tertarik dan aku coba buat dari papan. Aku masih ingat banget tebal papannya 2 cm. Terus aku kasih spull dan dryer gitar”, jelasnya.
Sekolah Rakyat Samarinda Siap Sambut MPLS, Progres Rehabilitasi Capai 95 Persen |
![]() |
---|
Progres Sekolah Rakyat Samarinda Capai 95 Persen, Sisa Pemasangan Pembatas WC |
![]() |
---|
Walikota Samarinda Andi Harun Sebut Pengendalian Banjir Masih Prioritas di APBD 2026 |
![]() |
---|
2.500 Pedagang Pasar Pagi Samarinda Akan Dapat Lapak Baru Lewat Sistem Undian |
![]() |
---|
1 Ton Beras Habis Diborong Warga Samarinda Seberang Hanya 10 Menit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.