Breaking News

Mata Lokal Memilih

Terbaru! Peluang Prabowo jadi Capres PDIP Ternyata Masih Terbuka, Begini Bocoran Hasto Kristiyanto

Peluang duet Prabowo Subianto sebagai Capres dan Ganjar Pranowo sebagai Cawapres belum sepenuhnya tertutup.

Editor: Doan Pardede
(KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI; dok. Biro Pers Sekretariat Presiden; dok. Humas Pemprov Jateng)
Kolase foto Jokowi, Ganjar Pranowo, dan Prabowo. Peluang duet Prabowo Subianto sebagai Capres dan Ganjar Pranowo sebagai Cawapres belum sepenuhnya tertutup. 

TRIBUNKALTIM.CO - Peluang duet Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden (Capres) dan Ganjar Pranowo sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) belum sepenuhnya tertutup.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa PDI-P mendorong kader internal untuk maju sebagai calon presiden (capres), atau bukan calon wakil presiden (cawapres).

Hal itu disampaikannya ketika ditanya peluang Partai Gerindra mengusung Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI-P sebagai cawapres Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Ya, kader dari PDI Perjuangan (harus capres), sebagai partai pemenang pemilu dengan kepercayaan rakyat dua kali berturut-turut tentu saja kami akan mengusung calon presiden," kata Hasto ditemui di Sentul, Jawa Barat, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Makin Menguat! Terjawab Sudah Siapa Capres-Cawapres Pilihan Jokowi? Momen di Kebumen jadi Sorotan

Kendati demikian, Hasto menyatakan bahwa PDI-P tidak akan sendirian menuju Pemilu 2024.

Dia menilai, sebagai partai berideologi Pancasila, semangat gotong royong harus dijunjung PDI-P.

Semangat itu diartikan Hasto bahwa PDI-P harus membangun kerja sama politik dengan partai politik lain dalam membangun bangsa dan negara.

"Namun terkait dengan calon presiden sebagaimana amanat Ibu Megawati Soekarnoputri, pada saat hari ulang tahun PDI Perjuangan yang ke-50, PDI Perjuangan akan mendorong kader internal untuk sebagai calon presiden," ujar dia.

Peluang Prabowo jadi Capres PDIP Belum Sepenuhnya Tertutup

Walau demikian, Hasto tak ingin mendahului keputusan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait pencapresan, termasuk pertimbangan pengusungan pasangan calon (paslon).

Oleh karena itu, dia menyerahkan sepenuhnya soal peluang duet Prabowo-Ganjar kepada Megawati.

"Ya nanti Ibu Megawati Soekarnoputri yang akan memutuskan pasangan yang terbaik dan sesuai dengan yang menjadi harapan rakyat," ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan peluang Ganjar Pranowo sebagai cawapres Prabowo dalam Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan Hashim ketika ditanya respons keakraban Presiden Joko Widodo (Jokowi), Prabowo, dan Ganjar dalam panen raya di Kebumen, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

"Ya saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut dengan Pak Prabowo, dengan catatan Pak Prabowo calon presiden," kata Hashim ditemui di Gedung Joang' 45, Jakarta, Minggu (12/3/2023).

Hashim menuturkan bahwa Prabowo harus menjadi capres 2024.

Sebab, menurut dia, sudah tidak mungkin Prabowo menjadi cawapres mengingat dia lebih senior dalam berpolitik.

"Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan," ucap dia.

Baca juga: Ridwan Kamil Capres Alternatif Potensial 2024 versi Litbang Kompas: Enggak Pernah Minta Disurvei

Survei Litbang "Kompas": Pendukung Jokowi yang Akan Pilih Ganjar Lebih Banyak dari Prabowo 

Hasil survei yang dilaksanakan Litbang Kompas pada Januari 2023 mencatat pada kelompok responden pemilih Joko Widodo (Jokowi) lebih cenderung memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.id, Senin (13/3/2023), survei mengungkapkan, sepertiga lebih dari pemilih Jokowi lebih dekat secara elektoral dengan sosok Ganjar Pranowo.

Jumlah ini setara dengan 36,7 persen pemilih Jokowi yang cenderung memilih Ganjar Pranowo.

Kondisi kecenderungan ini relatif bukan hal baru.

Sebab, jika digabung dengan tiga survei sebelumnya, nama Ganjar rata-rata mendapatkan dukungan sepertiga lebih dari kelompok pendukung Jokowi.

Selain Ganjar, nama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto juga memiliki kecenderungan yang sama.

Walaupun rata-rata dukungan pemilih Jokowi ke Prabowo ini tidak sebesar kepada Ganjar, yakni hanya 15 persen, angka dukungan ini relatif stabil di bawah Ganjar.

Artinya, preferensi pilihan politik dari simpatisan Jokowi relatif lebih banyak tertuju pada Ganjar dan Prabowo.

Hal ini semakin bisa menjelaskan banyaknya spekulasi yang kemudian mengarahkan pada dua nama tokoh sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Terlebih lagi, sejumlah pihak memandang kedua nama ini sebenarnya sudah masuk dalam radar dukungan dan restu Jokowi untuk menjadi sosok yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan kepresidenan lima tahun ke depan.

Selain itu, momen akrab antara Presiden Jokowi bersama Ganjar dan Prabowo saat meninjau panen raya di ladang sawah Ambal, Kabupaten Kebumen, Jateng, pekan lalu juga menjadi sorotan publik.

Baca juga: Amien Rais Ogah jadi Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024, Tolak Berpasangan dengan Capres NasDem

Banyak pihak kemudian meyakini bahwa pertemuan akrab ketiganya sebagai sinyal politik Jokowi untuk mendukung pasangan Ganjar-Prabowo dalam Pilpres 2024.

Adapun survei dilaksanakan Litbang Kompas pada 25 Januari-4 Februari 2023 dengan melibatkan 1.202 responden.

Para responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Menggunakan metode ini pula pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error penelitian +/- 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved