Berita Bontang Terkini
Pawai Ogoh-Ogoh Warga Bali di Bontang Digelar Lagi Setelah Absen 3 Tahun Terakhir
Mejelang Hari Raya Nyepi, warga Hindu di Bontang turut menggelar Pawai Ogoh-ogoh pada Minggu (12/3/2023).
Penulis: Ismail Usman | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Mejelang Hari Raya Nyepi, warga Hindu di Bontang turut menggelar Pawai Ogoh-ogoh pada Minggu (12/3/2023).
Ogoh-ogoh ini merupakan boneka atau patung rupa yang menjadi simbolisasi unsur negatif, sifat buruk, dan kejahatan yang realitasnya mengelilingi kehidupan manusia.
Untuk di Bontang, patung jahat itu di arak-arak keliling dari Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang menuju Simpang Tiga Jalan MT Haryono, tepatnya di mall depan ramayana.
Selain untuk melengkapi rangkaian upacara keagamaan jelang Hari Nyepi, Ogoh-ogoh juga merupakan sebuah warisan budaya dan tradisi unik yang terus berkembang disetiap kalangan umat hindu.
Baca juga: Ikuti Royal Expo 2023, Natacraft Sangatta Suguhkan Karya Seni Ukir Kayu dan Akrilik
Pawai Ogoh-ogoh di Bontang ini digagas Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bontang melalui Paguyuban Semeton Bali Bontang (PASEBBON).
Ketua PASEBBON I Gede Astriawan mengatakan, Ogoh-ogoh atau Mengerupuk ini merupakan kegiatan tahuan umat Hindu setiap jelang Hari Raya Nyepi.
Ogoh-ogoh kali ini merupakan rangkaian menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945.
Pawai ini juga baru kembali digelar di Bontang setelah absen dalam 3 tahun terakhir lantaran Pandemi Covid-19.
“Ini kembali diadakan setelah Pandemi. Ini acara tahunan bagi umat hindu setiap jelang Nyepi,” ujarnya.
Baca juga: Dimeriahkan Banyak Skena Musik Lokal, Dispopar Janji Urban Fest 2023 Digelar Tiap Tahun di Bontang
Tak hanya untuk warga asal Bali di Bontang, pawai Ogoh-ogoh ini juga melibatkan partisipasi dari paguyuban dan beberapa komunitas.
Kegiatan Ogog-ogoh di Bontang ini diharap juga menjadi ajang eksistensi paguyuban dalam menampilkan parade kebudayaan masing-masing daerah di tanah rantau, sekaligus menjadi pemersatu etnis.
Meski ini merupakan ritual peradatan, namun kegiatan Ogoh-ogoh yang dimeriahkan banyak paguyuban ini juga bisa menunjang pariwisata budaya di Kota Bontang.
Beberapa paguyuban dan komunitas yang terlibat di pawai Ogoh-ogoh tahun ini diantaranya Dewan adat Dayak, Paguyuban Kutai, Paguyuban Minahasa, Kesenian Barongsai, IKBP NTT, Ikawangi Bontang, Paguyuban Kediri, Komunitas Onthel (BOC), Panji Beber, Paguyuban Nganjuk, Paguyuban Wargi Sunda, dan Setyo Budoyo Putra Bhirawa.
Baca juga: Batas Waktu Mengganti Puasa Ramadhan 2022 dan Kapan Terakhir Qadha Puasa? Ini Penjelasannya
Sementara Wali Kota Bontang, Basri Rase saat turut melepas pawai mengatakan, kegiatan ini merupakan ritual umat Hindu setiap tahun.
Namun kegiatan seperti perlu didukung sebab ini merupakan bagian dari pelestarian budaya masyarakat Bali yang merantau di Bontang.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi lintas banyak budaya di Bontang.
“Ini selain ritual, kegiatan ini juga bagian dari pelestarian budaya dan menjadi penunjang peningkatan pariwisata di sektor budaya. Sebab Bontang ini menjunjung tinggi keberagaman budaya dan umat beragama,” tandasnya.(*)
Wawali Agus Haris Akui Pemangkasan DBH Berdampak, Pemkot Bontang Cari Sumber PAD Baru |
![]() |
---|
Pemkot Balikpapan Fokus Awasi Pembangunan Rumah Sakit Sayang Ibu, Progresnya Lebih dari 20 Persen |
![]() |
---|
Operasi Pasar di Berbas Pantai Bontang, Beras Bulog 5 Kg Dijual Rp 60 Ribu Diserbu Warga |
![]() |
---|
Suasana RSUD Bontang Gempar, Perempuan Diduga Depresi Naik ke Atap Gedung |
![]() |
---|
Patroli Trantib Satimpo Bontang Temukan Pekerja Minum Miras hingga Pasangan Mesum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.