Ramadhan 2023
Mana Tulisan yang Benar, Ramadan, Ramadhan, atau Romadhon? Simak Ulasannya
Simak ulasan tulisan Ramadhan yang benar, apakah Ramadhan, Ramadan, atau Romadhon?
Penulis: Briandena Silvania Sestiani | Editor: Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNKALTIM.CO - Simak ulasan tulisan Ramadhan yang benar, apakah Ramadhan, Ramadan, atau Romadhon?
Untuk menyambut Ramadhan 2023, biasanya umat Islam memasang background atau pun kata-kata mengenai bulan suci Ramadhan ini.
Kapan dimulainya Ramadhan 2023 itu?
Berdasarkan keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 1 Ramadhan 2023 akan jatuh pada Kamis 23 Maret 2023.
Sementara pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI baru akan mengeluarkan keputusan 1 Ramadhan 1444 H atau 1 Ramadhan 2023 dalam Sidang Isbat (penetapan) yang digelar pada Rabu (22/3/2023).
Lalu, bagaimanakah penulisan kata Ramadhan yang benar sesuai anjuran Islam?
Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang tepat adalah 'Ramadan' bukan 'Ramadhan'.
Kata Ramadan dianggap bentuk yang baku. sebab mengacu ke aturan penyerapan kosakata asing.
Bahasa Indonesia tidak mengenal gabungan konsonan 'dh'. Sehingga, wajib bagi setiap kosakata bahasa asing yang akan diserap untuk mengikuti kaidah bahasa Indonesia.
Baca juga: 15 Link Background Ramadhan 2023 Gratis dan Keren, Bisa untuk Wallpaper hingga Bikin Spanduk
Dalam bahasa Indonesia, Ramadan/Ra-ma-dan/ berarti bulan ke -9 tahun Hijriah (29 atau 30 hari).
Pada bulan ini, umat Islam diwajibkan berpuasa.
Kata Ramadan berasal dari akar kata ramida atau ar-ramad yang berarti panas yang menyengat.
Selain itu dapat juga diartikan sebagai kehausan atau kekeringan.
Dari akar kata tersebut kata Ramadan digunakan untuk mengindikasi adanya sensasi panas saat seseorang kehausan.
Pendapat lain mengatakan bahwa kata Ramadan digunakan karena pada bulan itu dosa-dosa dihapuskan oleh perbuatan baik sebagaimana matahari membakar tanah.
Namun, penulisan Ramadan tidak dapat disamakan artinya dengan Ramadan yang ada dalam bahasa Arab.
Dilansir Wikipedia, Ramadan dalam bahasa arab artinya orang yang sakit mata hendak buta.
Pada kenyataanya, masyarakat Indonesia lebih senang menggunakan Ramadhan dibanding Ramadan.
Dilansir Grid.ID, menurut penuturan penyelaras bahasa Kompas TV, hal itu dikarenakan masyarakat menggunakan sistem transkripsinya bukan transliterasinya.
Transkripsi bahasa berarti pengalihan tuturan yang berujud bunyi ke dalam bentuk tulisan.
Untuk saat ini, pemerintahan dan media massa lebih sering menggunakan 'Ramadhan' demi menyesuaikan publik.
Baca juga: Hukum Puasa Ramadhan 2023 Meski Tidak Makan Sahur karena Kesiangan, Simak Penjelasan Buya Yahya
Keputusan Pemerintah 1 Ramadhan 2023/1444 Hijriah
Sebelumnya, PP Muhammadiyah telap menetapkan 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.
Adib, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag mengatakan, Sidang Isbat ini dilaksanakan setiap tanggal 29 Sya'ban.
Rabu (8/3/2023) dalam siaran pers Adib mengatakan, "Seperti biasa, Sidang Isbat Awal Ramadan akan kita laksanakan setiap 29 Syakban.
Tahun ini, bertepatan dengan hari Rabu, 22 Maret 2023."
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Adib menjelaskan, rangkaian Sidang Isbat awal puasa Ramadhan tahun ini digelar secara hybrid, atau gabungan antara daring dan luring.
Selain melibatkan Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, pelaksanaan rangkaian sidang isbat juga mengundang Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, dan lainnya.
Adib menjelaskan, rangkaian pelaksanaan sidang isbat akan dibagi dalam tiga tahap Pertama, seminar pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1444 H berdasarkan hasil hisab atau perhitungan astronomi.
Pemaparan dilakukan Tim Hisab Rukyat Kemenag mulai pukul 17.00 WIB dan terbuka untuk umum.
"Sesi seminar yang terbuka untuk umum inilah yang digelar secara hybrid karena kapasitas ruangan yang terbatas," ungkapnya.
Rangkaian kedua, sidang isbat penetapan awal puasa Ramadan 1444 H.
Sesi ini akan dilaksanakan secara luring setelah Salat Magrib dan tertutup untuk umum.
Selain data hisab, sidang isbat akan merujuk pada hasil rukyatul hilal yang akan dilaksanakan pada 123 lokasi di seluruh Indonesia.
"Sesi terakhir adalah telekonferensi pers hasil sidang isbat yang akan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan media lainnya," pungkas Adib.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.