Berita Balikpapan Terkini

Kondisi Atlet Bridge Asal Balikpapan Korban Kecelakaan Bus, Sudah 4 Bulan Berbaring

Dari kejadian kecelakaa bus ini menelan korban jiwa dan korban luka-luka. Satu di antaranya Gede Valentine Aditya

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN
Kondisi Gede Valentine Aditya (23), terbaring usai mengalami insiden kecelakaan bus saat menuju Berau demi mewakili Penajam Paser Utara dalam ajang Porprov Kaltim 2022. Hiburannya hanya menonton pada layar ponsel yang dipasang dengan penyangga.  

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kala itu, terjadi insiden kecelakaan bus yang membawa sejumlah atlet menuju Berau saat Porprov Kaltim 2022.

Dari kejadian kecelakaa bus ini menelan korban jiwa dan korban luka-luka. Satu di antaranya Gede Valentine Aditya (23).

Gede sendiri merupakan atlet cabor bridge asal Balikpapan, namun dirinya mewakili Kabupaten Penajam Paser Utara saat ajang olahraga tersebut.

Dan ketika terjadi insiden itu, persisnya pada tanggal 17 November 2022, bus yang ditumpangi Gede bersama puluhan atlet lain tergelincir ke dalam jurang lantaran tak sanggup menanjak.

Baca juga: Daftar Korban Sementara Kecelakaan Bus Kontingen Porprov Kaltim di Kelay Berau, Ada 11 Nama

Akibat insiden itu, Gede mengalami cedera berat. Khususnya di bagian tulang, alhasil mengakibatkan kelumpuhan di hampir sekujur tubuh. Meski telah 4 bulan berlangsung lamanya.

Hingga kini saat ditemui TribunKaltim.co di kediamannya di Jalan Perjuangan VI, Sepinggan Baru, Balikpapan, Kalimantan Timur, Gede hanya bisa terbaring di atas matras.

Tampak selang manancap di hidung dan juga kemaluannya. Badannya kurus akibat otot yang mengempis. Dari keseluruhan badan, hanya jemari, bibir, dan bola mata yang bisa digerakkan.

"Mungkin sudah 4 bulan dia seperti ini," celetuk Ayah Dari Gede, Nyoman Suandara kepada TribunKaltim.co, Minggu (30/4/2023).

Hampir Lumpuh Total

Nyoman berujar, kondisi anak sulungnya tersebut mungkin bisa dibilang hampir lumpuh total.

Namun dia masih sedikit bersyukur lantaran Gede masih bisa berkomunikasi dengan normal.

Selang 4 bulan usai insiden tersebut, Gede terjebak pada rutinitas kontrol mingguan.

Hiburan sehari-hari hanya menonton melalui perangkat ponsel. Meski sebelumnya, Nyoman menuturkan, anaknya sempat dirawat di rumah sakit.

Dan untuk melaksanakan kontrol mingguan, bukan tenaga medis yang datang.

Melainkan Gede yang harus dibopong oleh keluarganya menuju rumah sakit.

Hampir seluruh biaya ditanggung sendiri. Setelah diperbolehkan pulang, kata Nyoman, anaknya sambil menjalani terapi tertentu untuk mempercepat proses penyembuhan.

Pengeluaran pengobatan bagi Gede belum benar-benar berhenti.

Apalagi saat badan bagian belakang Gede, kata Nyoman, sampai didera ulkus dekubitus, yakni sebuah luka yang muncul akibat tekanan pada jaringan kulit karena posisi tubuh tidak berganti dalam waktu yang lama.

Maklum, Gede bahkan tidak bisa memindahkan badannya sendiri. Untuk bangun sekedar duduk pun tak mampu.

"Itu sampai membuat lubang. Kami awalnya tidak paham ppenanganannya, makin kesini lubang itu makin besar. Cuma akhirnya karena sudah paham, kami tangani," ujar Nyoman.

Di samping itu, dalam beberapa waktu, jahitan luka di leher sempat bocor. Sehingga makanan tidak bisa tersalurkan sempurna melalui kerongkongan.

Meski kondisinya demikian, Nyoman mengaku masih optimis dengan kesembuhan anaknya.

Meski pada akhirnya tidak bisa sepenuhnya pulih, Nyoman berharap anaknya bisa kembali beraktivitas.

"Itu saja harapan kami. Setidaknya bisa normal dengan bisa beraktivitas lagi," tutup Nyoman. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved