Video Viral

Inggris Masukkan Wagner ke Daftar Teroris, Bantu Rusia Rebut Bakhmut dari Ukraina

Inggris masukkan Wagner ke daftar teroris, bantu Rusia rebut Bakhmut dari Ukraina

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Faizal Amir

Prigozhin berulang kali menyalahkan Rusia karena gagal mengirimkan senjata yang cukup untuk kelompoknya.

Pertempuran Bakhmut adalah yang terpanjang dan paling berdarah dari perang Ukraina sejauh ini, dengan masing-masing pihak kehilangan ribuan tentara.

Sebelumnya, Ukraina mengatakan pertahanan udaranya menembak jatuh 23 dari 25 rudal, yang ditembakkan semalam oleh Rusia, terutama di Kyiv.

Tidak ada korban yang dilaporkan.

Sekjen PBB, Antonio Guterres mengatakan kepada El Pais bahwa baik Kiev maupun Moskow yakin mereka dapat mengamankan kemenangan militer.

Karena hal itulah, kata Guterres, ada sedikit kemungkinan untuk Ukraina dan Rusia duduk di meja perundingan dalam waktu dekat.

"Sayangnya, saya percaya bahwa negosiasi perdamaian tidak mungkin dilakukan saat ini," kata Guterres, dikutip dari RT.

Guterres menjelaskan bahwa Rusia tampaknya tidak ingin untuk menarik diri dari wilayah yang telah didudukinya.

Sementara Ukraina, lanjut Guterres, berharap untuk merebut kembali wilayah yang telah diambil.

Guterres menambahkan, PBB tetap melakukan semua yang bisa dilakukan untuk membuat Kiev dan Moskow bernegosiasi. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved