Mata Lokal Memilih
Dialog dengan PKB Alot, Golkar Ingin Airlangga Jadi Cawapres Prabowo, Bukan Ketua Tim Pemenangan
Dialog dengan PKB alot, Golkar ingin Airlangga jadi cawapres Prabowo. Bukan ketua tim pemenangan seperti yang disampaikan Cak Imin.
“Rapat tadi tidak membicarakan soal capres dan cawapres. Kita sepakat soal itu dibahas bersama ketum koalisi,” kata dia.
Sebanyak lima partai politik pendukung pemerintahan saat ini memang sedang menjajaki pembentukan koalisi besar.
Kelimanya adalah Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), serta Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Namun, PPP sudah menekankan tak bisa berkoalisi dengan parpol yang tidak mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).
Sementara itu, PAN ingin mendukung Erick Thohir untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024. Harus realistis Golkar dan PKB dinilai harus mengesampingkan ego dan melihat kenyataan dalam peta politik saat ini jika memang masih berharap gagasan koalisi besar bisa terwujud.
Menurut peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, Partai Golkar dan Airlangga mesti menyadari tingkat elektabilitas tokoh politik yang mereka usung belum cukup bersaing untuk diajukan sebagai kandidat peserta Pilpres.
"Prospek tingkat elektabilitas tentu harus menjadi bagian penting harus dipertimbangkan dalam menentukan komposisi pasangan calon," kata Bawono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/5/2023).
Menurut Bawono, meskipun merupakan partai ketiga terbesar berdasarkan hasil Pemilu 2019, tetapi Partai Golkar harus lebih realistis melihat tingkat elektabilitas Airlangga Hartarto saat ini tidak cukup bersaing dibandingkan nama-nama lain di jajaran bakal cawapres.
"Namun terlepas dari hal itu tentu saja sebagai bakal calon presiden Prabowo Subianto ingin didampingi oleh figur bakal calon wakil presiden mampu menutupi kekurangan dari elektoral di provinsi atau daerah tertentu," ucap Bawono.
Bawono pun menilai pada akhirnya bakal terjadi kompromi jika Golkar tetap ingin merapat di kubu Prabowo dalam Koalisi Kebangkitan untuk Indonesia Raya (KKIR).
Menurut Bawono, Partai Golkar bakal bersikap realistis dalam merespons dinamika koalisi semakin kencang dalam beberapa bulan ke depan ini, termasuk tak mau mengorbankan gagasan koalisi besar.
"Hal terpenting bagi Partai Golkar sebagai partai berkarakter bukan partai oposisi adalah di koalisi mana mereka akan memperoleh ruang luas untuk memainkan peran politik di pemerintahan mendatang," ucap Bawono.
Menurut Bawono, Partai Golkar tidak harus menuntut konsesi politik dalam berkoalisi hanya sebatas posisi capres atau cawapres karena hal itu juga bisa didapatkan dalam posisi lainnya.
"Bisa juga sebagai komandan tim pemenangan koalisi serta juga beberapa portofolio kementerian," ucap Bawono.
Baca juga: Prabowo tak Mungkin Jadi Cawapres Anies di Pilpres 2024, Politikus Gerindra Singgung Mandat Partai
(Kompas.com)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Golkar
Airlangga
Muhaimin Iskandar
cawapres
Prabowo
Cak Imin
Pilpres 2024
Ketua Tim Pemenangan
Mata Lokal Memilih
TribunKaltim.co
PKB
Partai Hanura Sebut Prabowo Subianto Layak jadi Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 |
![]() |
---|
Erick Thohir Layak jadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024, Bukan Tanpa Alasan |
![]() |
---|
Otak-atik Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Megawati Sudah Ingatkan PPP Jangan Kecewa |
![]() |
---|
Erick Thohir Tersingkir dari 3 Besar Cawapres Potensial Pilpres 2024, Survei Ridwan Kamil Tertinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.