Wawancara Eksklusif
Cerita Sufmi Dasco Ahmad Terjun ke Dunia Politik hingga jadi Ketua Harian DPP Partai Gerindra
Pria yang akrab disapa Dasco ini mengisahkan kedekatan yang sejak lama dibangun dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
TRIBUNKALTIM.CO - Sufmi Dasco Ahmad menceritakan pengalaman berkarirnya hingga terjun di bidang politik kan mengemban jabatan sebagai Wakil Ketua DPR RI dan Ketua Harian DPP Partai Gerindra.
Pria yang akrab disapa Dasco ini mengisahkan kedekatan yang sejak lama dibangun dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang melatarbelakangi niatnya terjun di politik.
Ketika Prabowo masih aktif sebagai anggota TNI, Dasco muda mengaku kerap berdikusi dan bertukar pikiran di sekitar tahun 1991.
Dari kedekatan itu, dirinya terus menjalin komunikasi hingga Prabow masuk sebagai elite Partai Golkar.
Lalu, di tahun 2008, ia bertemu kembali dengan Prabowo dan bersepakat membangun partai politik bersama sejumlah tokoh yakni Fadli Zon, Hashim Djojohadikusumo hingga Muchdi PR.
Dasco ikut dari awal sehingga sekarang bisa menduduki dan dipercaya sebagai Ketua Harian DPP Gerindra.
Baca juga: Beber Kepribadian Ketum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad: Prabowo Bukan Galak, tapi Tegas dan Humanis
Selain berkiprah di politik dan menjabat Wakil Ketua DPR RI periode 2019-2024, pria kelahiran 7 Oktober 1967 ini juga menjadi Guru besar Ilmu Hukum Universitas Pakuan.
Hal itu diungkapkan Dasco saat wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kantor Redaksi Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Berikut petikan wawancara Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra.
Bagaimana Pak Dasco bisa berkoneksi dan kemudian bisa bergabung dengan Partai Pak Prabowo kemudian sampai sekarang meniti karir di Partai Gerindra?
Jadi begini, Pak Prabowo zaman masih muda dan aktif itu banyak membina anak-anak muda, termasuk saya masuk dibinaan beliau pada tahun 1991.
Jadi memang hubungan komunikasi dan lain-lain tidak hanya terbatas pada saat ini, Partai Gerindra. Lalu kemudian tahun 2008, itu sebelumnya memang Pak Prabowo aktif di Golkar, setelah itu kemudian pemikiran untuk membentuk partai politik sendiri.
Sehingga akhirnya kami-kami yang memang sudah dengan beliau itu, dengan Pak Hashim, dengan Pak Fadli Zon, Pak Muhdi, kita waktu itu kemudian membentuk atau membuat Partai Gerindra ini.
Saya ikut dari awal sehingga sampai sekarang lancar dan sampai sekarang bisa menduduki dan dipercaya sebagai ketua harian DPP Gerindra.
Boleh ceritakan bagaimana Pak Dasco mendapat amanah Partai Gerindra sebagai pimpinan di DPR RI?
Ya kalau di partai kita itu ada beberapa sistem termasuk kalau kita ini menjadi pimpinan di lembaga legislatif ataupun jabatan di eksekutif, itu ada namanya pemilihan dilakukan melalui dewan pembina.
Jadi dewan pembina yang diketuai Pak Prabowo ini kemudian memilih orang-orang yang akan ditempatkan pada posisi-posisi tertentu.
Yang unik di Partai Gerindra, kita tidak tahu kalau kita menjadi calon. Jadi Dewan Pembina ada 73 orang, sekarang bertambah, jadi diminta mengisi satu nama yang akan dipilih atau ditetapkan menjadi pimpinan DPR atau MPR.
Mereka tulis, biasanya ada calonnya 1,2,3, tidak ada. Siapa yang menurut mereka pantas. Yaa inilah hasil kemarin begitu.
Pak Dasco ini kan portofolionya lengkap, dibidang pendidikan, guru besar, politik, pengusaha, dari sekian portofolio itu yang nyaman betul di Bapak?
Ya jadi saya ini kan akademisi yang memang keturunan ibu saya seorang guru. Jadi kita soal belajar sudah kebiasaanlah. Menang cita-cita saya dalam gelar tertinggi, alhamdulillah saya bisa dapat.
Dari dulu memang saya selain usaha saya juga praktisi hukum, saya pengusaha, dan di DPR ini yang kita bicara soal pengabdian tugas dari Partai. Semua saya rasa nyaman.
Tetapi memang ada waktunya. Misalnya di usaha kita bisa sampai kapan pun semau kita tapi di politik ini ada limitasi waktu ketika kita harus memberikan tongkat estafet organisasi ke junior yang ada. Jadi soal nyaman dan nggak nyaman bisa dijalani bareng.
Pak Dasco mengajar juga kan, berapa kali seminggu?Materi apa yang diberikan kepada mahasiswa?
Ya memang Guru Besar ngajarnya nggak banyak sehingga bisa disesuaikan dengan kampus atau kita memberikan jadwal kepada kampus.
Karena saya profesor ilmu hukum, nggak jauh beda dari situ. Saya juga sebagai pembimbing calon doktor sebagai guru besar.
Partai Gerindra ini kan Partai sukses nih dalam meraih dukungan. Kunci suksesnya apa?
Ya mungkin sebagian besar tidak bisa kita ceritakan ya, tapi kami membangun partai ini memang dari akar rumput. Kami memang membangun dan diseleksi dari alam terhadap orang-orang yang memiliki visi yang sama.
Sebagai contoh kami dari dulu kami tidak pernah bikin acara harus membiayai anggota dari daerah. Nggak pernah sampai sekarang. Jadi kita menyiapkan tempat untuk acara, kemudian mereka dengan semangatnya sendiri dari sebelum kita belum punya kursi DPR RI sampai sekarang mereka datang sendiri, ongkos sendiri, nginap sendiri, bikin kegiatan sendiri.
Memang ada kemandiriaan, rasa memiliki sehingga mereka ingin juga partai ini sama seperti di pusat sama-sama besar. Sehingga mungkin dengan itu mereka melakukan dengan berbagai macam cara di daerah masing-masing sehingga partai ini seperti ini. (Tribun Network/ Yuda/Bagian 2/Selesai)
Penantang Baru di Pilkada Balikpapan 2024, Muhammad Sa'bani: Saya Tak Muluk-muluk, 5 Tahun Selesai |
![]() |
---|
Bincang Pembangunan Gedung di IKN Bersama Robby Dwikojuliari, 'Awalnya Saya juga Sempat Pesimistis' |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif: PKN Sebut Isran Noor dan Rudy Mas'ud, Tokoh yang Cocok Pimpin Kaltim |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif: PKN tak Hanya 'Menjual' Anas Urbaningrum di Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Persiapan PKN Kaltim Hadapi Pemilu 2024, Ikhsan Hattu: Loyalis Anas Urbaningrum jadi Modal Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.