KPU Samarinda Antisipasi Kasus Kematian Ratusan Petugas KPPS di Pemilu 2024

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Komisi Pemilihan Umum Kota Samarinda kembali mengantisipasi persoalan ratusan petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang meninggal dunia, akibat kelelahan saat proses perhitungan suara pemilu (Pemilihan Umum) tahun 2019 silam.

Sehingga hal tersebut menjadi fokus utama KPU Kota Samarinda saat prosesi pemilihan umum di tahun 2024 mendatang.

“Memang ada wacana di KPU sampai hari ini tentang peraturan menyangkut perhitungan surat suara di TPS masih belum terbit, kami masih konsentrasi pada pencalonan, tapi KPU sudah mengatakan dan mengabarkan itu,” ungkap Firman Hidayat selaku Ketua KPU Kota Samarinda.

Hal tersebut dapat diupayakan melalui metode perhitungan suara dua panel pada tahun 2024 mendatang yang digencarkan secara nasional.

Baca juga: PKS Samarinda Pendaftar Pertama di Bacaleg Pemilu 2024, Ketua KPU Samarinda: Persyaratannya Lengkap

Baca juga: KPU Samarinda Gencarkan Penertiban Spanduk Liar Jelang Pemilu 2024

KPU menegaskan bahwa metode dua panel tersebut dapat mengefisienkan waktu perhitungan suara.

“Itu merupakan kabar baik di KPU Kota Samarinda dan di tingkat KPS karena bisa menyingkat waktu untuk perhitungan,” tegas Firman saat diwawancarai di Kantor KPU Kota Samarinda pada Senin (8/5/2023).

Tentunya, efisiensi waktu tersebut dapat meminimalisir kelelahan para petugas KPPS akibat terlalu memforsir tenaga saat perhitungan suara berlangsung.

“Mudah-mudahan ini adalah terobosan yang baru dan tidak memakan waktu lama untuk proses perhitungan ditingkat TPS nanti, mudahan tidak ada korban lagi akibat kecapean,” harap Firman.

Baca juga: KPU Samarinda Harap Pemilih Bisa Datang ke TPS 14 Februari Saat Pemilu 2024

“Sehingga tidak ada lagi kengerian-kengerian atau momok yang menakutkan,” tutupnya. (*)