Berita Kaltim Terkini

Ramai Soal QRIS Palsu, Bank Indonesia Imbau Warga Kaltim Tak Perlu Khawatir

Masyarakat Kalimantan Timur diminta tak perlu khawatir QRIS palsu yang kini sedang ramai jadi perbincangan.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Ricky P Gozali saat ditemui diruang kerjanya Selasa (11/4/2023), dia menyayangkan adanya peristiwa penyalahgunaan QRIS di rumah ibadah yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Masyarakat Kalimantan Timur diminta tak perlu khawatir QRIS palsu yang kini sedang ramai jadi perbincangan.

Masyarakat perlu berhati-hati, baru-baru ini beredar penipuan modus baru dengan menempel stiker QRIS palsu di kotak amal masjid.

Mencuatnya QRIS palsu setelah adanya salah satu pelaku di sejumlah masjid di kawasan Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, hingga Pancoran, Jakarta Selatan.

Sejumlah masjid dan lembaga penyalur zakat yang sekarang juga sudah memfasilitasi masyarakat yang ingin bersedekah melalui jalur cashless. 

Baca juga: QRIS Dibaca Kris atau Kyuris? Begini Kata Gubernur Bank Indonesia

Penyediaan menyediakan nomor rekening atau QR Code berupa QRIS.

"QRIS itu aman, dan sistem ini paling aman, memang tergantung dari _human-nya,"_ sebut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Ricky P Gozali saat ditemui, Selasa (11/4/2023).Pihaknya menyayangkan penyalahgunaan QRIS di rumah ibadah yang dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab. 

 

Atas penyalahgunaan QRIS tersebut, BI telah berkoordinasi dengan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) agar QRIS yang disalahgunakan tidak dapat lagi menerima pembayaran agar tidak merugikan masyarakat dan pengelola rumah ibadah. 

Baca juga: Akselerasi Pembayaran Digital di Kaltim Meningkat, QRIS Menjamur

BI bersama dengan lembaga utama dalam ekosistem QRIS seperti Asosiasi Sistem Pembayaran (ASPI), PJP, Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP), PT Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional (PTEN) terus menelusuri terkait potensi adanya modus serupa pada pedagang/merchant lain. 

Penyalahgunaan ini juga telah ditindaklanjuti oleh penegak hukum dan BI mendukung serta akan membantu sepenuhnya dalam proses penanganan yang dilakukan. 

"Untuk menghindari kejadian serupa, BI menghimbau kepada masyarakat, PJP, dan pedagang/merchant, untuk bersama-sama meningkatkan keamanan dalam bertransaksi menggunakan QRIS," jelas Ricky.

Ricky juga memberi pemahaman dalam melakukan transaksi menggunakan QRIS, masyarakat dihimbau untuk selalu memperhatikan informasi di dalam aplikasi pada saat memindai QRIS.

Baca juga: Usai Matahari Departemen Store, Sejumlah Tenant Juga Akan Hadir di Plaza Balikpapan

Diantaranya memastikan nama pedagang atau merchant yang tercantum di dalam aplikasi memang benar pedagang atau merchant yang menerima pembayaran sesuai dengan tujuan transaksi yang dilakukan, serta mengikuti petunjuk pembayaran yang diinformasikan oleh pedagang atau merchant. 

Masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan transaksi apabila menemukan kejanggalan atau informasi yang tidak sesuai dengan profil pedagang atau merchant yang menerima pembayaran atau informasi transaksi yang tidak sesuai dengan tujuan pembayaran. 

Adapun bagi PJP, ASPI juga telah menerbitkan pedoman edukasi kepada pedagang/merchant dan pengguna QRIS, agar dapat meningkatkan keamanan transaksi QRIS

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved