Mata Lokal Memilih

Punya Harta Rp 10,6 Triliun, Sandiaga Uno Sadar Itu Jadi Daya Tariknya Diincar Jadi Cawapres 2024

Punya harta Rp 10,6 triliun, Sandiaga Uno sadar kekayaannya jadi daya tariknya diincar jadi cawapres di Pilpres 2024.

Kompas.com/ Dian Erika
Menparekraf Sandiaga Uno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/4/2023). Punya harta Rp 10,6 triliun, Sandiaga Uno sadar kekayaannya jadi daya tariknya diincar jadi cawapres di Pilpres 2024. 

Bukan kali ini saja Sandiaga mengaku telah jor-joran merogoh kocek pribadinya untuk keperluan kampanye.

Beberapa waktu lalu, publik juga sempat dihebohkan soal adanya urusan utang-piutang antara Sandiaga dan Anies Baswedan yang terjadi menjelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

Anies dan Sandi saat itu berkampanye sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta.

Persoalan ini awalnya diungkapkan oleh mantan tim sukses Anies-Sandi Erwin Aksa yang menyebut ada perjanjian antara Anies dan Sandi menjelang Pilgub DKI.

Menurut Erwin, perjanjian antara dua orang yang akhirnya terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur itu berkaitan dengan utang piutang.

Baca juga: Eks Duet Anies Baswedan Punya Kans Dibajak Ganjar Pranowo di Pilpres 2024? Sandiaga Uno Beri Sinyal

"Saya cuma melihat, saya enggak tahu (isinya apa), itu saya lihat ada perjanjian utang piutang," kata Erwin saat dihubungi Kompas.com, awal Februari 2023.

Dalam wawancara di kanal YouTube "Akbar Faizal Uncensored", Erwin menyebutkan bahwa Sandi memberikan utang kepada Anies untuk memenuhi kebutuhan logistik pada Pilgub DKI Jakarta 2017.

"Kira-kira begitu, karena yang mempunyai likuiditas Pak Sandi, kemudian memberikan pinjaman kepada Pak Anies, karena waktu itu kan putaran pertama kan namanya juga lagi tertatih-tatih juga kan waktu itu," katanya.

"Nilainya berapa ya, Rp 50 miliar barangkali," ujar Erwin.

Merespons tudingan tersebut, Juru Bicara Anies, Hendri Satrio, menyebutkan bahwa dalam perjanjian itu terdapat klausul yang mengatur Anies akan mengembalikan utang kepada Sandiaga bila kalah dalam pilgub.

Sebaliknya, jika pasangan Anies-Sandi menang, urusan utang itu dianggap selesai.

"Di perjanjian itu tertulis, kalau kalah, Anies harus mengembalikan semuanya, semua biaya pada saat pilgub, tetapi bila menang, selesai. Jadi pokoknya beres deh, enggak usah dibalikin," ujar Hendri.

Hendri menuturkan, perjanjian itu pun dianggap sudah selesai dan Anies tidak perlu membayar apa-apa kepada Sandi karena keduanya terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur.

Sementara, Sandi enggan berpolemik atas utang piutang dengan dan memilih untuk tidak memperpanjang hal itu.

Baca juga: Terbaru! Terjawab Alasan Sandiaga Uno Keluar dari Gerindra, Bakal jadi Cawapres Ganjar Pranowo?

Menurut Sandi, isu tersebut justru bisa memecah belah hubungan antara dirinya dan Anies.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved