Berita Balikpapan Terkini

Berlaku Sejak 2022 Lalu, Peserta Program JKN di Samarinda Bisa Berobat Pakai KTP

Meski telah berlaku sejak 2022 lalu, namun rupanya belum banyak masyarakat yang mengetahui bahwa Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi salah satu ide

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Tak perlu bentuk fisik kartu JKN, peserta program JKN cukup menunjukan NIK KTP atau KK untuk menikmati layanan kesehatan tingkat pertama hingga rujukan tingkat lanjut. (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA) 

Selain itu, menurut Gerson tak kalah pentingnya bagi seluruh peserta untuk memastikan status kepesertaan.

Apakah aktif atau non aktif karena akan berpengaruh pada kelancaran dalam mengakses layanan kesehatan di FKTP maupun FKRTL, sehingga harus selalu dilakukan pengecekan.

BPJS Kesehatan juga telah menyediakan cara yang sangat mudah untuk melakukan pengecekan status keaktifan peserta melalui Chat Assistant JKN (CHIKA).

"Untuk layanan CHIKA dengan mengirimkan pesan melalui aplikasi WhatsApp ke nomor 08118750400. Telegram, facebook messenger maupun melalui aplikasi Mobile JKN," rincinya.

Sementara itu Ari (39) peserta Program JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) menceritakan pengalamannya saat berobat ke FKTP dengan cukup menunjukkan KTP.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kabupaten Berau Mulai Hari Ini 23 Maret - Ramadhan 2023/1444 H

Menurutnya saat itu ia tidak membawa kartu JKN karena hilang.

"Saya sudah beberapa kali berobat di klinik tersebut dengan menggunakan kartu JKN tapi yang terakhir ini saya tidak bawa. Awalnya memang petugas di pendaftaran tanya kartu JKN, tapi saya bilang tidak bawa karena hilang, kemudian petugas minta nomor NIK saya dan syukurnya bisa dilayani," terangnya.

Ari mengaku terkesan dengan pelayanan bagi peserta Program JKN yang sangat fleksibel dan solutif.

Menurutnya terobosan dari BPJS Kesehatan sangat bermanfaat bagi peserta sehingga tidak perlu bolak balik hanya karena tidak membawa kartu JKN.

"Ya bisa dibayangkan jika identitas sebagai peserta hanya kartu JKN saja tentu sedikit atau banyak akan menghambat akses layanan kesehatan bagi peserta. Jadi sebagai peserta yang telah memanfaatkan program JKN saya apresiasi terobosan dari BPJS Kesehatan ini," ucapnya.

Berbeda dengan Seno (40) yang mengaku belum mengetahui NIK KTP ataupun KK telah menjadi alternatif program KKN.

"Perlu sosialisasi lebih. Misal kami sebagai pelaut, bisa disosialisasikan melalui perusahaan karena kami jarang ada di darat," singkatnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved