Dicuri Oknum Karyawan, 10 Barton Chart Milik PT PHM Dijual ke Luar Kalimantan

TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG- Polres Kutai Kartanegara melakukan pendalaman terhadap kasus pencurian 10 Barton Chart milik PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).

Barton Chart adalah alat untuk merekam pengukuran tekanan maupun temperatur sumur yang digunakan oleh PT PHM.

Diketahui, ada lima orang tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah Hairil (48), Fadli (49), Ambo Dale (33), Jamaluluddin (34) dan Davit Januriyanto (39). 

KBO Reskrim Polres Kukar, IPDA Sang Made Satria Damara menyebutkan pendalaman dilakukan dengan melakukan interogasi awal terhadap Hairil.

Baca juga: BREAKING NEWS Polisi Tangkap 5 Orang di Kukar yang Curi Barton Chart Milik PT PHM

Baca juga: Kronologi Pencurian Batubara di Perairan Kukar, 1 Pelaku Tewas Diduga karena Tembakan Polisi

Ia mengaku tak sendiri ketika beraksi, Hairil ditemani rekannya bernama Fadli yang berdomisili di Anggana. Tak perlu waktu lama, polisi kemudian bisa mengamankan pelaku lainnya. 

"Terkait adanya sindikat penadah, kami masih mendalami. Yang jelas kami sudah mengantongi beberapa nama untuk dilakukan penyelidikan," kata Satria, Rabu (12/4/2023).

Belakangan diketahui, Davit Januariyanto merupakan karyawan di anak perusahan Pertamina, yakni El-Nusa. Davit sendiri sudah bekerja selama 10 tahun dengan gaji sebesar Rp20 juta. 

Sebagian besar Barton Chart yang dicuri disimpan di rumah Davit, dan beberapa sudah laku terjual ke luar pulau Kalimantan.

Berdasarkan keterangan pelaku, ada 10 barton chart yang dicuri dengan total nilai Rp2,4 Miliar. Satu Barton Chart senilai Rp75 juta, dan pelaku menjualnya dengan harga Rp10 juta per unit. 

Baca juga: Dugaan Pencurian di Toko Emas Bontang, Polisi Punya Rekaman CCTV dan 2 Saksi

“Oknumnya ini si Davit, modus mereka itu salah satu tersangka tinggal di daerah sekitar, dipantau kapan tidak ada patroli dari tim PHM, kemudian mereka langsung bergerak mencuri Barton Chart tersebut,” tandas Satria Damara. (*)