Berita Balikpapan Terkini

Tekan Stunting, Pemkot Balikpapan Gelontorkan Rp 7 miliar untuk Alat Antropometri dan USG Portable

Pemerintah Kota melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan menggelontorkan dana murni Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp 7 Miliar

Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Kepala DKK Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyampaikan Pemkot menggelontorkan dana murni Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp 7 miliar, untuk pengadaan alat antropometri dan ultrasonografi (USG) portable. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan menggelontorkan dana murni Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp 7 miliar.

Hal itu, untuk pengadaan alat antropometri dan ultrasonografi (USG) portable, dalam rangka menekan kasus stunting.

Di mana, antropometri adalah alat untuk mengukur tinggi dan berat badan anak, yang sudah terstandar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Termasuk USG portable, sebagai alat untuk membantu mendeteksi tumbuh kembang janin dalam kandungan.

Baca juga: Penurunan Angka Stunting di Penajam Paser Utara Turut jadi Atensi Kodim 0913/PPU

"Hal ini untuk mendapatkan kasus stunting, jadi memang ini alat yang sekarang diarahkan Kemenkes untuk digunakan seluruh Indonesia," kata Kepala DKK Balikpapan, Andi Sri Juliarty atau yang akrab disapa Dio, Selasa (21/3/2023).

"Digunakan sebagai alat deteksi dini atau memantau perkembangan anak balita," imbuhnya.

Untuk tahun 2023, DKK Balikpapan akan mengadakan 500 alat antropometri dan 20 unit USG di seluruh Posyandu dan Puskesmas Kota Balikpapan.

Sebelumnya, telah terdapat 200 alat antropometri dan 7 unit USG dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pada tahun 2022, namun umlah tersebut masih kurang.

Baca juga: 18 Duta Genre di Samarinda, Perannya Tangkal Asusila hingga Pernikahan Dini demi Cegah Stunting

"Sehingga tahun ini murni melalui APBD, kita mengadakan 500 alat antropometri di posyandu dan 20 unit USG di seluruh puskesmas Kota Balikpapan yang belum dapat," jelas Dio.

"Jadi kita tidak lagi memakai dacin yang di timbang pakai sarung digantung, semuanya beralih ke antropometri," tambahnya.

Adanya pengadaan alat antropometri dan USG tersebut, Dio berharap bisa melengkapi kekurangan alat di Posyandu dan Puskesmas Kota Balikpapan.

"Selain itu, dengan pengadaam alat ini mudah-mudahan bisa menekan kasus stunting dan menurunkan angka kematian ibu dan anak," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved