Berita Nasional Terkini
Ida Dayak Bikin Eks Menkes Menangis, Siti Fadilah: Kita Akui dan Ini Resmi Bidang Kesehatan
Banyak tokoh mengakui pengobatan alternatif yang dilakukan Ibu Ida Dayak, kali ini eks Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari angkat bicara.
TRIBUNKALTIM.CO - Banyak tokoh mengakui pengobatan alternatif yang dilakukan Ibu Ida Dayak, kali ini eks Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari angkat bicara.
Siti Fadilah Supari, mantan Menteri Kesehatan ini tak segan menyebut dirinya kagum dengan sosok Ibu Ida Dayak.
Tak hanya itu, Siti Fadilah Supari juga mengaku terharu dengan apa yang telah dilakukan Ibu Ida Dayak, di mana pengobatan yang dilakukan diberikan secara cuma-cuma.
Bahkan ia sempat bercucuran air mata saat melihat pengobatan alternatif yang dilakukan oleh Ida Dayak.
Ida Dayak, merupakan wanita asal Kalimantan Timur yang tengah viral karena berhasil menyembuhkan orang sakit hanya dengan olesan minyak.
Terutama yang sakit terkait patah tulang dan persendian.
Video pengobatannya yang telah tersebar luas di sosial media, menyedot perhatian ribuan warganet.
Tak sedikit, warga yang ingin disembuhkan berbondong-bondong datang menyambangi Ida Dayak.
Baca juga: Spiritualis Bongkar Kesaktian Penyembuhan Ala Ida Dayak, Dipilih Oleh Roh Leluhur
Tak hanya masyarakat umum, namun juga menyita perhatian beberapa tokoh.
Mantan Kepala BIN Hendropriyono, Mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa hingga politisi Guruh Soekarno Putra merasakan pengobatan yang dilakukan Ida Dayak.
Yang lain termasuk salah satunya adalah mantan Menteri Kesehatan RI, Siti Fadilah Supari.
Dilansir dari Surya.co.id, saking salutnya terhadap Ida Dayak, Siti Fadilah Supari bahkan ingin sekali bertemu dengan perempuan asal Paser, Kalimantan TImur tersebut.
Pengakuan Siti Fadilah Supari itu diungkapkan saat berbicara di acara Catatan Demokrasi TV One, pada Selasa 11 April 2023 malam.
Terkait hal ini, Siti Fadilah Supari mengungkapkan, pengobatan seperti Ida Dayak ini sudah dimasukkan dalam regulasi khusus saat dia menjabat sebagai Menteri Kesehatan.
Baca juga: Terjawab Siapa Anastasya Linalolica Sebenarnya, Viral di TikTok Disebut Keponakan Ida Dayak
"Pengobatan ini termasuk pengobatan alternatif. Saya masukkan di bidang kesehatan, kita akui, kita masukkan resmi," katanya.
Menurut Siti Fadilah, kalau saat ini pemerintah menyikapi fenomena Ida Dayak dengan baik, hal itu sebuah kewajaran.
"Kalau memang hasilnya baik, dan tidak pernah ada fail atau kegagalan, why not. Itu memang cara yang khusus," katanya.
Menurutnya, semua penyembuhan itu sebenarnya yang menyembuhkan hanya Allah SWT (Tuhan), bukan obat , bukan dokter, bukan sisapapun juga.
Ida Dayak sendiri dalam beberapa kesempatan mengatakan bahwa ini semua kehendak Allah, bukan karena dia.
Siti Fadilah mengaku setiap hari mengamati pengobatan yang dilakukan Ida Dayak.
Baca juga: Pengakuan Anastasya Linalolica, Perempuan Cantik yang Disebut Keponakan Ida Dayak hingga Jadi Viral
Dia melihat ada kesejukan dalam pengobatannya.
Akhirnya, dia menyimpulkan bahwa Ida Dayak ditakdirkan datang ke masayrakat umum di Jawa itu sebuah keberkahan, dimana masyarakat saat ini dalam keadaan gelisah dan cemas setelah Covid-19 dan dihantui adanya resesi.
"Bu Ida datang dengan wajah keibuan, dengan gerakan manis, penuh kasih sayang, penuh kepedulian. Seolah-olah bilang: Aku mau menolongmu.
Itu sesuatu yang sangat dirindukan masyarakat banyak," katanya.
Bahkan, Siti Fadilah pernah berlinang air mata melihat Ida Dayak mengobati pasiennya.
"Saya melihat orang-orang sekitarnya, matanya sangat berterimakasih. Rakyat kecil lho mereka," kata Siti Fadilah dengan suara bergetar.
Baca juga: Ikut Beri Komentar Soal Ida Dayak, Bupati Paser Fahmi: Ikut Membawa Harum Nama Kabupaten Paser
Siti bahkan mengaku ikut berterimakasih kepada ibu ida karena telah memberikan hiburan, bahwa masih ada harapan.
"Kita ini kan sedang prihatin setelah covid, resesi, semua menggelisahkan. Ibu ini datang dengan senyum ikhlas dan kepedulian kepada masayarakat kecil, Ini menurut saya ini sendiri sebuah obat," katanya.
JIka dilihat dari segi medis, menurut Siti Fadilah, keajabaikan itu memang ada.
Dia lalu menceritakan ketika menjadi Menteri Kesehatan ada fenomena bocah Ponari, yang mengobati pasiennya dengan mencelupkan batu ke air untuk kemudian diminumkan ke pasiennya.
"Saya diamkan saja, saya amati kalau ada komplikasi harus kita tolong. Tetapi kita tidak melarang, kita tut wuri handayani, Dia menginjak dewasa. ilang sendiri. Kalau ibu ini keikhlasannya itu yang sangat penting," katanya.
Saking salutnya, Siti Fadilah mengaku sangat ingin bertemu dengan Ida Dayak.
Baca juga: Ahli Pengobatan Tradisional Aceh, Bang Man Populer Pasca Ida Dayak Viral, Tanpa Obat dan Tarian
"Bu ida saya pengen ketemu," kata Siti Fadilah di depan kamera.
Menanggapi keinginan Siti Fadilah, Ali Mochtar Ngabalin yang juga menjadi bintang tamu acara tersebut bertekat akan menghubungkan mantan Menkes itu dengan Ida Dayak.
Sosok Siti Fadilah Supari
Dikutip dari wikipedia, Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada 6 November 1949.
Siti Fadilah menyelesaikan sekolah atasnya di SMAN 1 Surakarta .
Ia menerima gelar sarjana dari Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta) pada tahun 1972.
Baca juga: Siapa Bang Man? Kesaktiannya Serupa Ida Dayak, Pengobatan Tradisional Tanpa Obat/Minyak dari Aceh
Pada 1987, ia menerima gelar master (S-2) untuk penyakit jantung dan pembuluh darah dari Universitas Indonesia pada 1987.
Pada 1996, ia menerima gelar doktor (S-3) dari Universitas Indonesia.
Pada 1993, ia mengambil kursus Kardiologi Molekuler di Heart House Washington DC, Maryland (Amerika Serikat) dan kursus Epidemiologi di Fakultas Universitas Indonesia (1997).
Pada 1998, ia kursus Preventive Cardiology di Goteborg (Swedia) dan peneliti di Bowman Grey Comparative Medicine (Universitas Wake Forest, Amerika Serikat).
Sebelum menjadi menteri kesehatan, Siti Fadilah adalah pengajar Departemen Jantung dan Pembuluh Darah Pusat Jantung Nasional Harapan Kita/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan staf pengajar kardiologi Universitas Indonesia.
Siti Fadilah telah menjabat sebagai ahli jantung Rumah Sakit Jantung Harapan Kita selama 25 tahun.
Baca juga: Akhirnya Ketua RT Buka Suara Soal Sosok Ida Dayak, Akui Ikut Senang karena Bisa Membantu Masyarakat
Ia juga menjadi Kepala Unit Penelitian Yayasan Jantung Indonesia dan Kepala Pusat Penelitian Rumah Sakit Jantung Harapan Kita.
Pada 20 Oktober 2004, ia ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi menteri kesehatan.
Serah terima jabatan menkes dari Achmad Sujudi ke Siti Fadilah dilakukan di Jakarta, 21 Oktober 2004.
Setelah menjadi menteri kesehatan, Siti Fadilah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden dari 25 Januari 2010 hingga 20 Oktober 2014.
Namun, usai menjabat Menkes, Siti Fadilah justru tersandung kasus korupsi dalam pengadaan alat kesehatan untuk penanganan kasus flu burung.
Siti Fadilah divonis empat tahun penjara oleh majelis hakim pada Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (16/6/2017).
Siti juga diwajibkan membayar denda Rp 200 juta subsider 2 bulan kurungan.
Siti Fadilah terbukti melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 dan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 jo Pasal 65 ayat 1 KUHP.
Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, meragukan adanya aliran uang dari kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) oleh tersangka Siti Fadilah ke koleganya di partai matahari terbit, Soetrisno Bachir dan Amien Rais.
Siti Fadilah kemudian menghirup udara bebas pada 31 oktober 2020. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.