Muktamar PII di Balikpapan
Muhadjir Effendy di Balikpapan Singgung Bonus Demografi dengan Berkaca pada Jepang
Kemudian langsung menuju Embarkasi Haji Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur dalam rangka pembukaan Muktamar PII
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kedatangan Menko PMK Muhadjir Effendy di Balikpapan dikhususkan untuk menghadiri pembukaan Muktamar Nasional XXXII PII di Balikpapan, Jumat (5/5/2023).
Menteri kelahiran Madiun, Jawa Timur tersebut diketahui tiba di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur sekitar pukul 09.00 Wita.
Kemudian langsung menuju Embarkasi Haji Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur dalam rangka pembukaan Muktamar PII.
Menko PMK, Muhadjir Effendy yang diketahui sempat memimpin sebagai Ketua Umum PBB PII periode 2012-2016 tersebut memberikan pemaparan terhadap roda organisasi.
Baca juga: BREAKING NEWS - Menko PMK Muhadjir Effendy Buka Muktamar Nasional XXXII PII di Balikpapan
Salah satunya memanfaatkan bonus demografi yang dimiliki Indonesia.
Menurut Muhadjir Effendy, masyarakat dari kalangan usia produktif lebih dominan dari yang tidak.
Dia mencontohkan negara berjuluk negeri matahari terbit atau Jepang.
Baginya, Jepang memanfaatkan bonus demografi secara baik. Terbukti dari produksi merk asal Jepang yang bersaing di kancah mancanegara selama puluhan tahun.
Baca juga: Tantangan Era Bonus Demografi 2045 Bagi Indonesia, Lapangan Kerja jadi Persoalan
Sebab itu Indonesia sekarang ini harus bisa mengandalkan bonus demografi itu. Dimulai dari kader PII.
"Cuma masalahnya, bonus demografi di Indonesia ini tidak dibarengi dengan lapangan pekerjaan yang mencukupi," ulasnya.
"Ada lapangan pekerjaan, tapi diisi oleh orang yang keterampilannya tidak sesuai," tambah Muhadjir Effendy.
Dia beranggapan, bonus demografi ini tidak selalu dirasakan di Indonesia.
Baca juga: Balikpapan Punya Bonus Demografi, Prof Daniel Rosyid Sebut Masyarakat Mesti Terapkan 4 Sifat Ini
Bahkan dalam usia Indonesia yang ke-100 tahun pada 2045, menurut Muhadjir Effendy, bonus demografi itu sudah tidak ada.
Populasi di Indonesia akan didominasi oleh generasi yang sudah tua. Demikian bakal menjadi tantangan tersendiri.

Maka nanti beberapa warga negara akan menjadi beban negara Indonesia.
"Dan itu lah kita harus siap menghadapi old age population. Kita harus hitung betul ancamannya," pungkas Muhadjir Effendy. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.