Kabar Artis
Lina Mukherjee Bela Diri, Sebut tak Telan Daging Babi hingga Takut Mati Penasaran
Kasus konten makan daging babi yang menjerat selebgram Lina Mukherjee masih terus diulas.
TRIBUNKALTIM.CO - Kasus konten makan daging babi yang menjerat selebgram Lina Mukherjee masih terus diulas.
Karena telanjur dihujat dan dilaporkan ke polisi karena konten makan daging babi, selebgram Lina Mukherjee kini membela diri.
Ya, Lina Mukherjee dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan oleh Ustaz Syarif Hidayat karena diduga telah menistakan agama.
Bersama advokat Sapriadi Syamsudin, Ustaz Syarif Hidayat melaporkan Lina Mukherjee karena postingan video di akun TikTok-nya yang makan babi sambil mengucap basmalah.
Baca juga: Sosok Lina Mukherjee, Dilaporkan Polisi karena Konten Makan Daging Babi, Pernah Sindir Fisik Lesti
Lina Mukherjee sempat menantang balik saat tahu dirinya dipolisikan.
Namun kini, perlahan sikapnya berubah.
Melansir dari TribunMedan, Lina Mukherjee kini sibuk membela diri.
Dalam postingan Instagram Story terbarunya, Lina Mukherjee mengaku dirinya tak benar-benar mengonsumsi atau menelan kulit dan daging babi.
Dalam postingannya itu, Lina Mukherjee hanya ingin merasakan menggigit kulit babi yang crispy, namun tidak sampai menelannya.
"Tapi kalau dibilang santai, aku bingung juga karena aku tuh makan babi bukan aku telan ke mulut," kata Lina Mukherjee, mengutip TribunJatim.com dengan judul Ketakutan Dipenjara? Lina Mukherjee Bela Diri Sebut Tak Telan Daging Babi, Akui Takut Mati Penasaran
Ia mengaku hal ini dilakukan lantaran tak ingin mati penasaran karena tidak pernah mencoba makan babi seumur hidup.
"Aku itu ngerasain di gigi gue kayak penasaran daripada aku mati penasaran dan setelah itu aku kembalikan ke yang punya warung," ujarnya.
Baca juga: Lina Mukherjee dan Revi Mariska Sindir Lesti Kejora, Rizky Billar: Istri Saya Cantik Hati & Paras
Tindakan Lina Mukherjee menjadi perbincangan hangat beberapa hari ini.
Begitupun bagi Lita Gading, psikolog yang menangani banyak permasalahan.
Ia menilai, Lina Mukherjee melakukan promosi di sosial media untuk mengajak orang lain makan babi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.