Berita Internasional Terkini
Donald Trump Klaim Bisa Damaikan Rusia dan Ukraina dalam Satu Hari, Syaratnya Jadi Presiden AS Lagi
Donald Trump klaim bisa damaikan Rusia dan Ukraina dalam satu hari. Syaratnya jadi presiden Amerika Serikat alias AS lagi.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar perang Rusia vs Ukraina terkini.
Mantan presiden AS, Donald Trump klaim bisa damaikan Rusia dan Ukraina dalam satu hari.
Syaratnya, Donald Trump mengatakan dirinya harus jadi Presiden Amerika Serikat lagi.
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, sesumbar bisa mengakhiri perang di Ukraina hanya dalam sehari apabila dirinya kembali menjadi Presiden AS.
Trump menyerang pemerintahan Joe Biden yang tak kompeten dan membiarkan serangan Rusia ke Ukraina.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Ukraina Mulai Berani Serang Moskow? Incar Langsung Putin, Rusia Siapkan Balasan
Dilansir dari The Independent, komentar Donald Trump itu disampaikannya dalam wawancara.
Trump mengklaim bahwa dirinya punya hubungan baik dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menurut Trump, cara Biden menyelesaikan invasi yang dilakukan Moskow sejak setahun lalu buruk.
Trump mengklaim bahwa menyelesaikan invasi Rusia ke Ukraina sangat mudah dan hanya butuh waktu 24 jam.
"Jika saya menjadi Presiden, saya (akan) mengakhiri perang itu dalam satu hari. Itu akan memakan waktu 24 jam. Saya akan menyelesaikannya. Itu akan mudah," klaim Trump.
Trump mengatakan bahwa perang harus dihentikan karena merupakan sebuah bencana.
"Kesepakatan itu akan mudah. Banyak yang berhubungan dengan uang. Perang itu harus dihentikan. Itu adalah bencana," sebut Trump.
Baca juga: Tak Main-main, Rusia Bakal Kerahkan Militer Jika NATO dan Amerika Nekat Pakai Wilayah Finlandia
Dikutip dari Tass.com pada Rabu (3/5/2023), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova memberikan penjelasan.
Ia mengaku pemerintah Rusia mengikuti dengan seksama rencana NATO di Finlandia.
Pihaknya tak segan mengambil secara terpaksa tindakan pembalasan.
Baik dari segi teknis militer maupun lainnya.
Hal ini untuk menahan ancaman terhadap keamanan nasional negara Rusia.
"Kami mengikuti dengan seksama rencana NATO mengenai Finlandia. Kami mengkonfirmasi bahwa Rusia akan dipaksa untuk mengambil tindakan pembalasan baik dari segi teknis militer maupun lainnya untuk mengekang ancaman terhadap keamanan nasional kami yang muncul dalam hubungan ini," ujarnya.
Juru Bicara merespons rencana untuk menyimpulkan perjanjian yang memungkinkan militer AS menggunakan wilayah Finlandia.
Maria Zakharova menerangkan, pemerintah Rusia menganggap rencana tersebut sebagai hilangnya kedaulatan Finlandia.
Ia menandaskan, Finlandia dan NATO harus menyadari bahwa pengerahan pasukan di Eropa Utara hanya akan meningkatkan ketegangan militer dan politik di wilayah ini. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.