Viral Pengobatan Ida Dayak

Akhirnya Ketua RT Buka Suara Soal Sosok Ida Dayak, Akui Ikut Senang karena Bisa Membantu Masyarakat

Berdasarkan pengakuan Ketua RT 03 Desa Pasir Belengkong, Hulyatil Fikri mengaku sosok Ida Dayak dikenal dengan sosok yang baik.

Editor: Ikbal Nurkarim
Kolase TribunKaltim.co via istimewa
Inilah potret rumah Ida Dayak si wanita 'sakti' di Kalimantan Timur, kini bangun penginapan hingga terungkap minyak urut yang ia gunakan. Berdasarkan pengakuan Ketua RT 03 Desa Pasir Belengkong, Hulyatil Fikri mengaku sosok Ida Dayak dikenal dengan sosok yang baik. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kehidupan Ida Dayak di lingkungan sehari-hari diungkap Ketua RT, sebut sering keluar obati pasiennya.

Sosok Ida Dayak kini masih hangat menjadi perbincangan publik.

Pasalnya, pemilik nama asli Ida Andriani itu dikenal dengan kesktiannya dalam melakukan pengobatan yang berhubungan dengan penyakit tulang.

Saat melakukan pengobatan, Ida Dayak kerap terlihat melakukan ritual khusus yang kemudian melancarkan aksinya menggunakan media minyak khusus berwarna merah.

Kini banyak orangpun ingin tahu kehidupan Ida Dayak di lingkungan tempat tinggalnya di Kalimantan Timur.

Baca juga: Kehidupan Ida Dayak di Lingkungan Sehari-hari Diungkap Ketua RT, Punya Kebun Sawit dan Karet

Berdasarkan pengakuan Ketua RT 03 Desa Pasir Belengkong, Hulyatil Fikri mengaku sosok Ida Dayak dikenal dengan sosok yang baik.

"Orangnya baik, memang dari dulu jarang di rumah karena kebanyakan waktunya mengobati orang," kata Fikri saat ditemui Tribunkaltim.co di kediamannya, Minggu (10/4/2023) sore.

Ia merasa dengan viralnya Ida Dayak ini merupakan suatu kesyukuran, lantaran dapat membantu masyarakat yang ada di Indonesia.

"Alhamdulillah bisa membantu masyarakat, kita lihat dari segi positifnya jadi kami juga meras ikut senang dan Pasir Belengkong juga semakin dikenal luas," ucapnya.

Pengakuan dari Ketua RT 03 Pasir Belengkong, Ida Dayak ketika pulang ke kampung halaman kerap berbaur dengan masyarakat setempat.

Hanya saja, warga setempat tidak terlalu membicarakan masalah pengobatan yang sekarang dilakoninya.

"Sering juga kesini jalan-jalan, tapi kita tidak terlalu membicarakan seperti yang dikerjakan saat ini, yah cuman ngobr-ngobrol biasa saja," tambahnya.

Ketua RT 03 Pasir Belengkong Hulyatil Fikri saat berbincang dengan Tribunkaltim.co tentang sosok Ida Dayak, saat ditemu di kediamannya yang ada di Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Minggu (9/4/2023).TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Ketua RT 03 Pasir Belengkong Hulyatil Fikri saat berbincang dengan Tribunkaltim.co tentang sosok Ida Dayak, saat ditemu di kediamannya yang ada di Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Minggu (9/4/2023).TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM (TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM)

Baca juga: Blak-blakan Ida Dayak Akui Tak Pernah Obati Pangeran Arab dan Tukul Arwana, Bantah Diberi Mobil

Sepengetahuan Fikri, sebelum orangtua Ida Dayak belum meninggal memang sering mengobati warga.

"Sebelum almarhum ibunya (orangtua Ida Dayak) meninggal memang sering ngobatin orang, kalau banyak tidaknya orang yang datang kerumahnya itu saya kurang tahu soal itu," terang Fikri.

Selain melakoni pekerjaannya saat ini, Ida Dayak rupanya juga memiliki kebun sawit dan juga kebun karet.

Tak Semua Penyakit dapat Disembuhkan

Putra Ida Dayak, Herman Ida Andrian pun mengungkap fakta soal kesaktian ibunya.

Herman mengatakan bahwa tidak semua penyakit bisa diobati menggunakan teknik yang digunakan oleh Ida Dayak.

"Tidak semua penyakit bisa disembuhkan, ibu juga sudah tahu mana yang bisa disembuhkan dan tidak," kata Herman, dikutip dari Tribun Kaltim.com, Kamis (6/4/2023).

Herman menerakan, sang ibu selalu terbuka kepada pasien-pasiennya.

Ida Dayak disebut tak ragu memberikan penjelasan soal penyakit yang diderita.

Bahkan termasuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan.

"Kalau tidak bisa, pasti ibu menyampaikan tidak sanggup, namun sekiranya masih bisa pasti diusahakan," tambah Herman.

Herman dalam kesempatannya juga menceritakan praktik pengobatan alternatif yang dilakukan ibunya.

Ida Dayak awalnya hanya menjual minyak urut.

Minyak tersebut merupakan warisan turun temurun dari keluarganya.

Baca juga: Bupati Berau Sri Juniarsih Minta OPD Selesaikan Capaian 18 Program Unggulan Prioritas

Ida Dayak sudah bertahun-tahun menjajakan minyak urut tersebut ditemani sang suami.

Sedangkan praktik pengobatan alternatif baru dilakukan pada 2020 lalu.

"Kalau jualan obat itu sudah bertahun-tahun, sementara untuk melakukan pengobatan ke pasien itu kisaran 3 tahun baru bisa," lanjut Herman.

Keliling ke Berbagai Daerah Obati Pasien

Herman melanjutkan ceritanya, ibunya selama sini kerap pergi ke daerah-daerah.

Mulai dari Jawa, Sumatra, Papua, hingga Sulawesi.

Biasanya Ida Dayak mengobati pasien yang mengalami masalah tulang akibat kecelakaan.

"Dari dulu, ibu memang sudah berkeliling di berbagai pulau yang ada di Indonesia," kata Herman menegaskan.

Kepopuleran Ida Dayak semakin dikenal juga lewat video-video di media sosial.

Dalam video, terlihat dirinya sedang mengobati para pasiennya.

Ida Dayak menggunakan minyak berwarna merah saat praktik.

Sesekali ia juga tampak menari ketika melakukan pekerjaannya.

Saat keliling, Ida Dayak ditemani dan dibantu suaminya.

Sang suami bertugas membungkus obat dan kemudian diserahkan ke pembeli.

Herman mengaku, ibunya jarang pulang ke rumahnya karena sibuk.

Ida Dayak diketahui tinggal di Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Baca juga: Terjawab Profesi Suami Ida Dayak, Ini Perannya Saat Pengobatan Pasien

Terhitung sudah selama dua tahun Wanita kelahiran 1972 itu tidak pulang ke rumah.

"Ibaratnya dulu hanya pulang istirahat 2 minggu dan paling lama kemarin itu semenjak Covid-19 sampai 6 bulan di rumah," kata Herman.

Meskipun demikian, Herman tetap berkomunikasi baik dengan ibunya.

Seperti saat Ida Dayak melakukan pengobatan di wilayah Jawa Barat.

Ia mengabari sang anak.

"Sering komunikasi, biasanya juga bertanya tentang kabar kami di rumah, dan terkadang menyampaikan lokasi pengobatannya, kalau sekarang ini ada di daerah Bogor," tutur Herman. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved