Berita Balikpapan Terkini

Simpang Beller Balikpapan Terendam Banjir Seusai Hujan Deras, Arus Lalu Lintas Lumpuh

Ruas jalan yang menghubungkan antara Jalan Mayor Pol Zainal Arifin dan Jalan MT Haryono Balikpapan terendam banjir, Rabu (15/3/2023) dini hari.

TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah
BANJIR DI BELLER - Kondisi persimpangan Beller Balikpapan terendam banjir usai turun hujan deras di sebagian besar Balikpapan, Rabu (15/3/2023) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Ruas jalan yang menghubungkan antara Jalan Mayor Pol Zainal Arifin dan Jalan MT Haryono Balikpapan terendam banjir, Rabu (15/3/2023) dini hari.

Persimpangan jalan yang biasa disebut beller tersebut tergenang akibat hujan deras yang turun sedari Selasa (14/3/2023) malam.

Pantauan di lokasi, ketinggian genangan bervariatif, bergantung tinggi-rendah badan jalan. Mulai dari mata kaki hingga terparah paha orang dewasa.

Alhasil beberapa pengendara terlihat memilih menepi di pinggir jalan.

BANJIR DI BELLER - Kondisi persimpangan Beller Balikpapan terendam banjir usai turun hujan deras di sebagian besar Balikpapan, Rabu (15/3/2023)
BANJIR DI BELLER - Kondisi persimpangan Beller Balikpapan terendam banjir usai turun hujan deras di sebagian besar Balikpapan, Rabu (15/3/2023) (TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah)

Seorang personel Ditpolairud Polda Kaltim Bripka Taufik Ismail yang bersiaga di lokasi tersebut mengakui bahwa curah hujan tinggi.

"Bukan hanya di sini saja. Tapi di lokasi lain, Balikpapan dikepung banjir," tutur Taufik.

Menurut pantauannya, Taufik mengatakan bahwa genangan banjir ini radiusnya cukup jauh.

Menurutnya, mobilitas kendaraan nyaris lumpuh.

Sebab itu, beberapa kali dirinya menahan pengendara agar tidak nekat menerobos banjir. Terlebih ini bukan hanya genangan, namun juga terdapat arus yang cukup deras.

"Kami tahan dulu supaya aman, jangan sampai nanti menerobos (banjir) malah berbahaya untuk dirinya," sebutnya.

Selama genangan itu, Taufik menuturkan dirinya mengevakuasi dua orang warga dari rumahnya. 

Banjir yang menggenang persimpangan ini bukan sekali ini terjadi.

Berkaca dari pengalaman insiden sebelumnya, Taufik menyebut bahwa pukul 03.00 Wita semestinya sudah surut.

"Soalnya kalau nggak keburu surut, nanti jam 05.00 Wita airnya naik lagi," tukasnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved