Berita Samarinda Terkini
Proyek Drainase Simpang APT Pranoto Samarinda Rp11,46 Miliar Rampung Desember
Pemkot Samarinda melalui proyek drainase menargetkan pengurangan risiko banjir di kawasan strategis simpang Jalan APT Pranoto–Jalan Harun Nafsi
Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA — Pemerintah Kota Samarinda melalui proyek drainase menargetkan pengurangan risiko banjir di kawasan strategis simpang Jalan APT Pranoto–Jalan Harun Nafsi Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir.
Proyek senilai Rp11,46 miliar ini resmi dimulai sejak 19 Mei 2025 dan ditarget rampung pada 19 Desember 2025 mendatang.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Drainase, Khanif Priyo Utomo, menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur ini difokuskan pada saluran berbentuk beton bertulang.
Menurutnya, konstruksi tersebut dirancang untuk menahan debit air sekaligus memperlancar aliran dari berbagai arah, khususnya yang kerap membebani kawasan simpang tiga APT Pranoto serta permukiman di sekitarnya.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk mengurangi debit banjir di sekitar simpang 3 APT Pranoto, maupun permukiman di sekitar lokasi pekerjaan,” jelas Khanif.
Baca juga: Wakil Walikota Balikpapan Minta Drainase Stadion Batakan Disambung ke Laut
Adapun dimensi saluran yang dibangun bervariasi, dengan ukuran lebar 2,8 meter (netto 2,4 meter) dan tinggi 2,2 meter (netto 1,8 meter), serta saluran tambahan berukuran lebar 2 meter (netto 1,6 meter) dengan tinggi yang sama.
Proyek yang meliputi pembangunan dua titik crossing di depan Gang Keluarga dan Gang Annur Jalan KH Harun Nafsi ini membawa harapan besar.
Hanya saja, proyek ini sempat diwarnai penolakan sebagian warga di Gang Annur. Sehingga Gang Keluarga dipilih oleh pihak pelaksana sebagai titik untuk memaksimalkan pekerjaan drainase.
Meski demikian, tim pelaksana mengambil langkah persuasif bersama Tim Walikota Akselerasi Pembangunan (TWAP) serta Kelurahan Rapak Dalam.
“Untuk pembuatan outlet, kami mencoba menggeser ke lokasi sekitar Gang Keluarga langsung menuju sungai sehingga tidak melalui tanah warga. Crosing ini sangat krusial untuk mengantisipasi air dari daerah tangkapan air seberang sungai (perbukitan di atas Gang Keluarga) yang sering meluncur ke simpang 3 APT Pranoto dan permukiman sekitarnya,” terang Khanif.
Ia menegaskan, tidak ada perubahan desain struktur dalam proyek ini, kecuali penyesuaian lokasi agar tidak merugikan masyarakat.
“Untuk perubahan desain struktur tidak dilakukan, hanya perubahan lokasi tanpa mengurangi efektivitas dari fungsi saluran,” tegasnya.
Meski masih dalam tahap pengerjaan, efektivitas drainase baru ini sudah dirasakan. Berdasarkan pengamatan saat hujan deras yang mengakibatkan banjir pada minggu lalu, saluran yang dibangun terbukti membantu mengurangi genangan di kawasan simpang tiga.
“Harapan kami, dengan adanya crosing di Gang Keluarga, debit banjir di simpang 3 APT Pranoto akan semakin berkurang,” ujarnya.
Khanif menambahkan, Pemkot juga berencana menyambungkan saluran baru ini dengan jalur drainase Harun Nafsi Poros yang merupakan kewenangan provinsi. Namun, realisasi integrasi itu bergantung pada ketersediaan anggaran.
Baca juga: PUPR Samarinda Fokus Selesaikan Proyek Drainase di Jalan Pangeran Antasari
Warga Belum Kosongkan Lahan, Satpol PP Siapkan Penertiban Proyek Insinerator Samarinda |
![]() |
---|
Dinsos Samarinda Perluas Rumah Singgah 1,3 Hektare untuk Rehabilitasi Sosial |
![]() |
---|
Jalan Menuju Pelabuhan Ferry Balikpapan-Penajam Hancur, Abdulloh Desak Pemprov Kaltim Tak Tutup Mata |
![]() |
---|
Tokoh Pendidikan dari Kaltim Aminah Syukur Diwacanakan Memperoleh Gelar Pahlawan Nasional |
![]() |
---|
DLH Samarinda Pastikan Pembangunan 10 Insinerator Penuhi Syarat Jarak dan Pengelolaan Emisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.