Penurunan Stunting Kaltim

Penurunan Angka Stunting di Penajam Paser Utara Turut jadi Atensi Kodim 0913/PPU

Kata Dandim 0913/PPU Letkol Arfan Affandi, pihaknya memiliki tanggung jawab dalam mengawal program penurunan stunting dari pemerintah daerah

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.co/Nita Rahayu
Dandim 0913/PPU Letkol Inf Arfan Affandi, menyatakan, pihaknya memiliki tanggung jawab dalam mengawal program penurunan stunting dari pemerintah daerah Penajam Paser Utara, Selasa (21/3/2023).  

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Program penurunan stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur turut menjadi atensi Kodim 0913 PPU.

Jumlah kasus stunting di daerah asal ibu kota baru cukup tinggi. Yakni mencapai 873 kasus.

Kata Dandim 0913/PPU Letkol Arfan Affandi, pihaknya memiliki tanggung jawab dalam mengawal program penurunan stunting dari pemerintah daerah.

Bahkan, ia menjadi bapak asuh stunting di Penajam Paser Utara bersama dengan Kapolres dan Kajari.

Baca juga: 18 Duta Genre di Samarinda, Perannya Tangkal Asusila hingga Pernikahan Dini demi Cegah Stunting

"Penurunan stunting turut menjadi perhatian kita," ungkapnya Selasa (21/3/2023).

Sejauh ini kata dia, telah ada anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk penurunan stunting.

Nilainya kurang lebih Rp 2 miliar, dan akan disalurkan melalui DP3AKB PPU.

"Terkait dengan bantuan program stunting berangkatnya dari BKKBN provinsi, PPU dapat bantuan Rp2 miliar," ungkap Dandim.

Baca juga: DP3AKB Balikpapan Terapkan Budidaya 1 Butir Telur Bagi Keluarga Terdampak Stunting

Pihaknya akan mengawal penyaluran anggaran ini. Mulai dari penerimanya, hingga jenis bantuan yang diberikan.

Ia mendorong agar bantuannya nanti diberikan dalam bentuk makanan sehat dan bergizi, bukan dalam bentuk uang.

"Idealnya dalam bentuk barang seperi sembako, susu, beras, karena kalau uang takutnya mereka beli yang lain bukan untuk pemenuhan gizi," jelasnya.

Ilustrasi bayi dalam janin butuh asupan protein demi kesehatan dan tidak lahir stunting.
Ilustrasi bayi dalam janin butuh asupan protein demi kesehatan dan tidak lahir stunting. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Di Penajam Paser Utara juga tahun ini akan ada program penuntasan stunting yang lainnya.

Seperti upaya pemerintah daerah dalam membangun gedung puskemas tambahan di empat kecamatan, yang dikhususkan untuk pasien stunting.

Jumlah pasien stunting di Penajam Paser Utara cukup tinggi. Dari 873, terbanyak berada di Kecamatan Sepaku yakni sebanyak 400 kasus.

"Total ada 873 tertinggi ada di Sepaku 400," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved