Wawancara Eksklusif

Beber Penurunan Stunting, Dr.Ir Listyawardani, M.Sc: Jangan Lewatkan 1.000 Hari Periode Emas

Talkshow stunting menghadirkan Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN, Dr.Ir Listyawardani, M.Sc dan Kepala Dinas DP3AKB Balikpapan, Dra. Alwiati, A.Apt.

TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUN KALTIM OFFICIAL
BAHAS STUNTING - Talkshow Tribun Kaltim menghadirkan Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN, Dr.Ir Listyawardani, M.Sc (kanan) dan Kepala Dinas DP3AKB Balikpapan, Dra. Alwiati, A.Apt. 

TRIBUNKALTIM.CO - Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana) merupakan program strategis dari Pemerintah.

Fokusnya adalah mewujudkan keluarga yang berkualitas, salah satu adalah penurunan angka stunting yang juga menjadi program strategis nasional.

Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Banggakencana dan Penurunan Stunting, pada Januari 2023 lalu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong semua pihak berkerja bersama menekan angka stunting hingga 14 persen di tahun 2024.

Untuk membahas ‘perintah’ Presiden ini, Talkshow Tribun Kaltim menghadirkan Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN, Dr.Ir Listyawardani, M.Sc dan Kepala Dinas DP3AKB Balikpapan, Dra. Alwiati, A.Apt.

Listyawardani menilai target Presiden masih realistis untuk dicapai. Namun perlu strategi dan kerja sama.

“Dimulai dari 5 pilar strategi yaitu komitmen, komunikasi, konvergensi, ketahanan pangan, dan penyatuan data,” katanya dalam Talkshow Tribun Kaltim "Program Banggakencana Percepatan Penurunan Stunting", Jumat (10/2/2023). Bagaimana selengkapnya, simak petikan wawancara eksklusifnya bersama Tribun Kaltim.

Presiden Joko Widodo menargetkan 2024 ada penurunan stunting. Targetnya tidak main-main, sebanyak 14 persen di 2024. Padahal, data di tahun 2019 sebesar 27,6 % . Kalau tidak salah, Pak Hasto juga menyebutkan, di tahun 2022 datanya di angka 21,6 % . Dan di tahun 2023 harapannya 17-18 % . Menurut Ibu Dani, apakah realistis dalam kacamata BKKBN untuk mencapai target Pak Jokowi?

Listyawardani: Awalnya kita memang terkejut ya bahwa Presiden kok menargetkan begitu rendahnya. Padahal selama ini tidak ada negara-negara yang berhasil menurunkan sampai 3 % . Mungkin 1 % .

Tetapi setelah dihitung dengan matematika, manakala kita bekerja secara bersama-sama, jika skenario strategi itu berjalan, memang bisa.

Caranya itu menghitung setiap tahun, pada jumlah kelahiran sebanyak 4,8 Juta di Indonesia. Dan kalau kita mengawal mulai dari calon pengantin-ibu hamil, sampai dia tidak melahirkan anak stunting, secara matematis itu bisa tercapai.

Tapi itu kan matematis. Tapi kan perlu ada strategi. Akhirnya ada peraturan Presiden no.72 tahun 2021 (dulu sebutannya Stranas) sekarang menjadi Strategi Percepatan Pelunas Stunting, dimana disitu tentang pengaturan ulang dari aspek management, oprasional, dan aspek pengolaha data.

Kita mengenal ada namanya dengan 5 pilar strategi, 5 penta helix dan 5 tematik. Dimulai dari 5 pilar strategi yaitu yang pertama. komitmen dan kepemimpinan.

Yang kedua adalah terjadi komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat. Harus bergerak komunikasi terus melalui jalur pemberdayaan masuarakat. Masyarakat harus bergerak.

Kemudian yang ketiga adalah konvergensi, antara intervensi yang sifatnya spesifik dan sensitif. Spesifik tuh maksudnya langsung berkaitan dengan pelayanan kesehatan dan gizi.

Sedangkan censitif di luar itu, misalnya lingkungan hidup keluarga, sanitasi air bersih dan lain-lain.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved