Berita Samarinda Terkini

Operasional Pelabuhan di Samarinda Kini Berlakukan STID dan Simon TKBM

Kini pelabuhan di Samarinda memberlakukan sistem STID untuk operasional kendaraan truk di wilayah Pelabuhan Samarinda dan Simon TKBM untuk mendata.

Penulis: Sarikatunnisa | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/SARIKATUNNISA
Peluncuran STID dan SIMON TKBM, di TPK Palaran, Senin (20/3/2023). (TRIBUNKALTIM.CO/SARIKATUNNISA) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kini pelabuhan di Samarinda memberlakukan sistem Single Truck Identification Data (STID) untuk operasional kendaraan truk di wilayah Pelabuhan Samarinda dan sistem informasi monitoring tenaga kerja bongkar muat (Simon TKBM) untuk mendata buruh yang bekerja di lingkungan Pelabuhan.

Penerapan kedua sistem itu dimulai dengan peluncuran yang dilakukan di Terminal Peti Kemas Palaran, Senin (20/3/2023).

Pemberlakuan sistem STID dalam rangka menyelaraskan data truk ke aplikasi nasional Inaportnet.

Kepala Dinas Perhubungan Samarinda, Hotmarulitua Manalu, mengatakan pihaknya akan mensupport untuk kelancaran program digitalisasi itu.

Hal ini juga dinilai selaras dengan kebijakan kementerian terkait operasional kendaraan ODOL.

Baca juga: Nasib Terkini Pengadaan Lahan untuk Jalan Ring Road II Samarinda

“Makanya untuk bisa mendapat akun registrasi, truk harus layak dulu. Maka di situ peran kami. Bagi yang belum standar, maka perlu dilakukan penyesuaian,” tutupnya.

Dia menambahkan dalam momen tersebut, pihaknya tidak lupa meminta kepada para pengusaha atau asosiasi untuk mendukung program penataan lalu lintas, khususnya melarang truk maupun trailer untuk parkir di tepi jalan.

Seperti kerap ditemui di Jalan Ir Sutami, Jalan Teuku Umar, Jalan Moeis Hasan hingga akses TPK Palaran.

“Kami harapkan punya tempat sendiri. Kami juga tengah menyiapkan area di lahan pemkot, yakni di eks terminal timbang Jalan HAM Rifaddin,” ujarnya.

Baca juga: 18 Duta Genre di Samarinda, Perannya Tangkal Asusila hingga Pernikahan Dini demi Cegah Stunting

General Manager (GM) PT Pelindo IV Cabang Samarinda, Jusuf Junus mengatakan dalam penerapan sistem digitalisasi ini pihaknya berpacu dengan daerah lain.

Bahwa kedua aplikasi ini merupakan bagian dari Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK), dalam rangka penataan kelolaan pelabuhan yang lebih baik, rapi serta transparan.

“Tentunya semua ini bisa terwujud atas dukungan semua pihak, salah satunya pemkot Samarinda melalui dinas Perhubungan (Dishub) yang pro aktif. Ini suatu good will yang baik,” ucapnya, Senin (20/3).

Dia menjelaskan saat ini proses registrasi aplikasi STID masih berjalan dan telah mencapai 89 persen, dari sekitar 500 truk yang berdata beroperasi di lingkungan Pelabuhan Samarinda Jalan Yos Sudarso maupun TPK Palaran, sebanyak 223 truk terdaftar.

Dirinya bersyukur atas dukungan Dishub Samarinda untuk dapat melakukan uji petik kelayakan kendaraan (KIR).

Baca juga: Wawancara Akhir Calon Direksi BPR, Wali Kota Samarinda Harap Manajemen Baru Kompetitif Secara Sehat

“KIR ini sebagai salah satu syarat pelengkap. Ke depan truk yang teregistrasi benar-benar layak, sehingga diharapkan menekan angka kecelakaan akibat truk yang tidak layak operasi (ODOL),” singkatnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved